19 : Desire and Death ( Keinginan dan Kematian )

951 149 32
                                    

WELKAM BEK GAISS

AYOK BACA-BACAAAA

JAN LUPA DI VOTE BIAR AUTHOR GA MALES UPDATE :VVV

WKWKWK CANDA

TAPI BENER JUGA :VV





Aku terbangun dengan perasaan sakit yang luar biasa di dadaku serta kepala yang serasa berputar-putar. Tanganku mencoba meraba pipi yang terasa lembap dengan air mata yang sudah mengalir deras entah sejak kapan.

Mimpi itu terasa sangat nyata, bahkan rasa sesak yang aku rasain sekarang seperti deja vu. Aku seperti orang amnesia yang baru saja mendapat kepingan dari ingatannya.


Orang amnesia?

Mungkinkah???

Gak. Ga mungkin.....

Aku pun mengalihkan perasaan kurang enak di tubuhku dengan beralih mengambil handphone di nakas mencoba memeriksa jam tapi akhirnya aku belok ke whatsapp saat mendapat notif bahwa Lisa ngirim sebuah foto.


Foto itu sontak membuatku membuka mata lebar-lebar pagi itu.

Hell

Fotonya......

Foto ini!

Aku langsung berlari ke ruang tamu lalu berdiri tepat di hadapan pigura foto masa kecilku.

Setelah aku berulang kali bolak-balik di depan pigura yang ada di dinding ruang tamu, akhirnya aku tak bisa mengelak lagi kalau aku memang semirip itu dengan Chae. Foto perempuan rambut pirang itu aku sandingkan dengan foto masa kecilku. Walau berlatar berbeda tapi kedua foto ini bak foto satu orang yang berfoto di tempat yang berbeda.

Fotoku saat aku memakai sebuah dress pink berada di sebuah padang rumput di tengah hari. Aku sudah lupa kapan dan di mana orang tuaku mengambil foto ini. Sementara foto Chae berlatar pegunungan yang disinari mentari terbenam... mungkin?

Terlepas dari itu, wajah kami berdua terlihat sangat... sangaaat sama persis. Bahkan cara kami berdiri dan menatap ke arah kamera dengan mata terbuka lebar.

Ini gila! Ga mungkin dua orang di dunia bisa semirip ini. Bahkan dua orang kembar aja gak mungkin bisa segila ini kemiripannya. Dari auranya sampai cara berposenya.

"Gak. Gak mungkin yang gue pikirin sekarang ini bener..... gue harus nyari kepastian"



●○○



Gue jemput jam 10 pagi

G pake lama

Aku membaca ulang chat yang sudah dua jam yang lalu dikirim sama Jungkook. Sekarang aku udah di depan rumah nenekku sambil merhatiin rumah Jungkook.

Sekarang jam sepuluh tapi belum ada pergerakan yang terlihat di rumah tetangga yang berada di depanku sekarang ini.

Sebenarnya sih aku gak mood pagi ini karena suasana dari mimpi semalam yang masih terbawa sampai saat ini. Bagaimana kalo emang bener aku itu sebenarnya Chae yang amnesia?

Ga, lo cuma mau jadi Chae karena Jungkook cinta mati sama Chae, kan?

Aku menampar diriku sendiri, mencoba menyadarkan diri. Halusinasiku udah keterlaluan banget. Cuma demi Jungkook aku ngejatuhin harga diriku buat gantiin posisi orang lain? Gak!

Memoar. (Stalker Bad Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang