59

1K 27 0
                                    

Jessica benar benar sudah tak berdaya tangan kanannya sudah mengalir darah segar.Bahkan bajunya sudah terlihat tidak layak pakai sekarang.Roknya pun begitu.
"Gimana bri gak mungkinkan kita gini doang nih bocah kurang sadis bri"Ucap Friska.
Jessica sudah tak kuat melakukan apapun.

Apa salahku tuhan?Kumohon bantu aku,Revan!

"Gini aja tuh baju udah kebuka kancingnya setengah gue mau lo Dara telfon Brian sekarang akan gue kasih tau apa yang harus dia lakukan"Ucap Brianca dan Dara pun mulai menelfon Brian

"Brian,cepet lo kesini gudang belakang sekolah koridor-F"

"......"

"Lo bakal tau apa yang akan lo lakuin kok"

"...."

"Cepet!"

"Gimana?"tanya Friska dan dara mengangguk.
"Heh cewek centil lo masih kecil gak pantes lo deket sama pangeran gue,Untuk ken gue maafin tapi untuk Revan sorry gue gak bisa maaffin"Ujar Brianca dengan tatapan tajam

Plak..

Tamparan mulus mendarat dipipi Jessica. Tangisan dan air mata Jessica mulai menjadi jadi.
"Brianca"panggil seseorang dibelakang dan itu adalah Brian Mahestri Adistrala Anak kelas 11 IPA A
"Akhirnya lo dateng juga Bri"Ucap Brianca yang mendekati Brian.
Brianca pun mulai membisikkan sesuatu pada brian.
Jessica sangat takut saat sorot mata Brian mengarah padanya tatapan nafsu pada dirinya.
Jessica tidak mengenalnya maka dari itu dia sangat takut.
"Jadi bagaimana bri?lumayan buat pemuas"goda Brianca.
"Oke,tapi ada syaratnya"Ucap Brian.
"Bayaran?50 juta gimana?"tawar Brianca dan diangguki brian.

Tuhan..aku mohon bantu aku..Revan kau dimana?Freya bawa revan kesini rey aku mohon.

Friska,Dara,&Brianca pun keluar dari gudang tersebut dan mengunci gudang itu.Tersisalah Brian dan Jessica.
Brian mendekati Jessica dan memegang dagunya.
"Hai cantik,Kenapa menangis tenanglah aku tidak akan melukaimu tapi bolehkan aku bermain cinta denganmu?"Ucap Brian dengan sorot mata kearah Dada Jessica.
Baju basah disertai kancing yang sudah terlepas memperlihatkan baju dalam tipis Jessica yang sangat memperlihatkan dadanya itu.
Jessica hanya bisa menggeleng tapi brian tetap tersenyum padanya.
"Kenapa?kau takut tenang saja kita lakukan secara perlahan ayolah"Ucap brian.
Jessica benar benar takut apa ini akhirnya dari hidupnya.

Bruak..

Suara dobrakan pintu mengangetkan brian bahkan Jessica dan datanglah laki laki yang siap memukul brian.
"Siapa lo?"Ucap brian

Bugh..bugh..bugh

Pukulan demi pukulan mendarat diperut brian dan wajahnya.
Hingga darah segar keluar dari mulut Brian.
"Pergi atau lo akan berurusan dengan gue"Ucap Revan
Yah revan datang menolong Jessica itu membuat hati Jessica menghangat.
"Brengsek,Lo yang harusnya pergi dasar brengsek"Balas brian.
"Brengsek?lo yang bajingan seenaknya ngambil harta wanita dengan paksa pergi atau gue laporin kepihak berwajib"Ancam Revan membuat Brian pergi.
"Dasar bajingan"Umpat Revan.

Revan mulai mendekati Jessica membuka lem dimulutnya dan melepaskan ikatan ikatan dikaki dan tangan Jessica.
Tak lupa revan memberikan Jaketnya kejessica walau Hati revan bertolak belakang saat melihat keadaan tubuh Jessica.
Tapi dengan sigapnya dia menepis Perasaan itu.
"Sudahlah jangan menangis kita keUKS sekarang gue akan beressin semua ini"Ucap Revan lalu menggendong Jessica ala Baby Stayle kearah UKS.

Semuanya menatap revan & Jessica dengan tatapan iba tapi ada saja yang menatap mereka tajam.Tapi,semua itu tak revan pedulikan yang terpentinh sekarang adalah Jessica.
Dia sangat butuh pertolongan.

Hingga akhirnya sampai diUKS.
Disana sudah ada Jessie, Fraya dan Cristally.
"Jessica"Ucap Freya.
Revan membaringkan Jessica diatas barka.
"Bersihkan dirinya gue akan kembali 5menit"Ucap Revan lalu pergi.
Freya dan Cristally serta jessie pun melakukan apa yang harus mereka lakukan.
Freya sangat iba pada temannya ini ada saja masalah yang ia harus hadapi hingga terligat tatapan kosong dimata Jessica.

Revan kini ada dikantin.
"Rafa,beli bubur ayam terus sama air minum"Ucap revan sambil menyerahkan uang 50Rbu pada Rafa.
Disana sedang ada Rafa,Refa,dan gusti yang sedang menyantak Cireng jajanan mereka
"Siap bos"Ucao Rafa lalu bangkit dari tempat duduknya.

"Gimana sama jess?"tanya Refa.
"Buruk sangat buruk dia hampir diperkosa oleh brian"Ucap Revan.
Rafa dan gusti tersedak cireng yang mereka makan.
"Brian kapten basket itu anak kelas 11 IPA A"Ucap gusti sambil memastikan.
Revan mengangguk sedangkan Refa dan Gusti hanya menggeleng geleng kepala.
Lalu datang Brianca,Friskan dan Dara.

Recan menatap dayar ke tiganya dia sangat marah oleh kakak kelas berguna ini sangat menyebalkan.
"Revan,nanti jalan bareng gue yuk"ajak Brianca.
Revan hanya tersenyum miring pada Brianca.
"Ogah!ngapain gue jalan sama nenek sihir kaya lo setelah perbuatan lo sama Jessica berani lo nampakin diri disini"Ucap Revan membuat ketiganya melongo.

Lalu datanglah Rafa sambil menyerahkan pesanan Revan dan revan terima.
"Terima kasih Rafa,ambil saja kembaliannya dan lo Brianca kakak kelas kejam jangan harap gue mau jalan sama lo tolong ngaca dulu oke terima kasih"Ucap Revan lalu pergi.
Gusti,Rafa,dan Refa hanya terkikik melihat adegan didepannya ini.
"Ayo bri kita balik aja"Ucap Friska.
Dan brianca pun balik dengan tatapan marah.
Banyak anak anak yang melihat mereka bahkan melihat adegan tadi.
Ada yang mendukung Jessica tapi ada juga yang mendukung brianca.
Bukan Brianca namanya apabila tak dapat mendapatkan apa yang diamau.

BERSAMBUNG***

PROMISE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang