GAME OF TEENEGERS

2. Tragedi

2 Minggu sejak tragedi Geng Tuan Putri dan juga Alice nyatanya masih saja tenar dikalangan para siswa SMA Santana. Setelah acara labrakan Shelbi kala itu, Alice menjadi trending topik nomor satu se Santana, mengalahkan rekor Shelbi.

Alice banyak diperbincangkan maupun dari sisi keberaniannya atau penolakan Satria secara sadis tanpa embel-embel kompromi itu. Banyak yang secara terang-terangan menyatakan permusuhan pada Alice setelah penolakan Satria dua minggu yang lalu. Meski tak berani secara langsung tapi mereka cukup berani, mencoret-coret loker milik Alice, atau bahkan menatapnya penuh permusuhan.

Meski banyak juga yang mengucapkan terimakasih pada Alice, karena tidak menerima cinta Satria yang Artinya Most wanted SMA Santana tidak berkurang satu. Tapi tak bisa mengelak mereka juga sempat protes karena Alice menolak Satria kelewat sadis.

Dibalik itu, Shelbi mencak-mencak, karena kredibilitas nya seakan turun dimata para Junior. Tak ada sejarahnya Shelbi dan para pengikutnya melabrak 2 kali dalam kurun waktu 1 bulan pada orang yang sama. Jika sudah seperti ini, berarti siswa itu sudah tentu dipertanyakan. Apakah ia tak takut dengan Shelbi?

Apalagi siswa Santana melihat sendiri bagaimana Alice membalik keadaan pada geng Shelbi. 1 lawan 3, cukup membuat Shelbi dan kedua pengikutnya malu dan bingung bukan kepalang.

Dua minggu ini Shelbi sudah mengorek banyak tentang biodata Alice, dan ia semakin murka kala ia tak menemukan satupun kelemahan yang bisa menjadi ancaman Alice.

Alice, ia anak tunggal. Tinggal bersama kakek dan neneknya setelah kedua orangtuanya meninggal. Meskipun kedua orang tua Alice meninggal bukan berarti Alice kurang kasih sayang. Alice sangat dekat dengan kakek dan neneknya, untuk keungan sehari-hari bukan berarti tanpa orang tua Alice itu anak orang miskin. Ia tinggal dirumah lumayan besar milik kakek dan neneknya. Ayahnya mantan Mayor Angkatan Udara yang meninggal karena menjaga perbatasan,

Almarhumah ibunya memiliki sebuah butik yang cukup terkenal yang kini dijalankan oleh nenek dan beberapa orang kepercayaannya, penghasilan itu jelas masih bisa mencukupi sekolah dan kebutuhan sehari-hari nya.

Apalagi kakeknya juga seorang mantan Jendral TNI yang kadang masih bertugas meski usianya sudah 63 tahun. Membuat Shelbi kadang berpikir ulang saat ia akan mencari gara-gara dengan Alice. Meski tak akan mungkin, tapi terkadang pikiran konyol itu hinggap diotaknya. Bagaimana jika Kakeknya akan mendatangi Shelbi? Atau tak trima cucunya di labrak oleh Shelbi?

Shelbi nyaris gila memikirkan Alice yang ia rasa tak punya rasa takut dan kelemahan sama sekali.

"Brengsek emang tuh cewek". Shelbi mengamati Alice yang kini berjalan dengan santai di koridor.

"gimana nih Shel? Masa iya kita diemin aja?". Flo menyambar, dengan raut wajah yang sama. Berbeda dengan Shelbi yang memicing menatap Flo

"diem lo Flo, ini juga gara-gara lo". Bentak Shelbi. Gara-gara membalaskan dendam Flo didepan umum kini otoritasnya menurun. Bukan kemenangan yang ia dapatkan justru sorak malu seperti dilecehkan apalagi oleh Alice.

Dari jarak yang cukup jauh, ia bisa melihat cowok yang dari dulu ia puja yang kini tengah bersandar di tiang ring basket tengah menatap kearah orang yang sudah menggoyahkan kekuasaannya.

Kenzie dengan tangan kanan yang ia gunakan untuk menyangga bola basket memandang Alice yang melewatinya tanpa ada niat untuk menyapa. Dari jauh Shelbi mengamatinya dengan tangan terkepal, Ia tak ingin Kenzie, cowok yang sangat ia cintai berakhir sama seperti most wanted lainnya.

"Flo, Pril. Sini lo". Flo dan April berdecak malas mendekati Shelbi.

"apaan?".

"gue nggak mau tau, besok atau lusa paling lambat. Lo harus cari kelemahan tuh cewek. Kalo enggak, mau nggak mau gue sendiri yang mau eksekusi dia. Paham lo?".