24 - final call

2.6K 349 169
                                    

Maaf banget aku selalu ngaret. Baru bisa benar-benar bebas dari segala urusanku minggu ini, jadi beban pikiran udah agak berkurang banyak wkwk

Ini part terakhir. Semoga ga mengecewakan ya 🤧
Happy reading yorobun
.
.
.

Ponsel Yoongi terus berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Rentetan pesan yang dilakukan anggota BTS lain terus datang bertubi-tubi. Sesekali mereka menelepon yang langsung ditolak olehnya.

Besok adalah jadwal keberangkatan Taehyung ke Switzerland. Anggota BTS lain sudah sangat ribut sejak semalam untuk berkumpul di apartemen pria itu dan melakukan pesta perpisahan. Sayangnya, Yoongi memilih mengurung diri dalam studionya sejak pagi.

Padahal tidak ada yang tahu kapan tepatnya Taehyung akan kembali ke Korea. Berita mengenai kepergian pria itu sudah tersebar di mana-mana. Dia juga sudah menyelesaikan kontrak kerjanya yang tersisa. Hal itu semakin membuat para anggota BTS dibuat panik dan berpikir bahwa mereka tidak akan bisa bertemu dengan pria itu dalam waktu yang lama.

Sedikitnya Yoongi merasa cemas. Otaknya meyakini bahwa itu adalah hal yang baik bagi semua orang. Namun, di sisi lain perasaannya terasa berat hingga membuat pria itu melamun dan terus memikirkannya hingga dia tidak bisa fokus bahkan untuk menulis satu kalimat untuk lirik lagunya.

Hyung, kau dimana? Kami sudah di rumah Taehyung. Cepatlah menyusul.

Yoongi membaca pesan masuk dari Jimin tanpa minat. Dia menyandarkan tubuh pada kursi sambil memijat keningnya. Saat ini pria itu benar-benar bingung harus melakukan apa.

.
.
.

Malam itu Taehyung baru saja selesai mengemas barang-barangnya ke dalam koper. Dia menyandarkan tubuh pada tembok di belakangnya dan menatap ruangan sekitar. Belum lama sejak dia kembali tinggal di rumah itu dan sekarang dia sudah harus meninggalkannya lagi.

Kaleng-kaleng bekas bir yang tergeletak di atas meja menarik perhatiannya. Taehyung menghela napas sebelum bangkit dan memasukkan sampah-sampah itu ke dalam kantung plastik. Anggota BTS baru saja pulang beberapa jam lalu. Mereka datang sambil membawa banyak bir dan juga camilan. Lalu setelah sedikit kehilangan kesadaran mereka menangis dan berteriak padanya untuk tidak pergi. Taehyung tertawa kecil mengingat tingkah konyol mereka. Meskipun dia sedikit kecewa karena Yoongi tidak datang, tapi dia paham dengan situasi pria itu.

Setelah semua sampah terkumpul, Taehyung berdiri dan memperhatikan ruangan sekali lagi. Dia mendapati ponselnya berada di atas meja. Sudah beberapa hari pria itu tidak mengecek ponselnya.

Belum lama sejak dia mengumumkan kabar mengenai hubungannya dengan Kim Bora yang telah berakhir, berita kepergiannya membuat banyak gosip simpangsiur semakin beredar. Publik berpendapat bahwa Taehyung sangat frustasi setelah dicampakan kekasihnya hingga kembali memutuskan untuk melarikan diri ke luar negeri. Tapi dia sama sekali tidak peduli dengan hal itu. Taehyung hanya takut jika dia tidak akan bisa pergi jika melihat potret gadis itu di ponselnya. Min Jiyoon yang sangat dia rindukan.

Lagi-lagi pria itu menghela napas. Membawa kantung berisi sampah dengan lesu untuk membuangnya  di lantai satu. Sekalian mencari udara segar, pikirnya. Namun, baru saja dia membuka pintu, kehadiran seorang gadis yang sangat dirindukannya membuat Taehyung mengurungkan niat.

"Jiyoon-ah, kau datang." Taehyung bergumam. Merasa canggung dengan suasana yang ada. "Masuklah."

Jiyoon masuk dengan langkah ragu. Matanya yang sayu mengamati beberapa kaleng bir yang belum dibuka di atas meja kemudian beralih memperhatikan kantung sampah di tangan pria itu. Lalu dia menatap wajah Taehyung yang menampilkan ekspresi tidak jauh berbeda dengannya.

Daddy's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang