Dirga bukan remaja labil yang suka main perasaan. Dia bukan anak laki-laki lemah yang merasa paling menderita karena keluarganya hancur berantakan. Dirga juga bukan laki-laki dengan pikiran sempit, yang sakit hati sedikit kemudian mencari pelampiasan dengan menyakiti fisik diri.
Dirga Putratama Hermawan adalah remaja 19 tahun yang tangguh.
Dengan modal kekecewaan pada sang ayah, juga rasa sakit yang ayah dan ibu ukirkan tajam di hatinya, Dirga keluar, menghadapi dunia dengan gagahnya.
Tidak ada lagi konsep jalan yang benar atau salah di hidup Dirga. Apapun yang sudah dan akan dia lakukan nanti, semuanya adalah pembenaran hidupnya yang sudah salah sejak awal.
Dirga menyakiti banyak perasaan wanita lain. Dirga hancurkan berkeping-keping, menikmati sedu sedan hingga tangis yang tertahankan. Dirga melakukannya tanpa hati, diam-diam mengharap pada Tuhan untuk segera menghukumnya atas apa yang selama ini dia perbuat.
Bukan yang lain, hanya pada hukuman Tuhan.
Karena Dirga yakin tidak ada lagi di dunia ini yang bisa memberinya rasa sakit lebih dari yang dia rasakan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAH ✔
Storie d'amoreIni semua adalah tentang Dirga yang harus kalah oleh dirinya sendiri. Tentang Dirga yang harus tunduk sebab gagah dan hebatnya diri. Remuk redam tak lagi kokoh berdiri. Kemudian dia tergugu perih .... "Kalah, aku mengaku kalah."