03

1.8K 130 4
                                    

"Oh ayolah, aku akan mentraktir mu nanti. Dan membelikan mu es krim" kata Suho. Tapi Jisoo masih cemberut.

"Aku akan mengajak mu jalan-jalan nanti" bujuk Suho lagi.

"Sungguh ?" Dan Suho pun mengangguk.

Jisoo tersenyum lalu menggandeng lengan Suho. "Terima kasih"

Rosé mendengus. "Kenapa kalian tidak pacaran saja sih ? Kalian itu terlalu dekat jika hanya menjadi teman saja"

Suho tersenyum mendengarnya. "Aku tau, tapi tidak sekarang" lalu dia menatap Jisoo yang disampingnya. Dan Jisoo tersenyum.

"Seperti ini juga sudah cukup bagi ku. Asal dia tidak dekat dengan gadis lain" kata Jisoo lalu terkekeh.

Rosé memutar bola matanya malas. "Aku pergi yaa, aku sibuk"

"Sibuk apa ?"

"Mengurus sesuatu. Aku pergi" Chaeyoung pun melambaikan tangannya sambil berjalan menjauh.

"Kenapa aku mempunyai teman-teman yang selalu memikirkan tentang cinta sih ?"

"Kau iri ya ?" Sehun tiba-tiba datang.

Rosé berjengit kaget. "Heh ! Jangan mengagetkan ku !"

Sedangkan Sehun menyengir.

"Untuk apa kau kemari, hah ?!" Tanya Rosé ketus.

"Ketus sekali"

"Sudahlah, aku harus pergi" lalu Rosé melangkah menjauh. Tapi Sehun mengikutinya.

"Jangan mengikuti ku !"

"Memangnya kau mau kemana ?" Tanya Sehun.

"Kau tidak perlu tau" Rosé tetap melangkah.

"Aku antar ya ?"

"Tak perlu"

"Tapi-"

"Taksi !" Rosé menghentikan taksi yang lewat. Lalu dia pun masuk. Tak mempedulikan Sehun yang terus bicara. Lalu supir pun menjalankan mobilnya.

Sekarang Rosé akan pergi ke pasar. Dia akan membeli beberapa bahan untuk memasak lagi. Karena besok lusa orang tuanya akan datang.

Besok dia akan sibuk dikampus, jadi dia harus ke pasar sekarang.

◎◎◎

Dua hari kemudian..

"Dimana mereka ?" Rosé mengedarkan pandangannya.

"Rose !"

Rose pun menoleh. "Ayah ! Ibu !" Ia pun berlari mendekati orang tuanya.

Rose memeluk ibunya dengan erat. "Ibu, aku merindukan mu"

Ibu balas memeluknya. "Ibu juga sangat merindukan mu, sayang. Sudah lima bulan kita tidak bertemu"

Ya, memang benar. Lima bulan sudah Rosé kuliah disini.

Lalu mereka pun melepaskan pelukannya. Rose pun memeluk ayahnya. "Ayah, aku juga merindukan mu"

"Ayah juga merindukan mu. Kau baik-baik saja kan ?"

Rose melepaskan pelukannya, lalu mengangguk. "Aku baik-baik saja ayah"

"Ayo, kita pergi sekarang" kata ibu.

Lalu mereka pun meninggalkan bandara, menuju apartemen Rose.

I Always Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang