20 : First Page ( Halaman Pertama )

668 104 8
                                    

HELLO I'M BACKK!
MAAAF BANGETTTT AKU MASIH HEALING SELAMA INIII. MEREFRESH INGATAN JADI GASEMPAT UP!
NEXT PART BAKAL UPDATE SECEPATNYA KOK!

BTW SARANKU BUAT MEREFRESH INGATAN KALIAN TENTANG CERITA INI, SILAHKAN BACA LAGI PART SEBELUMNYA YA!

OH YA! BUAT KOMENAN YANG BELUM SEMPAT KUBALES MOHON MAAF YA! NTAR KALO MAU BERKOMUNIKASI DENGAN MAHLUK ASTRAL YANG SUKA NGILANG INI PASTI MAHLUK INI AKAN BALES WKWKWK

BANYAK TEKA TEKI YANG BAKAL TERUNGKAP MALAM INI...

HAPPY READING




".... dari buku ini gue tau kebenaran tentang menghilangnya lo hari itu di rumah sakit dan kenapa keberadaan lo dirahasiain selama ini dari gue, Lisa dan Chanyeol"

Wait....dia bilang apa??? Lisa dan Chanyeol??? Jadi....

Jungkook itu Cookie, Lisa.... Lili??? Dan Yeol.....

Chanyeol???

Jadi mereka sebenernya pada awalnya bukan orang asing bagiku???

Dan mimpi semalam bersama mereka itu juga adalah bagian dari ingatanku???


"Jadi semua itu benar-benar bukan mimpi? Pembunuhan di rumah itu juga?"

"P.... pembunuhan!?" Jungkook langsung tersentak. Wajah santainya kini berubah sangat serius dengan kedua alis saling bertautan.

Dia mendekatiku dengan langkah pasti dan langsung memegang kedua bahuku erat.

"Lo udah inget sampe sejauh mana? Kenapa gak cerita sama gue!?" Kedua mulutku tertutup rapat dan kedua mataku hanya bisa menatapnya bingung "gue gak tau! Gue aja baru tau kalo kalian itu temen masa kecil gue"

Napas gusar terdengar dari hidung Jungkook "lo udah inget kejadian itu? Kejadian di rumah yeol?" Aku mangangguk ragu dan lagi-lagi Jungkook menghembuskan napas kasar sambil menunduk.

Aku tak mengerti dengan semua ini. Apa sebenarnya arti dari hembusan napas Jungkook itu?? Apakah kejadian hari itu berhubungan dengan kejadian di tebing dan ingatanku yang hilang?

Jungkook melepaskan cengkraman di bahuku lalu ia bersandar di pinggir meja kerja "Ceritain sama gue kejadian yang lo ingat saat ini"

Aku menceritakan semua mimpiku semalam kepada Jungkook. Mulai dari permainam petak umpet itu sampai insiden penembakan memilukan itu dan tak ketinggalan saat aku kehilangan Kookie di akhir ingatanku itu.

"Ehm... Jadi.... Cookie itu beneran elo?"

Jungkook hanya diam menatap kedua bola mataku intens. Dia lalu bersidekap sambil berjalan perlahan mendekatiku "menurut lo?"

Langkahnya berhenti tepat saat ujung sepatunya terbentur di sepatuku sneakers ku dan aku hanya bisa diam membuang muka darinya tanpa bisa berkata-kata. Aku gabisa lagi membuang energi buat adu tahan mata sama dia.

"Kenapa? Masih mau nolak?" Lagi-lagi Jungkook menyerangku.

"Iya,gue masih ga percaya karna lo sama Cookie itu kek bumi sama langit tau gak. Cookie itu ya perhatian banget, soft banget sama gue sementara elu..."

"Gue apa?"

"Elu... gak perhatian-perhatian amat sama gue" Jungkook hanya bisa mengernyit mendengar gumamanku tadi.

Memoar. (Stalker Bad Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang