5 - phone

3.9K 479 42
                                    

Pintu kamar Jiyoon terdorong dari dalam hingga menimbulkan suara berderit pelan. Kepala gadis itu melongok dengan mata yang menatap seluruh ruangan dengan waspada.

Tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Dengan percaya diri keluar dari kamar, berjalan melewati ruang santai menuju dapur.

"Kau sudah bangun?"

Jantungnya hampir lepas. Dia terkejut hingga langkahnya tertahan setelah mendengar suara Yoongi. Pria itu tengah duduk di kursi meja makan bersama pria yang tengah dihindarinya, Kim Taehyung.

Siapa yang masih bisa bersikap normal setelah apa yang terjadi semalam?

Baiklah. Itu memang hanya adegan saling tatap yang sering muncul dalam drama romantis. Gadis itu bahkan tidak mengira bahwa dia akan mengalami hal picisan semacan itu, tapi sayangnya Kim Taehyung memang tidak bisa diabaikan.

Dan kini lelaki itu malah asyik menikmati sandwich dan segelas susu tanpa menoleh padanya.

"Kenapa diam di sana? Kemari dan makan sarapanmu."

Jiyoon mendekat dengan langkah pendek. Mengambil sandwich dan menggigit tanpa minat.

"Hei, kenapa kau membiarkan orang asing masuk sembarangan?" Yoongi berkata dengan wajah datar dan menatap Jiyoon protes. Pasalnya ketika tiba di rumah, dia malah mendapati Taehyung meniduri kasurnya dan bercinta dengan bantal kesayangannya.

"Aku bukan orang asing, Hyung!" Kini Taehyung berbalik protes namun sayangnya tidak digubris.

Jiyoon hanya menyimak dalam diam. Matanya dengan sengaja melebar menatap jam dan menampakan ekspresi terkejut yang dibuat-buat.

"Oh, sepertinya aku akan melanjutkan makan dijalan. Aku sudah terlambat."

"Terlambat? Ini bahkan masih jam tujuh pagi. Kau akan naik apa ke universitas?"

"Aku akan naik bus, Ayah."

"Tidak, tidak. Kau bilang sudah terlambat. Taehyung-ah, kau bilang ada janji temu pagi ini, kan. Sekalian saja antar Jiyoon ke kampusnya. Kau bisa kan?"

"Oh? Apa?" kata Taehyung tidak yakin. "Oh ... iya, iya. Kau bisa berangkat bersamaku."

Melihat tingkah canggung pria itu membuat Jiyoon sadar diri. "Tidak perlu, Oppa. Aku akan naik bus saja."

"Tidak, tidak. Biarkan Taehyung mengantarmu. Kau harus menerima niat baik seseorang." Lagi-lagi Yoongi yang memaksa.

"Ya, sudah kalau begitu. Ayo kita berangkat sekarang," sahut Taehyung setelah meneguk habis susunya.

Wajah pria itu kini menampakan wajah bersahabat seperti biasanya, membuat Jiyoon merasa lebih lega. Jadi gadis itu mengikuti Taehyung menuju mobilnya.

Sayangnya, suasana di dalam mobil terasa tidak nyaman karena mereka hanya diam dan mendengarkan musik dari radio. Bahkan ketika terjebak oleh lampu lalu lintas yang berwarna merah, Taehyung malah menyibukkan diri dengan mengganti gelombang radio. Barulah lima menit kemudian pria itu mulai buka suara.

"Wah ... sandwich buatan Yoongi Hyung benar-benar enak. Hyung memang berbakat dalam memasak. Benar, kan?"

"Iya," jawab Jiyoon kikuk.

"Masakanmu juga sangat enak. Kau pasti belajar dari Yoongi Hyung, kan?"

"Tentu. Ayah mengajariku semuanya dengan baik."

"Suamimu kelak akan jadi pria beruntung karena mendapatkanmu."

Gadis itu tersenyum kecil. "Aku hanya berharap bisa bertemu pria yang seperti Ayah," ujarnya sambil memusatkan tatapan pada lelaki di sebelahnya.

Daddy's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang