Kenzie mengumpati dirinya sendiri dalam kamar. Setelah dimana ia membawa Alice kerumahnya, niat hati ingin menjahilinya justru dia yang kena getahnya. Siapa sangka ibunya yang terkenal tak suka neko-neko ini jadi sangat antusias saat bersama Alice. Sekarang bahasan dirumahnya tak jauh-jauh dengan kata Alice.
Apalagi saat mereka berdua tertawa bersama dengan melihat album foto masalalu Kenzie yang menurutnya begitu aib. Oh ayolah, dengan tanpa bersalahnya Athena memberikan 4 lembar foto masa kecilnya pada Alice. Sempat ia lihat tatapan devil Alice pada Kenzie kala menerima foto itu. Benar-benar ia menyesal membawa gadis itu kesini.
Kekesalannya ditambah saat Athena begitu antusias dengan hubungan Kenzie dan Alice, yang sudah Athena gadang-gadang akan menjadi menantu pertama di keluarganya. Mamanya sudah berpikir sejauh itu. Bahkan Athena tak segan-segan mengabari teman-teman arisan, teman-teman yoganya, bahkan seluruh keluarga dari keluarga Dhananjaya atau Arschacheris sudah tau, bisa dibuktikan dengan Kakeknya Louis yang kini berada di Amerika bersama Neneknya tak ada basa-basi langsung menelpon Kenzie.
"Kamu beneran mau nikah muda?".
Sumpah demi apapun, Kenzie mengumpati kejadian hari ini. Apalagi ketiga adiknya, oh bukan! kedua adiknya maksudnya. Samudra dan Vanilla yang sangat antusias kepo bagaiamanakah Alice yang mampu menggetarkan hati seorang Kenzie Arschacheris Carvajal ini? Katanya,
Sedangkan Benua yang dari lahir sudah kelewat Cuek dan Dingin itu rela bertanya, dengan pertanyaan yang tak jauh berbeda dari Louis.
"Beneran lo mau tunangan?".
Bahkan Arsen, papanya pun jadi ikut kepo juga bagaiamana Alice itu? Bagaiamana tidak, Arsen tau bukan dari pihak rumah, melainkan dari sekertaris kantornya. Lucu bukan? Bahkan Athena dengan sangat semangat empat limanya juga memberitahu sekertaris kantor padahal ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan pihak kantor. Ya beginilah emak-emak, memang penyebar gosip terhandal diseluruh dunia.
Mengatakan kesemuanya kalau Alice adalah orang yang cantik, sopan, ramah, baik. Tak tau saja mamanya kalau cewek ini yang bikin semua cowok disekolahnya pada sakit hati. Sombong, nyebelin, hidup pula.
Suara decitan pintu mengalihkan perhatian Kenzie hingga membuatnya menoleh.
"Ken, minggu depan kamu jemput Alice ya, kita makan malamnya di Hotel Luxury, sekalian nenek sama kakek kamu semua ikut ya. Tadi mama udah nelpon Alice dia setuju".
Kenzie kembali memejamkan matanya, lihatkan? Betapa hebohnya Athena jika sudah berhubungan dengan Alice, ya tuhan. Eh tapi tunggu, telpon? Mamanya?
"mama dapet dari mana nomor Alice? Dia yang ngasih?".
"bukan, mama minta Deven hehehe. Soalnya, mama cari di hp kamu nggak ada. Ya udah cepet tidur besok sekolah, jangan lupa ngomong ke Alice ya?".
Kenzie masih diam seribu bahasa dengan tatapan bingung serta hati yang bergejolak. Kenapa jadi seperti ini, ini bukan cuma pertemuan keluarganya, tapi keluarga besar. Ya Tuhan, gimana coba kalau mereka semua tau kalo dirinya dan Alice itu bukan sepasang kekasih pada umumnya, justru dikenal seperti tikus dan kucing, pertengkaran, pertikaian, perselisihan.
Kenzie meraih ponselnya yang berada diatas kasur. Mencari-cari nomor yang berada trending teratas di keluarganya saat ini. Saat ia sudah menemukannya,
Titisan Nyi Blorong
Ia ragu-ragu saat ia ingin mendialnya, tapi rasanya ia sangat ingin menyampingkan egonya. Tanpa banyak berpikir lagi, ia menekan tombol hijau dan menelponnya. Nada sambungnya cukuplama, sampai suara gertakan yang membuat Kenzie mengumpati kesalahannya.
"Halo. Kenapa? Lo duluan kan yang kangen sama gue".
Sial, dia menjilat ludahnya sendiri. Dia yang bilang jangan telpon kalo nggak kangen kala merampas ponsel Alice saat hari pertama jadia tapi justru dia yang menelponnya lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAME OF TEENEGERS
Teen Fiction"mau kakak apa sih sebenarnya?" "mau gue, lo jadi pacar gue". "tapi saya nggak mau jadi pacar kakak, saya nggak suka sama kakak". "lo pikir gue suka sama lo? ngarep banget lo". kalimat Kenzie berhasil membuat Alice diam, "tenang aja, gue juga nggak...