Aktor tampan berbakat, Kim Taehyung, sekaligus anggota BTS, diketahui akan menikah di bulan Maret. Bighit Ent. selaku agensi telah mengonfirmasi kabar tersebut.
"Hei, Jiyoon-ah, kau sudah lihat berita?" Ryu Woori berbisik dengan mata membola sambil melirik Jiyoon, teman sebangkunya yang tampak serius mencatat materi.
"Berita apa?"
"Lihatlah sendiri."
Jiyoon mengernyit bingung. Dengan malas meraih ponsel Woori secara diam-diam dan membaca judul artikel yang terpampang di sana. Matanya melebar dengan refleks, kemudian dia menggerakkan ibu jarinya ke atas untuk membaca isi artikel tersebut.
"Ayahmu 'kan anggota BTS yang fenomenal itu, kau pasti kenal Taehyung Oppa, kan? Bisakah kau tanyakan padanya apakah berita itu benar? Aku tidak rela aktor tampan favoritku menikahi wanita lain."
Jiyoon masih tampak syok, ocehan Woori sama sekali tidak dia pedulikan. Tiba-tiba saja otaknya terasa kosong, sedangkan jantungnya berdenyut menyakitkan.
"Hei, kau mendengarku tidak?"
Woori menatap Jiyoon penuh tanya. Terutama ketika gadis bermarga Min itu mengangkat tangan sambil memanggil guru mereka.
"Guru Park, perutku terasa sakit. Boleh aku ke ruang kesehatan?"
Guru Park mengangguk. Dengan cepat Jiyoon segera berdiri dan berjalan keluar kelas. Dia tidak benar-benar pergi ke ruang kesehatan, gadis itu malah berjalan menuju halaman belakang sekolah, melompati pagar kemudian mengetikan pesan pada Woori.
Woori-ya, tolong bawakan tasku. Perutku sangat sakit, jadi aku akan langsung pulang.
.
.
.Jiyoon berdiri di depan sebuah pintu unit apartemen dengan hati gusar. Beberapa kali dia menggigit kukunya sebelum kemudian memutuskan untuk menekan bel unit apartemen tersebut.
Suara pintu terbuka membuat Jiyoon mendongak. Mendapati lelaki setinggi 178 sentimeter itu menatap Jiyoon dengan mata membulat.
"Oh, Jiyoon-ie. Ada apa kemari?" Taehyung membuka pintu rumahnya lebih lebar. Dia kemudian melirik jam tangannya dan menatap Jiyoon dengan mata memicing. "Ini kan masih jam sekolah. Kau bolos, ya?"
Jiyoon panik. Gadis itu melirik ke kanan dan ke kiri sambil menyusun alasan dalam otaknya. "Kepalaku tiba-tiba pusing," sahutnya dengan gerakan refleks memeluk perut, tapi kemudian beralih memegangi kepalanya. "Aku tidak mau membuat Ayah khawatir, jadi aku kemari."
"Kau sakit-"
"Sayang, siapa yang berkunjung?"
Belum sempat Taehyung menyelesaikan kalimatnya, suara seseorang diiringi kehadiran wanita di sampingnya membuat Jiyoon beralih menatap wanita itu.
"Oh, ini Jiyoon." Taehyung berkata sambil menunjuk Jiyoon. "Kebetulan kau kemari, Jiyoon-ie. Kau pasti sudah melihat berita, kan? Oppa ingin memperkenalkan calon istriku padamu. Namanya Park Hwayoung. Dan Young-ie, ini Jiyoon anak Yoongi Hyung yang sering kuceritakan padamu."
Hwayoung menatap Jiyoon penuh kegembiraan. Wanita itu mengulurkan tangannya untuk berjabatan. "Wah ... jadi ini Min Jiyoon. Taehyung Oppa banyak bercerita tentangmu. Ternyata kau sangat cantik. Kau sangat mirip dengan Yoongi Oppa."
Jiyoon masih syok ditempatnya. Tubuhnya seolah mengeras seperti patung. Dilihat dari mana pun, wanita bernama Park Hwayoung itu sangat cantik, berdada besar, tinggi semampai, dan berambut indah. Sangat jauh berbeda dengannya yang kusam, dekil, bau matahari, berdada rata, dan pendek. Salahkan saja ayahnya yang tidak setinggi Namjoon Oppa-nya.
"Jiyoon-ie?"
Mendengar ucapan Taehyung membuat Jiyoon tersadar dari pikirannya. Gadis itu beralih menatap uluran tangan Hwayoung yang masih terarah padanya. Dengan menekan perasaannya, dia membalas jabatan tangan wanita itu sambil menggigit bibirnya sendiri agar tidak mengucapkan kalimat yang akan menyakiti hatinya sendiri, tapi Jiyoon tetap saja mengatakannya.
"Senang bertemu denganmu, Eonni. Selamat atas pernikahan kalian."
"Terima kasih, Jiyoon-ssi." Hwayoung tersenyum dengan tulus. "Kalau begitu masuklah dulu."
"Tidak, tidak. Kurasa aku akan pulang saja."
"Loh? Kau bilang kepalamu pusing, sebaiknya istirahat saja dulu di sini."
"Tidak perlu, Oppa. Sekarang dadaku terasa sesak, jadi aku akan pergi ke rumah sakit saja dan meminta ayah untuk menjemput."
"Kalau begitu biar Oppa antar."
"Tidak perlu. Kurasa aku akan mati jika tidak pergi sekarang. Aku akan naik taksi saja," sahut Jiyoon cepat sambil membungkuk kecil. Dia kemudian berlari menuju lift.
Taehyung menatap kepergian Jiyoon dengan kening berkerut. Dia kemudian menatap Hwayoung bingung sambil bergumam, "Sejak kapan Jiyoon punya riwayat sesak napas?"
Sementara itu, Jiyoon menangis terisak di dalam lift. Beruntung tidak ada orang lain selain dirinya. Gadis berusia 17 tahun itu tidak tahu kenapa begitu menyakitkan mengetahui kenyataan bahwa Taehyung akan menikah dan mendengarnya secara langsung. Padahal niatnya datang menemui pria itu untuk memastikan kebenarannya. Tapi sekarang dia menyesal karena sudah datang.
Entah perasaan apa yang cocok untuk mendeskripsikan hatinya saat ini. Yang jelas, Jiyoon merasa kecewa, marah, dan cemburu saat ini. Kecewa karena Taehyung melupakan janjinya, marah karena pria itu telah membohonginya, dan cemburu karena Taehyung bukan lagi oppa miliknya seorang.
Atau mungkin karena dia telah kehilangan pria itu seutuhnya. Raganya, dan juga hatinya.
-👯♀️-
Baru prolog hehe.

KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Girl
Romance[COMPLETED] Min Jiyoon tumbuh dewasa di bawah asuhan tujuh pria tampan. Memilih dan mengikuti sifat-sifat baik dari mereka untuk membuang bagian buruknya. Setidaknya itu yang diperintahkan ayahnya hingga dia tumbuh menjadi gadis yang baik. Seiring b...