76

876 19 0
                                    

Pagi hari ini Revan berangkat sekolah menggunakan mobil Entah karna apa.
"Revan, tumben lo baru setengah enam udah dateng.Kenapa?"tanya Rafa sambil menyantap Sandwich buatan Freya,Sang Pacar."Emangnya kenapa?"Bukanya menjawab Revan malah melontarkan pertanyaan pada Rafa.Hal itu membuat Freya dan Rafa geleng geleng kepala.
"Kalian,Kok tumben nih Revan dateng pagi?Kenapa?Kesurupan"kini gantian Jessie yang bertanya saat baru datang di kantin."Mungkin aja,bener kesurupan jin tomang di pohon toge"Refa menjawab asal.

Tak berselang lama Cristally,Gusti,Tino dan Refa datang."Widih,BosQ tumben dateng pagi.Udah kapok dimarahin Pak Handoko?"Cerca Refa.Pak Handoko adalah guru Killer Yang slalu ada digerbang menjaga anak anak yang terlambat datang atau melanggar hukuman.Apabila,sudah berurusan dengan beliau maka beliau tak segan segan memberikan hukuman Luar biasa."Nggak usah bacot"Jawab Revan sambil terus menghisap batang Rokoknya.Semenjak kepergian Jessica,Revan sangat diluar batas.Mulai dari suka menghisap Rokok sampai terlibat kriminal.
Dulu Revan pernah memukuli seorang anak SMP yang tak sengaja menumpahkan air minum dibajunya saat itu kejadian tersebut berada di GOR saat Revan sedang Latihan basket tanpa segan segan Revan memukuli tanpa ampun hingga membuat siswa SMP yang kira kira kelas 8 itu harus terbujur koma di ICU selama 1Bulan.
Hampir saja keluarga korban membawa kasus tersebut kepengadilan hukum tapi semua itu di kendalikan oleh Ayah dan Ibu Revan mungkin jika tidak sekarang tidak ada yang bernama Revan Alexandra Heldon di SMA garuda.

"Oh iya,gimana kabar Adi sama Sean?Gue denger dari Rafa kemarin dia liat postingan Shea di Instagram kalau mereka udah ada di Indonesia.Mereka dimana sekarang?"Tanya Cristally yang mengubah topik pembicaraan."Ada dirumah gue,kenapa?"Balas Revan sambil mengeluarkan asap dari hidungnya."Berapa bulan mereka Izin?"tanya Jessie.
Mereka semua sudah mengetahui bahwa kedua adik Jessica itu tinggal dibeda negara untuk sekolah."2Bulan,itu juga harus Ibu yang menegosasi ke dua sekolah itu"Jawab Revan."Oh iya,Revan gue mau tanya.Tadi gue banyak denger dari bisikan anak anak katanya kemarin lo ngasih duit ke Amara temen sekelas gue dengan cara dilempar,Buat apa?Kenapa si Revan?"Ujar Tino sambil menatap intens Revan."Kenapa emang?itu karna kemarin Adi nabrak dia,dan gue yakin cewek kaya dia minta ganti rugi ya gue kasih 500Ribu.Kenapa salah?"Revan berbicara dengan entengnya sedangkan teman temanya hanya geleng geleng kepala.
"Nggak salah sih,Tapi yang salah itu cara pemberiannya.Kenapa harus lo lempar coba itu namanyakan nggak Ikhlas Revan.Emangnya lo mau jadi bahas omongan siswa siswi atas sikap lo?"Freya mulai menabahkan."Yang dibilang Reya benar,Emangnya lo mau harga diri lo turun cuman karna hal spele gitu,Nggak kan?Lain kali kalau ingin bertindak fikir fikir dulu Revan."Ujar Refa.Semuanya menatap Refa tak percaya.Refa itu tipikan orang yang suka bercanda tapi kata katanya barusan sudah membuat orang menilainya orang bijak.
"Bodo Amat"Revan sangat acuh membahas masalah Kemarin entah kenapa.

*

Kini Amara baru saja sampai disekolah.Banyak pasang mata yang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.Bahkan,banyak yang tengah membicarakannya.

"Eh,itu Amarakan Yang kemarin Dileparin uang sama Revan."

"Kayanya tuh cewek cuman caper deh sama Revan,Karna dia tau orang yang nabrak dia itu Adiknya Revan"

"Bukan adiknya Revan,Adik iparnya.Toh Revankan bakal tetap jadi masa depannya Jessica walau tuh cewek ampe sekarang belok ketemu"

"Muka muka cewek Caper nih gini"

"Gue denger denger nih anak,Masih baru yah.Ya elah masih baru aja gayanya udah senga"

Amara sangat terkejut.Karna kejadian kemarin banyak anak anak yang membicarakannya mulai dari Angkata,Junior bahkan Senior.
Brakkk
Amara menabrak seseorang didepannya yang tengah menatapnya dengan lekat.
Seorang Wanita yang sangat terkenak di SMA garuda yang juga banyak ditakuti Siswa siswa.
Wanita itu melirik Name tag milik Amara.
"Valentine Amara Rawleasia"ujarnya.
Amara pun melirik Name tag yang dikenakan wanita didepannya ini.
Astaga,Kak Brianca..
Sekarang didepan gue kak Brianca.

Brianca pun langsung menarik tangan Amara dan mencengkramnya kuat."Gue Brianca.Lo pasti kenal gue,Amara.Gue cuman mau memperingatkan Lo jauh jauh deh Lo dari Revan atau Lo mau gue siksa Lo?Nggakkan?kalau kaya gitu jauhi Revan karna yang pantes dekat sama dia cuman gue,Brianca inget itu.Kalau sampai Lo berani dekatin Revan lagi jangan harap hidup Lo bisa tenang,Ngerti Lo?"Brianca terus mencengkaram lengan Amara tanpa mempedulikan Amara yang meringis kesakitan.Orang orang yang berlalu lalang tak bisa membantu Amara karna Jika mereka membantu Amara maka mereka sendiri yang akan Mati."Ngerti nggak Lo?"Ulang Brianca."I...ya kak saya ngerti"Ujar Amara.Brianca pun melepaskan Amara."Inget kata kata gue tadi"bisik Brianca membuat Amara bergiming.
Setelah kepergian Brianca,Amara langsung pergi menuju Kelasnya.
Karna sekarang hanya kelas yang dapat menenangkanya bersama Teman temannya Laras dan Tania.

BERSAMBUNG***

PROMISE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang