58

1K 27 0
                                    

Dihari pemakaman Ayyesra semuanya berjalan sesuai rencana tanpa ada halangan apapun.
Dan kini semuanya masih ada ditempat pemakaman.
Kini pula giliran Jessica yang menabur bunga dimakan Ayyesra.
"Ay..tenanglah disana aku sudah memaafkan kesalahanmu aku janji kau tak akan kesepian disini aku akan slalu mendatangimu"Ujar Jessica.
"Jess,ayo pulang sudah sore"Ucap Freya.
Jessica mengganguk dan akhirnya semuanya pulang.
Jessica dan Freya pulang bersama karna Freya akan menginap dengan Jessica malam ini.

Keluarga Revan akhirnya sampai dirumah yang cukup jauh dari pemakaman Ayyesra dan kini semuanya ada diRuang tamu.
"Jadi Kak Ay itu mantannya kak Revan?"tanya Shea yang mulai membuka pembicaraan.
"Ya seperti itulah kenapa?"Ujar Revan.
"Entahlah aku hanya ingin bertanya"Jawab Shea.
"Ibu,Ayah revan masuk kekamar dulu yah"Pamit Revan pada kedua Orang tuanya dan pergi kekamar.

Kini Revan ada diKamarnya yang bernuansa gelap dan sunyi dengan warna hitam dan putih.
Revan membaringkan tubuhnya dikasur empuk miliknya dan menutup matanya tapi..
"Astaga Jessica,Huft kenapa dia?"Gumam Revan.
Yah!revan membayangkan wajah Jessica yang sangat cantik nan imut.
Bahkan revan memikirkan kejadian tadi dimana dia Semalaman bersama Jessica bahkan dapat menatap lekat wajahnya
Sungguh Anugrah untuknya bukan!
"Jess,mungkin sekarang waktunya gue perjuangin lo lagi dan gue rasa lo gak bakal nolak saat gue nembak lo lagi"Gumam Revan sambil tersenyum miringnya.
Revan pun mulai membuka Laptot putihnya mencari cari sesuatu yang dapat dia jadikan informasi.

*****

"Jess gue mau nanya deh sama lo"Ucap Freya yang meletakkan ponselnya dikasur Jessica.
Jessica yang tengah berkutat dengan Laptopnya pun mengarahkan pandangan pada temannya ini.
"Ada apa?"Ujar Jessica.
"Lo benerankan gak jadi ke Manado?"tanya Freya dan Jessica pun menghela nafasnya gusar.
"Aku tak akan kemanado apabila aku tidak bersama adik adikku Rey"Ucap Jessica dan Reya mengganguk.
"Lalu bagaimana dengan revan?"tanya Freya membuat Jessica mengeryingkan dahinya.
"Maksudnya?"tanya Jessica membuat Freya menepuk dahinya.
"Rafa & Cristally tadi udah cerita sudahlah jess lo bener gak suka sama dia"Ucap Freya tapi Jessica diam.

Jessica belum tau apa dan untuk siapa Perasaannya sekarang?Sekarang William juga sudah kembali dan terkadang hatinya mulai tertarik pada william tapi kadang ke revan maka dari itu dia belum mau mengambil keputusan.
Melihat Jessica diam Freya pun ikut diam dia tau bagaimana kondisi sahabatnya ini dia dalam Dilema.

****

Keesokan Harinya..

Jessica dan Freya baru saja sampai disekolah tapi sudah banyak gunjingan gunjingan kepada mereka tunggu!lebih tepatnya pada Jessica.
Ada apa ini?semua mata menatap Jessica sangat intens bahkan sangat tajam.
Hingga akhirnya ada seorang wanita dengan Bet 11 IPA A .
Wanita itu memasang muka tajam dengan gaya songongnya dan mulai mendekati Jessica.
Jessica dan Freya berhenti dan menatap keduanya bingung.

"Oh jadi ini Cewek yang bikin heboh satu sekolah karna deket sama Ken dulu"Ujar Wanita tersebut yang Jessica tak kenal.
Lalu ada 2 Orang wanita dibelakang Wanita tersebut dengan senyum jahat pada Jessica.
"Udah Bri hajar aja bocah ingus kaya gini kalau dibiarrin nambah jadi Ulahnya"Ucap wanita tersebut dibelakangnya.

Tunggu!Jessica baru ingat Kakak kelas didepannya ini adalah Brianca Anesyia Farasvati
"Jess ada apa ini?siapa dia?"bisik Freya.
"Kak Brianca anak kelas 11 IPA A"bisik Jessica.
"Hhh sini lo dasar bocah ingus"Teriak Brianca yang menarik tangan Jessica dengan paksa.

Entahlah Jessica akan dibawa kemana yang ia fikirkan adalah bagaimana caranya lepas dari sini.
"Aww kak Bri lepas kak sakit"rintih Jessica tapi tak didengar oleh ke-3 Orang itu.
Entahlah kemana Freya sekarang tapi Jessica tau kalau Freya sedang meminta bantuan.

Brak..duar..brak...duar

Suara pintu yang dibanting bersamaan dengan meja membuat tubuh Jessica bergiming.
Apa yang dilakukan ke-3 Kakak kelas ini?
Dan tempat apa ini?
Gelap sunyi dan berada jauh dari Koridor.

"Enaknya diapain nih yh bri?"tanya salah satu dari mereka yang sudah mengikat tangan Jessica dan kakinya serta menutup mulutnya dengan Lem.
"Gimana kalau kita acak acak aja dia bri mulai dari atas kepala sampai ujung kaki"Ucap salah satunya.
"Yang dibilang Dara bener tuh bri"Ucap Kak Friska
"Ayo Bri"Ucap kak Dara.
Jessica menggeleng geleng kepalanya bertanda "Jangan".
"Oke biar tau rasa nih bocah genit"Ucap Kak Brianca dan mulai mengeluarkan Gunting yang mengarah ke rambut panjang nan hitam milik Jessica.

Bruak...

"Apa lo bilang?Brianca?"Ucap Revan tak terima.
"Ya Revan, cepat lo bantuin Jess dia udah gak berdaya"Ucap Cristally.
Kini dikelas hanya ada Rafa,Refa,Revan,Gusti,Cristally,Jessie dan Freya.
Dengan cepat Revan bangkit dan keluar tanpa diikuti siapapun saat revan keluar datanglah anak anak dan masuk kekelas.

"Mampus tuh si jess kena ama si Brianca"

"Biar mampus tuh bocah salah dia ini"

"Kesian yah si jess tapi emng itu salah dia"

"Siapa suruh deket sama Ken dia gak tau aja siapa kak Brianca"

Mendengar gosipan itu Freya sudah sangat geram ingin dia mencabik cabik mulut orang orang pengosip itu tapi dicegah gusti dengan gelengan.
"Lebih baik kita keluar dan bantu Revan"Ucap Cristally dan diangguki semuanya.

BERSAMBUNG***

PROMISE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang