Memoar. (Stalker Bad Boy)

8 : Terror ( Teror )

"C... chanyeol....?"

Chanyeol dengan beringas mukul-mukulin cowok yang make hoodie hitam itu sementara aku cuma bisa nyaksiinnya karna masih bingung sama apa yang aku liat sekarang.

Kalo bukan Chanyeol atau Jungkook, lalu siapa yang ada dibalik hoodie hitam itu sekarang?

"AWAS LO KALO BALIK LAGI!"

Hoodie hitam misterius itu lari kemudian Chanyeol membantu aku yang masih bengong di aspal buat berdiri.

"Ayo, gue anterin lo sampe ke rumah"

□□□

Chanyeol membopong diriku untuk duduk di bangku teras rumahku. Setelah aku terduduk, dia mengambil tempat di sebelahku memperhatikan aku yang terduduk lemah dengan tatapan khawatirnya.

Aku hanya menatap lantai dengan tatapan kosong dan pikiran kacau balau, bingung. Kedua tangan dan kakiku masih bergetar walau sudah lemas.

Siapa yang ada dibalik hoodie hitam itu?

Siapa Jungkook?

Siapa Chanyeol?

Siapa laki-laki yang sedang duduk di sampingku ini?

Semua pertanyaan di kepalaku itu tak mempunyai jawaban dan itu membuat pikiranku semakin kacau.

"Rosè.... gue mau bilang sesuatu sama elo" aku cuma ngangguk dan gak ada niat sedikitpun untuk mengalihkan pandanganku dari lantai. Aku sudah cukup lelah walau hanya untuk memalingkan pandanganku.

"Rosè.... gue tau apa masalah lo" alisku sedikit terangkat walau mataku masih memandangi lantai.

Apa maksudnya coba?

"Rosè... ah, gak. Gue langsung to the point aja...."

"Gue orang itu" kali ini aku langsung natap Chanyeol "maksud lo?"

"Gue nyelametin elo dari stalker itu bukan untuk yang pertama kalinya"

Aku tersenyum kecut. Masih gak percaya "kalo gitu, lo bisa jelasin soal itu?" Aku nunjuk memar yang ada di tangannya.

"Hari itu, gue juga mau nyelametin lo dari stalker itu. Gue ngejar dia sampe ke dalam sekolah dan lo salah ngira kalo itu gue" aku terdiam denger penjelasan Chanyeol. Hari itu aku memang langsung mukul dia tanpa ampun dan gak kasih dia kesempatan biat gerak sedikit pun.

"Jadi, lo juga yang ngirim gue chat itu? Lo yang bilang ke gue supaya gak bilang ke siapa-siapa soal nomor sama email gue?" Chanyeol ngangguk pasti "sorry, gue gak bilang dari awal. Soalnya gue takut lo gak bakalan percaya sama gue"

Chanyeol hembusin napas kasar trus nyambung ceritanya "gue tau soal stalker yang ngikutin lo belakangan ini. Dia orangnya berbahaya banget, Rosè. Kalo dia punya kesempatan, dia bakalan melakukan hal yang enggak-enggak ke elo"

"Kalo gitu, stalker itu siapa?" Chanyeol langsung menghindari tatapanku trus dia berdiri dari bangku dan membelakangiku.