Galdira [END]

BAGIAN LIMA PULUH EMPAT || Dara...

Now Playing : Charlie Puth - I Warned Myself

HAPPY READING

Perlahan-lahan kau akan sadar.
Bahwa bagian terberat dari mencintai adalah sabar.

***

Dira menutup sambungan teleponnya bersama Naura karena ada guru yang masuk ke kelasnya. Percakapannya dengan Naura membuatnya kesal karena Naura sama sekali tidak mau mengerti apa yang telah di jelaskan oleh Dira, dengan Naura selalu mengirim pesan pada mantannya itu akan berdampak pada rusaknya hubungan Naura dan Alby, tapi Naura berpendapat kalau dia sama sekali tidak salah karena Naura hanya bersikap baik pada mantannya itu saja.

Tapi meskipun Dira terus menjelaskannya tetap saja Naura tidak mau mengerti. Sungguh ini menyebalkan.

Dira kini sedang belajar di perpus karena guru yang tadi masuk ke kelasnya menyuruhnya belajar karena besok ada ulangan, padahal di rumah juga bisa, lalu kenapa meminta untuk belajar di perpus?

Saat Dira tengah mempelajari materi ponselnya bergetar.

Kak Rigel
Ada dmn lo?

Kak Rigel
Lo bolos?

Kak Rigel
Lg dmn?

Dira
Ganggu!

Dira
Gue di perpus.

Dira
Ngapain sih_-

Kak Rigel
Gue kira lo bolos.

Kak Rigel
Ngapain di perpus? Tidur?

Dira
Bolos apanya?! Gue lagi belajar!

Kak Rigel
Gue kesana.

Dira
Ngapain?!

Dira
Gausah ganggu gue bego!

Tidak ada balasan.

Sepertinya percuma saja meminta Rigel untuk tidak datang menemuinya, Rigel terlalu keras kepala untuk Dira yang hanya bisa pasrah.

Dira menghela napasnya lelah, sejak tadi ia tidak berfokus pada pelajaran, pikirannya entah kemana, percuma saja buku di hadapannya bertumpuk-tumpuk tapi tidak ada satupun yang bisa Dira pahami.

Saat Dira tengah mencari rumus tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sebelahnya, sudah Dira duga, Rigel akan datang.

Dira tersenyum sinis ketika Rigel sedang berpura-pura membaca buku tebal di hadapan Dira.