BAGIAN TIGA PULUH LIMA || Berubah

9.3K 336 2
                                    

Now Playing : Chloe Adams - Pretty's on the inside

Now Playing : Chloe Adams - Pretty's on the inside

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shila

HAPPY READING

Tak seorang pun dapat mengerti apa yang kau rasakan meski kau menghabiskan seluruh waktumu untuk menjelaskannya pada orang lain.
Mereka takkan pernah mengerti dalamnya hatimu, hangatnya air matamu, perihnya luka yang engkau sembunyikan di balik senyum simpulmu.

***

“Kak Rigel punya penyakit, Ra? Kok dia masuk ke rumah sakit?” tanya Naura tapi Dira masih memperhatikan Rigel dari dalam mobil.

Dira melirik ke arah Naura lalu mengerjapkan matanya berkali-kali.

“Ya mana gue tahu! Gue juga gak mau tahu, itu urusan kak Rigel, ngapain sih kita ngikutin dia. Mending sekarang kita balik ke kontrakan, gue mau ganti baju,” ucap Dira.

Naura menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali, padahal niatnya ingin mengantar Dira untuk melamar pekerjaan tapi ketika mengikuti Rigel sampai ke rumah sakit, membuat Naura semakin penasaran pada Rigel.

“Ayo Naura! Mau ngapain lagi disini?” tanya Dira kesal.

Naura memakirkan mobilnya untuk kembali ke rumah Dira.

Dira diam pikirannya melayang entah kemana, di satu sisi ia penasaran dengan Rigel yang pergi ke rumah sakit, tapi disisi lain ia juga memikirkan pekerjaan.

Dira turun dari mobil Naura “Lo tungguin!” ucap Dira lalu menutup pintu mobil Naura dan pergi ke rumah untuk berganti pakaian.

Naura membuka ponselnya, lalu membuka room chatnya bersama Alby.

Naura
Kak

Tidak ada balasan.

Naura
Kak.

Tetap tidak ada balasan.

Sepertinya akan sangat percuma juga Naura bertanya pada Alby, biar pun Alby tahu dia tidak akan memberi tahu Naura apa yang terjadi, dan kenapa itu terjadi.

Dira masuk ke dalam mobil dengan berpakaian rapi.

“Lo mau ngelamar kerja, bukan mau karaoke!” ucap Naura ketika melihat penampilan Dira yang berbeda.

“Ya terserah gue lah! Yaudah cepetan berangkat!”

Naura memutar bola matanya malas, lalu melajukan mobilnya menuju kafe yang di maksud Dira.

Sampai di kafe baik Dira maupun Naura turun kesana.

“Lo tungguin disini, doain gue supaya keterima kerja,” tutur Dira saat sudah berada di dalam kafe.

Galdira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang