56

1K 30 0
                                    

Jessica dan Freya baru saja sampai diRumah sakit Harapan bangsa diKoridor F dimana Ayyesra dirawat.

Sudah banyak orang yang ada didepan ruang IGD termasuk Kepala sekolah,Papa Revan.
Begitu pula teman teman Ayyesra yang memang tidak ada yang mengenal.

"Jadi gimana keadaanya?"Tanya Jessica.ada sedikit raut kegelisahan dimana Jessica melihat Ayyesra yang terkulai lemas diSana.

"Masih dalam pengendalian dokter"Ucap Rafa yang tak luput dari Ponselnya.

Tak lama seorang dokter wanita keluar dengan wajah yang tak dapat diartikan oleh semuanya.
"Dok..Bagaimana keadaan Teman saya dok?"Tanya seorang wanita—mungkin sahabat lama Ayyesra yang Jessica tidak kenal.

"Apa ada pihak keluarga/pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini?"Tanya Dokter tersebut semuanya menatap satu sama lain tak ada yang mengetahui keberadaan Keluarga Ayyesra apalagi Jessica.

"Saya pihak yang bertanggung jawab dok..saya kepala sekolahnya"Ujar Pak fio

"Baiklah...Disini dari hasil Lab memberi taukan bahwa..Nona Ayessra mengalami Kelumpuhan"Ujar Dokter tersebut membuat semuanya sempurna menggeleng kepala.

"Tapi dok apa teman saya masih bisa kembali seperti sedia kala"Ucap Wanita yang berada disamping Cristally—mungkin teman Ayyesra.

"Kemungkinan kecil mungkin hanya 25% dari 100%nya mengetahui peluru dari pistol ini sangat tajam dan merusak tulang kedua kakinya"Ucap Dokter tersebut.

Sungguh ini membuat semuanya terkejut bukan main.
"Baiklah saya permisi dulu kalian boleh menjenguknya tapi setelah 15menit karna pasien masih dalam keadaan standar stabil"Ucap dokter tersebut lalu pergi.

Setelah dokter itu pergi 5Orang wanita dan 5Orang laki kaki tersebut yang tak dikenal diam dan duduk dikursi tunggu.

"Maaf kalian semua itu siapanya Ayyesra yah?"tanya Cristally.memang tidak ada satu pun yang mengenal mereka bahwa Revan sekali pun.

"Kami teman teman Ayyesra dari SMA parawita"Ucap salah satu laki laki tersebut.

"Bagaimana kalian bisa tau kalau Ayyesra berada disini?"tanya Rafa yang memandangi satu persatu diantara mereka.

"Kami mengetahui ini dari seseorang yang memberitau tapi entah dari siapa?"Ucap seorang wanita tersebut dan Rafa beroh ria.

"Lalu apa kalian tau Keluarga Ayyesra dimana?"tanya Jessie yang mendekati mereka semua dengan tatapan mungkin bisa dikatakan tajam luar biasa.

"Kedua orang tuanya tlah meninggal dunia Ayyesra tidak memiliki Adik/kakak Kedua orang tuanya bangkrut membuat Ayyesra pergi dari rumah yang sudag disita dan sampai sekarang kami tidak tau dia tinggal dimana"Ujar Wanita lainya.
Semuanya bungkam entah harus merespon apa mereka tak mengerti.

"Mau kemana jess?"tanya Revan pada Jessica yang melangkahkan kakinya.

"Mau melihat Ayyesra sepertinya dia sudah sadar"Ujar Jessica dan diikuti Revan tanpa Jessica pusingkan.

Kini diruangan IGD terlihat seorang wanita yang tengah tertidur dengan beribu ribu infussan yang menyertai tubuhnya—Ayyesra Putri.
Jessica mendekati Ayyesra dan duduk dikursi yang disediakan.
"Ay..bangunlah apa kau tak lelah tidur lama seperti ini Ay..?"
Jessica terus memandang wajah Sahabatnya ini hingga tak merasa Revan sendari tadi menatap parasnya.

Jess,Gue yakin gue gak salah jatuh cinta sama lo..lo pantes dicintai

Jessica terus memandangi Ayyesra hingga terlintas kejadian dimasa lalu yang sangat ia ingat.
Tak terasa air mata Jessica jatuh mengingat kejadian itu bersama sahabatnya ini.Hingga akhirnya jari telunjuk Ayyesra bergerak membuat Jessica ikut merasa bahagia.
"Ay sadarlah"
Revan merasa ada perubahan pada Jessica pun mulai mendekatinya.

Akhirnya Ayyesra menatap keduanya dengan mata yang sedikit berkaca kaca.
"Jes-jess-jessic-jessica"Lirih Ayyesra dan membuat Jessica tersenyum sudah lama dia tidak mendengar suara lembut Ayyesra memanggilnya.
"Iya ay aku disini kau baik baik sajakan?"
"M-maafkan aa--ku Jess at-tas segala k-esalahan-ku"
"Iya Ay aku sudah maafkan berhentilah seperti ini bangkitlah Ay aku ada disini"
Jessica tetap menatap manik manik wajah Ayyesra yang natural.
Ayyesra memandang Revan tanpa senyum.

"Van,m-maa-fkan aku..aku a-kan i-klas a-apa-bila kau akan me-ning-galkan-ku"Ucap Ayyesra sangat terbata bata tapi masih bisa didengar Jessica & Revan
"Cukuplah Ay,jangan fikirkan itu dulu lo harus fikirkan kesehatan lo dulu oke"
Ayyesra tak mengubris kata kata Revan melainkan menarik tangan Jessica dan Revan menjadi satu.
"A-aku ha-ra-p ka-lian bisa ber-sama Jess ja-dilah pa-sangan u-ntuk Revan d-dia sa-ngat mencint-aimu tul-us te-rima lah dia"
"Ay,kau bilang apa?sudahlah jangan banyak fikiran ayo kau harus istirahat"
"Terimalah Revan Jess dia tulus untukmu"
"Ay,sudahlah"
"Ku harap sebelum aku pergi kalian sudah menjadi pasangan yang bahagia"
"Ayyesra lo ngomong apa si?"
"Ay,cukuplah jangan berkata seperti itu kau tak boleh pergi"
"Revan bahagiakan Jessica dia wanita baik dan Jessica jagalah Revan"
Tiba tiba....

Tit...tit...tit..

Ayyesra menutup matanya dan melepaskan tanganya dari Revan & Jessica.
"Astaga Ay..bangunlah kau tak boleh pergi ayessra"
"Tunggu disini gue panggil dokter"
Revan pergi memanggil dokter sedangkan Jessica terus menangis menatap Ayyesra yang tak kunjung bergerak.
Hingga akhirnya dokter datang dan memeriksa Ayyesra.
"Maafkan kami Nona Ayyesra sudah tiada"Ucap dokter terasa memukul tubuh Jessica dan dengan sigap Revan menangkan Jessica yang ingin jatuh kehilangan keseimbangan.

"Ayyesra.. Kau kenapa pergi?"
"Jess,tenangkan diri lo ini udah takdir"
Revan terus memeluk dan membelai hangat Jessica yang terus menangis walau dalam diam.

Tuhan...jangan buat bidadari ini dalam titik kelemahan..Ku mohon dia tak pantas menangis seperti ini..

Revan akhirnya membawa Jessica keluar dimana semuanya sudah ada diluar.
"Jessica"gumam Freya yang tak tega memandang wajah Jessica yang pucat pasi.
Lalu sebuah bangkar pun melewati mereka dimana tubuh Ayyesra ada disitu membuat semuanya tak tahan mengeluarkan air matanya.

Revan benar benar tidak tega melihat Jessica yang terus menangis didalam dekapannya.Bahkan Revan merasakan hatinya dicabik cabik akibat tangisan Jessica hingga tak tau harus bagaimana dia?

BERSAMBUNG**

PROMISE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang