Galdira [END]

BAGIAN TUJUH || Teka-teki Mr. Mystery

Now Playing : Tulus - Pamit

HAPPY READING

Sesabar-sabarnya seseorang ia pasti memiliki titik lemahnya sendiri.

***

Baru kali ini ada yang membuatnya sangat kesal, Rigel benar-benar keterlaluan, sesalah-salahnya seorang perempuan dia tidak boleh di bentak, kalaupun salah jelaskanlah secara baik-baik, ia benar-benar badmood dengan Rigel.

"Ra, lo kenapa?" tanya Naura melihat Dira yang sedang menangis.

"Nggak kok, gue gak papa," jawab Dira.

"Apa ada masalah lagi sama lo dan kak Rigel?" tanya Naura. "Ayo cerita baik-baik, jangan nangis dong nanti maskara lo luntur kan mahal kalau luntur," gurau Naura mencoba mencairkan suasana.

"Lo mah! Lagi sedih kayak gini malahan bilang maskara luntur," kesal Dira.

"Yaudah sekarang lo cerita sama gue kenapa?" tanya Naura.

"Kak Rigel."

"Kenapa sama kak Rigel? Dia ganas? Dia gigit lo? Dia kenapa?" potong Naura.

"Lebih dari itu."

"Aduh, ayo dong jangan bikin gue penasaran kayak gini."

"Gue di bentak sama kak Rigel, padahal orang tua gue gak pernah ngebentak gue dia malah berani-beraninya bentak gue," tutur Dira sambil menghapus air matanya.

"Kak Rigel marah pasti ada alasannya."

"Ya ampun Na, kesalahan gue kecil. Tapi dia yang selalu ngebesar-besarin kesalahan gue, gue bener-bener gak terima sama dia," rutuk Dira.

"Yaudah jangan nangis, lo diem disini, gue mau ke toilet dulu," ujar Naura langsung pergi meninggalkan Dira, sebenarnya Naura tidak akan pergi ke toilet tapi ia akan pergi menemui Alby.

"Kak Alby," panggil Naura saat kakak kelasnya itu sedang berada di luar kelas dengan teman-temannya.

"Kenapa Na?" tanya Alby.

"Temen kak Alby kenapa sih?" tanya Naura membuat Alby mengernyitkan dahinya tidak mengerti.

"Maksud lo siapa?"

"Siapa lagi kalau bukan kak Rigel."

"Emang kenapa?"