23

1.4K 94 8
                                    

"Kenapa Rose tidak bisa dihubungi ?"

"Dia sudah mengganti nomornya. Dan tak ada satupun dari kami yang memilikinya"

Lagi-lagi Chanyeol mengusap wajahnya kasar.

"Chan, sebenarnya banyak yang ingin aku tanyakan pada mu. Banyak yang belum kami ketahui tentang mu" kata Suho.

Chanyeol mengangguk. "Aku akan menceritakannya lain kali saja. Sekarang aku ingin pulang" ia pun berdiri lalu pergi dari sana.

◎◎◎

Hari sudah sore di Kanada. Sebelum pulang Rose menemui bos nya terlebih dahulu. Karena dia dipanggil oleh bos nya itu.

Rose pun keluar dari ruangan bos nya dengan wajah yang berseri. Senyuman merekah. Lalu dia pun segera pulang.

"Paman, bibi, kak Irene, aku punya kabar yang sangat bagus" ucap Rose girang saat sudah sampai dirumah. Dan kebetulan semua orang sedang ada dirumah.

"Kabar apa ?" Tanya bibi.

"Bibi, aku akan naik jabatan. Aku tidak akan menjadi staff biasa lagi. Aku akan menjadi seorang manajer bi, manajer keuangan" jawab Rose sambil memeluk bibinya.

"Wah sungguh ? Kau tidak bercanda kan ?"

"Tentu saja bibi"

"Bagaimana bisa ? Kau kan pegawai baru, tapi bagaimana bisa kau dijadikan manajer keuangan ?" Tanya paman.

"Paman, bos ku bilang kalau kinerja ku sangat bagus. Dan karena aku adalah orang yang teliti, disiplin, bertanggung jawab, tepat waktu. Ya intinya begitu. Dan kebetulan manajer keuangan sebelumnya sudah berhenti bekerja disana. Jadi bos memutuskan untuk menaikan jabatan ku"

"Kalau begitu selamat ya, Rose. Kau tidak membuat kakak kecewa"

Rose pun memeluk Irene. "Terima kasih kak. Ini juga berkat kakak"

"Kau memang gadis pintar, pertahankanlah" kata paman.

Rose mengangguk. "Kalau begitu aku ke kamar dulu ya, aku akan memberitau ayah dan ibu"

Mereka mengangguk. "Pergilah" kata bibi.

◎◎◎

Didalam kamarnya yang sunyi, Chanyeol berdiri dan menatap sebuah poto yang dipajang disamping pintu kaca yang menuju balkon kamarnya.

Ditatapnya poto itu dengan penuh rasa cinta dan kerinduan. Perlahan tangannya bergerak dan mengusap poto tersebut.

"Rosé, aku sangat merindukan mu"

Lalu Chanyeol mengambil surat dari Rosé dan kembali membacanya. Matanya berkaca-kaca.

"Kau pasti menganggap ku sudah tak mencintai mu, kan ?"

"Aku tau ini adalah salah ku. Karena sikap ku, kau pergi"

Setetes air mata jatuh.

"Aku ingin kau tau, ku adalah satu-satunya gadis yang ku cintai sampai saat ini. Aku tidak pernah bisa melupakan mu"

Lalu tatapannya kembali fokus pada poto Rosé. "Kali ini aku tidak akan menyerah. Aku akan mencari mu. Tunggulah aku, Rosé"

◎◎◎

Saat ini di Korea sudah malam. Dan sekarang Chanyeol sedang membicarakan hal serius dengan kedua orang tuanya.

"Untuk apa kau pergi ke Australia ?" Tanya ayahnya Chanyeol.

"Menemui seseorang"

"Siapa ?"

"Orang yang aku cintai"

I Always Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang