Sebuah pintu unit apartemen terbuka setelah Taehyung menekan kombinasi angka. Pria itu memasuki rumah kemudian membanting tubuhnya ke atas sofa sambil menghela napas panjang. Dia baru saja menyelesaikan konferensi persnya. Dibanjiri oleh berbagai pertanyaan dari para wartawan membuat kepalanya sedikit berdenyut nyeri.
Taehyung membuka mata. Mengamati keadaan apartemen mewahnya yang terlihat dalam keadaan rapih karena tidak tersentuh sama sekali. Sejak kepulangannya dari Eropa, dia hanya datang untuk tidur di sana.
Rumahnya terasa sangat sepi hingga dia bahkan bisa mendengar suara yang berasal dari jam di dinding. Taehyung benci sendirian. Dia ingin sekali mengeluh dan meluapkan rasa lelahnya dengan bercerita pada seseorang, tapi Hwayoung sudah tidak lagi bersamanya.
Kalau tahu begini akhirnya, dia berharap Tuhan tidak pernah mempertemukan mereka. Dia berharap tidak pernah terlibat dalam projek yang sama dengannya. Dia berharap tidak pernah jatuh cinta pada wanita itu.
Taehyung menatap amplop coklat yang ada di atas meja. Memperhatikannya dengan ragu sebelum mengeluarkan isinya dan membubuhi tanda tangan di sana. Hwayoung tidak main-main. Dia bahkan sudah mendaftarkan perceraian mereka dan mengiriminya surat permohonan gugatan perceraian melalui kuasa hukumnya. Wanita itu bahkan tidak memiliki tuntutan yang berkaitan dengan harta. Seolah wanita itu tidak ingin berhubungan lagi dengannya.
Pigura berukuran besar yang memajang potret pasangan pengantin baru menarik atensinya. Taehyung lagi-lagi menghela napas sebelum bangkit dan melepas pigura itu dari dinding. Dia kemudian meletakan foto pernikahannya secara terbalik.
Selanjutnya Taehyung beralih pada ponselnya. Menatap homescreen ponsel yang memperlihatkan foto calon mantan istrinya di sana. Beralih menuju galeri, memperhatikan satu persatu foto yang ada pada folder kameranya. Dia membuka folder kenangan saat pernikahannya dan menemukan potret dirinya bersama seorang gadis remaja yang mengenakan gaun putih dan terlihat manis. Foto dirinya bersama Jiyoon. Gadis itu terlihat sangat manis meskipun raut wajahnya yang terlihat menyebalkan.
Dia masih ingat saat itu Jiyoon terlihat murung sepanjang acara. Bicara seadanya dan memasang wajah dingin yang melebihi Min Yoongi. Saat Taehyung bertanya alasannya, gadis itu berkata bahwa dia sedang sakit gigi. Oh, ingatan itu membuatnya tertawa saat ini.
"Haha, dasar Min Jiyoon," gumamnya gemas. Kemudian tanpa berpikir ulang, pria itu menjadikan fotonya bersama Jiyoon sebagai wallpaper homescreen ponselnya.
.
.
.Waktu liburan sudah usai. Rasanya Jiyoon hanya menghabiskan waktunya dengan musik dan bermain-main hingga tanpa terasa tahun ajaran baru telah dimulai. Gadis itu akan mengikuti orientasi universitas hari ini. Tak heran, jika anak gadis Min Yoongi sudah rapih pagi ini.
Roti berlapis selai stroberi menjadi menu sarapannya. Yoongi juga sudah meneguk habis kopinya.
Suara klakson mobil yang berasal tepat dari depan rumah membuat Jiyoon menatap ayahnya dengan heran. Dengan penasaran dia keluar dari rumah untuk mengecek.
Sebuah van hitam terparkir di samping pekarangan rumah. Jiyoon menatap mobil tersebut dengan kening berkerut sebelum kaca pengemudi terbuka dan memperlihatkan Hoseok di balik kemudi dengan kacamata hitamnya.
"Surprise!" seru Hoseok dengan bibirnya yang membentuk love.
Jiyoon tertawa kemudian mendekat untuk melihat ke dalam mobil. Ternyata kelima member lainnya juga berada di dalam.
"Woah, oppadeul ingin menjemput ayah ya?"
Jungkook yang duduk di kursi belakang menggeleng. "Kami kemari ingin menjemputmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/172318645-288-k212943.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Girl
Romance[COMPLETED] Min Jiyoon tumbuh dewasa di bawah asuhan tujuh pria tampan. Memilih dan mengikuti sifat-sifat baik dari mereka untuk membuang bagian buruknya. Setidaknya itu yang diperintahkan ayahnya hingga dia tumbuh menjadi gadis yang baik. Seiring b...