BAGIAN LIMA PULUH LIMA || Sadar akan Situasi

8.8K 332 0
                                    

Now Playing : Khalid - Talk

Now Playing : Khalid - Talk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

Jangan mencari tahu hal-hal yang akan melukai hatimu.

***

Setelah bertemu dengannya sebentar, Dira jadi terus memikirkannya, Dira juga sampai lupa untuk menanyakan namanya, karena Rigel yang akan datang untuk menjenguknya. Dira benar-benar terkejut dengannya, kenapa Rigel tidak memberitahunya tentang gadis itu?

Gadis itu tampaknya seseorang yang baik, terbukti saat ia menawarkan pada Dira untuk sering datang ke kamarnya, tapi Dira ragu pada dirinya, apa dia bisa menerimanya? Tadinya Dira akan mengatakan kalau ia teman Rigel, tapi melihat mata gadis itu Dira jadi enggan untuk mengatakan apa yang sebenarnya, ia takut merusak suasana hatinya.

Tapi yang membuat Dira penasaran, kenapa Rigel harus menyembunyikannya di ruang sebesar, dan sesepi itu tanpa seorang teman disisinya?

Padahal melihat dari raut wajahnya gadis itu terlihat sangat periang, dan murah senyum, bahkan Dira juga nyaman berbicara dengannya. Sepertinya Rigel sangat mencintainya. Karena perkataan gadis itu, Dira jadi enggan untuk mendekati Rigel, Dira takut gadis itu merasa sakit hati pada Dira.

Tentang Dara, akhirnya gadis itu sadar dari pingsannya, tapi dokter menyarankan untuk istirahat terlebih dahulu, dan Dira juga tidak keberatan untuk menunggu Dara di rumah sakit. Saat Dira tengah memikirkan hal yang baru saja terjadi tiba-tiba ponselnya bergetar.

Kak Rigel
Ada dmn?

Kak Rigel
Kok lo ninggalin gue?

Dira
Gue sibuk, jd ga ada waktu buat nunggu.

Kak Rigel
Shombonkkkk amatttt:'

Dira hanya melihat pesan dari Rigel, rasanya ia perlu menjauh dari Rigel, ia takut melukai gadis itu, gadis yang mencintai Rigel, dan Dira juga sadar akan kondisinya, bagaimanapun ia tidak boleh melukainya, apalagi membuatnya shock, atau itu akan membuat kondisinya menjadi memburuk.

“Ra,” panggil seseorang membuat Dira langsung menoleh.

“Dara, lo udah bangun? Lo istirahat aja,” ucap Dira sambil tersenyum.

“Lo pulang aja, Ra. Gue udah mulai mendingan kok, lo gak usah khawatir,” ujar Dara mencoba meyakinkan Dira.

“Tapi kondisi lo---”

“Gue gak papa, Ra.”

Dira tersenyum dan bangun dari duduknya, “Yaudah kalau gitu gue balik ya, lo cepat sembuh,” pamitnya sambil tersenyum.

“Iya, Ra. Makasih ya?”

Dira hanya mengangguk lalu tersenyum dan meninggalkan Dara sendiri di ruangan itu.

Galdira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang