13

1.3K 104 7
                                    

Chanyeol baru saja selesai mandi. Selagi menunggu waktunya makan malam, Chanyeol pun memilih untuk membaca buku novel. Dia suka membaca novel saat sedang ada waktu kosong.

Chanyeol pun berjalan menuju rak buku kecil, lalu mengambil buku itu. Dan baru saja akan kembali duduk, tiba-tiba saja ada yang meneleponnya.

Dia pun mengangkat telepon itu. Entah dari siapa, mungkin rekan kerjanya. Setelah selesai, dia pun kembali menyimpan ponselnya ke atas nakas.

Chanyeol duduk diranjangnya dan mencari posisi duduk yang nyaman. Dan saat akan membuka buku tersebut, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar.

"Chanyeol, ini sudah waktunya makan malam. Ayo turunlah"

Chanyeol menghela nafas. "Aku akan turun sebentar lagi, ibu"

"Baiklah" lalu ibunya pun kembali pergi.

Chanyeol pun berdiri hendak menyimpan kembali buku novelnya.

Bukh

"Akhh" ringis Chanyeol.

Kakinya baru saja tersandung ujung ranjang. Dan buku novelnya terjatuh.

Chanyeol pun menunduk untuk mengambil buku tersebut.

"Apa ini ?" Ujarnya saat melihat sebuah kertas yang mencuat keluar. Dia pun mengambilnya dan membaca tulisan yang ada dikertas itu.

Satu alisnya diangkat. Dia pun menyimpan kembali novelnya ke dalam rak. Lalu berjalan ke arah tong sampah kecil.

"Tidak penting"

Chanyeol meremas kertas itu lalu membuangnya. Setelah itu pun dia keluar dari kamarnya dan makan malam bersama kedua orang tuanya.

◎◎◎

Ini hari senin. Dan tentunya hari ini Rosé harus kembali bekerja.

Sedari kemarin dia gelisah memikirkan Chanyeol dan surat itu. Dia takut apa yang ada dipikirannya benar-benar terjadi.

Karena saat pagi tadi mereka berpapasan, tapi Chanyeol masih bersikap seperti biasanya.

Hari sudah sore menjelang malam. Dan ini sudah waktunya untuk pulang. Rosé berjalan pelan menuju gerbang. Saat itu juga, ada Chanyeol yang berjalan melewatinya menuju tempat parkir.

Karena ingin tau, Rosé pun menghampirinya.

"Chanyeol, tunggu"

Chanyeol pun menghentikan langkahnya. "Ada apa ?" Tanyanya tanpa menoleh.

Rosé menggigit bibir bawahnya gugup. "Itu..didalam buku novel mu ada surat. Apa kau membacanya ?"

"Surat ?"

Rosé mengangguk. "Ya"

Chanyeol pun mengingatnya. "Ya, dan aku sudah membuangnya"

Rosé terkejut. "Mem-membuangnya ?"

"Itu tidak penting bagiku" jawab Chanyeol lalu kembali melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Rosé yang masih terkejut.

"Tidak penting" gumam Rosé. Dia pun segera berlari meninggalkan kantor dan mencari taksi. Lalu pulang.

Sesampainya diapartemen, Rosé langsung menangis. Mengeluarkan air mata yang sedari tadi ia tahan.

Hatinya sakit. Tentu saja, kini orang yang dicintainya sudah tak peduli padanya. Sudah tidak memikirkan dirinya lagi. Dulu Chanyeol sangat memperdulikannya. Dan bagi Chanyeol, Rosé adalah gadis yang penting dalam hidupnya. Tapi itu dulu, bukan sekarang.

"Ini yang aku takutkan" lirihnya.

"Kau benar-benar sudah tak peduli pada ku" ujarnya lalu kembali menangis.

I Always Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang