88

1K 19 3
                                    

Setelah Mereka pergi kesekolah untuk bertemu Pak Handoko meminta melacak keberadaan Plat Nomer mobil tersebut sudah dipastikan siapa biang dari semua ini,Brianca.

"Kita kemana Sekarang?"Jessie tidak mengerti mengapa Revan membawa mereka semua kepelosok kota yang jauh bahkan sekarang sekitaran mereka seperti hutan.

Revan bisu tidak menjawab,tetapi setelah itu ia memberhentikan mobilnya disebuah jalan sempit yang didepan mereka ada pohon besar tumbang.

"Kita turun,tinggalin mobil"

"What The fuck.Jalan kaki gitu?"

"Masih jauh apa Rev?Kita udah dipelosok kota jakarta loh.Kita mau kemana?"

"Tau Van,kita udah kaya dihutan tau Nggak?"

"Rev,Lo mau ngajak kita mati atau bagaimana?"

Tiba tiba Revan berhenti didepan palang bertulisan 'Gudang Lama'.

"Kalian Nggak usah banyak berisik ikutin apa yang gua suruh,Ngerti?"

"Tapi jawab gue dulu kita ngapain disini?Nyari dukun?"

"Kita disini nyari Nenek Lampir SMA garuda"

"Kak Brianca?"

"Menurut Lo Cris?"

Revan membisikan sesuatu yang serius yang nampak hendak difikir keras oleh teman temannya pula.

Sedangkan disisi lain.Brianca tengah ada didalam Gudang tertawa cekikikan sambil melihat wanita yang ia gantung dilangit langit gudang tersebut.
Wanita yang diikat kedua tangan dan kakinya lalu tergantung diatas langit langit,Jessica.

"Hahaha,Puas Nggak Jess?Gue kira Lo udah mati selama ini tapi nyatanya nyali Lo kuat juga"

"Kak bri,Lepas Kak"Suara isakan tangis Jessica terdengar diruangan tersebut.

"Silakan berteriak sesuka hati Lo,Sampai suara Lo habis atau Lo mati sekali pun nggak bakal ada yang denger"

Ceklek.

Datang seorang Laki laki berjubah hitam dan tak menampakan wajahnya,Mengerikan.

Ya tuhan Apa lagi ini?Ku mohon selamatkan aku

Laki laki itu mendekati Brianca dan menaikan tanganya kepundak Brianca.

"Hei,Bagaimana apa yang mau Lo lakuin sama nih Cewek"

"Bunuh dia setelah itu dendam kita terbalaskan"

Suara bariton tersebut membuat Jessica takut tapi ia seperti mengenal pemilik suara ini.

"Ya,gue setuju kita bunuh dia supaya dia tau sakitnya ditinggal orang yang kita sayang"

"Ambilkan pistol"

"Jangan hentikan Kak Bri"Jessica tak taulagi harus bagaimana.
Pakaikannya telah sobek bahkan tubuhnya sudah gemetar.

"Ini Pistolnya"Brianca memberikan Pistol kepada laki laki tersebut.

"Jessica Freya,Anak SMA garuda yang sangat harus dimusnahkan.Lo pasti kenal siapa gue?Atau Lo udah lupa sama gue?Ck,Apa itu benar?"

"Siapa kau?"

"Lo Nggak tau apa pura pura nggak tau,Bodoh!"Laki laki irupun membuka jubahnya.Kini Jessica dibuat terkejut dengan apa yang dirinya lihat.

"Ke–KenZio"

"Ya Jessica ini gue,KenZio.Orang yang telah dijerumuskan oleh laki laki yang mencintai Lo,Revan"

"Tapi apa salah aku?Apa hubungannya dengan aku?"

"Jelas ada hubungannya sama Lo.Karna Lo adalah hidupnya Revan.Kalau,gue bisa musnahin Lo maka gue akan dapat menghabisi musuh gue Revan"

"Nggak?kalian Nggak boleh habisi dia"

Ken memposisikan pistol itu didaerah dada Jessica sambil mempersiapkan diemri untuk memfokuskan titik yang dia mau.

"Satu.....Dua..."

"Jangan aku mohon Ken"

"Ti—"

Bugh...Bugh...Bugh

Revan datang diwaktu yang tepat ia memukul Ken dari belakang dan melempar pistol tersebut kearah Amara.

Cristally dan Jessie manangkap Brianca sedangkan Gusti melepaskan Jessica dan Tino serta Refa sedang bermain baku hantam dengan para penjaga diluar.

"Shit—Rasain Ini,Lo pantes dapat ini Rev"

"Lo bajingan"

Bugh...Bugh

Pukulan demi pukulan terjun diperut Ken hingga membuatnya tebujur dengan darah segar dari mulut.

DOR..

BERSAMBUNG***

PROMISE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang