20

1.4K 88 3
                                    

Ini adalah hari minggu. Dan jarang-jarang Chanyeol bisa beristirahat selama sehari penuh.

Saat ini dia sedang berada dirumahnya, dan duduk disofa ruang tamu. Dia tidak sendiri, tapi ketiga temannya juga ada disini. Dan mereka berempat sedang duduk santai.

"Teman-teman" panggil Suho. Lantas ketiga temannya langsung menoleh.

"Kenapa ?"

"Aku butuh saran kalian"

"Saran apa ?"

"Aku..aku..aku ingin.."

"Apa yang kau katakan, hah ? Katakanlah dengan benar" kata Sehun.

Suho berdecak. "Aku ingin..melamar Jisoo"

"Sungguh ?" Tanya Kai dan Suho mengangguk.

"Kau benar-benar serius padanya ?" Tanya Chanyeol yang sedari tadi diam saja.

Suho mengangguk lagi. "Tentu saja"

"Lalu kau ingin minta saran apa ?" Tanya Kai.

"Bagaimana caranya aku melamar Jisoo ? Aku bingung harus bagaimana"

Kai menyeringai. "Serahkan saja padaku. Aku ahlinya. Tenang saja, aku akan membantu mu"

"Ahlinya dari mana ?" Cibir Sehun.

"Aku memang ahlinya dalam hal yang seperti ini" ucap Kai bangga. Sedangkan Sehun berdecak.

"Kalau begitu katakanlah, apa yang harus aku lakukan ?"

"Tunggu dulu, aku akan memikirkannya sebentar"

Sedangkan Sehun dan Suho mendengus.

◎◎◎

Ini jam 7 pagi di Australia. Rose sudah berada dibandara bersama orang tuanya.

Rose sedang berpelukan dengan ibunya.

"Jangan lupa dengan semua yang ibu katakan, ya ?"

Rose mengangguk. "Tentu ibu. Aku akan selalu mengingatnya"

Lalu kini Rose berpelukan dengan ayahnya.

"Jangan merepotkan paman dan juga bibi mu, mengerti ?"

Rose mengangguk lagi. "Iya ayah. Aku tidak akan merepotkan mereka"

◎◎◎

Saat ini pukul 8 di Kanada. Dan Rose baru saja sampai dibandara yang ada di Kanada ini. Jarak antara Australia dan Kanada sangat jauh. Dan perbedaan waktu juga sangat jauh. Karena waktu di Australia lebih cepat, jadi Rose sampai di Kanada pada minggu pagi juga. ((Kalian ngerti gk ? Iyahin aja deh ya, pokoknya mah gitu hehe😁))

Rose mencari-cari keberadaan pamannya sambil membawa dua koper miliknya. Rose mempertajam penglihatannya.

"Rose !"

Senyum Rose merekah. Ia pun segera mendekatinya. "Kak Irene !"

Setelah sampai dihadapan Irene, Rose langsung memeluknya. "Bagaimana kabar kakak ? Sudah lama kita tidak bertemu"

"Kakak baik. Kakak merindukan mu" kata Irene lalu melepaskan pelukannya. "Yasudah ayo kita pergi. Berpelukannya lanjutkan nanti saja"

Rose mengangguk. "Baiklah"

"Kemarikan, kakak akan membantu mu" Irene mengambil alih satu koper milik Rose.

"Terima kasih"

Lalu mereka berdua pun berjalan ke parkiran menuju mobil milik Irene.

I Always Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang