12: 피아노 음색 (nada piano)

1.4K 164 8
                                    

Cahaya matahari yang menerpa wajah Beomgyu melalui celah-celah jendela membuat Beomgyu pun terbangun dari tidurnya. Ia baru tersadar saat ini telah berada di kamarnya padahal seingatnya kemarin malam ia menghabiskan banyak waktu bersama Kim Seokjin.

“Kau sudah bangun?” sapa Taehyung membuka pintu kamar Beomgyu sedang tangan satunya membawa sarapan serta susu yang di bawanya menggunakan nampan untuk Beomgyu.

Beomgyu mengangguk pelan lalu beranjak. Menegakkan tubuhnya.

“Kenapa membawakan ku sarapan? padahal aku bisa makan di meja makan saja seperti biasa,” ucap Beomgyu.

“Tak apa, setelah sarapan bersiaplah untuk sekolah.” Beomgyu mengangguk lalu melahap sarapannya.

Kejadian semalam tiba-tiba saja masuk dalam ingatan Beomgyu. Ya Beomgyu ingat, kemarin ia hampir di bunuh jika saja tidak ada Soobin yang menolongnya kemarin malam.

“Kemarin ... Apa aku diantarkan seseorang?” tanya Beomgyu menghentikan sarapannya.

“Maksudmu Choi Soobin? Ya kemarin malam dia mengantarkanmu, aku hampir memukulnya ketika melihatmu dalam keadaan yang sangat kacau semalam. Aku khawatir padamu tapi dia bilang kau baik-baik saja.”

Beomgyu pun kembali memakan sarapannya lalu setelahnya segera mandi. Ia berangkat sekolah seperti biasanya, Taehyung selalu siap untuk mengantarkannya.

Setibanya di sekolah orang pertama yang di lihatnya adalah Kai ketika di kelas. Lelaki itu seperti biasanya selalu tersenyum padanya.

Kai menghampirinya lalu menatapnya dari atas sampai bawah, “kau tidak apa-apa kan?” ucap Kai pada Beomgyu yang di jawab anggukan oleh sang empu.

“Syukurlah kalau begitu, aku sangat khawatir padamu kemarin malam. Penjahat itu benar-benar menakutkan,” kata Kai lalu setelahnya segera duduk di bangkunya.

Tak lama murid lain pun mulai memasuki kelas termasuk Soobin yang menyempatkan terlebih dahulu memberikan sebuah susu kotak kesukaannya pada Beomgyu.

“Untukmu,” Soobin meletakkan susu kotak itu pada meja Beomgyu sedang Beomgyu hanya diam memandang susu kotak di atas mejanya. Soobin pun kembali ke bangkunya lalu membuka catatan miliknya.

Bel pun berbunyi menandakan pelajaran akan segera di mulai, Jung songsang nim pun juga sudah memulai pelajarannya di kelas Soobin.

“Kemana Choi Yeonjun dan Kang Taehyun?” tanya Jung songsang nim ketika melihat 2 kursi kosong.

Para murid menggeleng tidak tahu begitupun Soobin dan Kai yang notaben nya sangat dekat dengan Yeonjun.

***

Beomgyu rasanya ingin membolos saja karena setelah jam istirahat, pelajaran selanjutnya adalah seni musik itu tandanya Min Yoongi lah yang akan mengajar dan tentu saja Beomgyu tak ingin melihat lelaki itu.

“Kau mau kemana?” tanya Soobin ketika melihat Beomgyu berjalan menuju benteng belakang sekolah.

Beomgyu menghela nafas lelah. Mengapa harus Soobin yang selalu menghentikannya itulah yang dipikirkan Beomgyu saat ini.

“Hei kau ingin membolos?” tanya Soobin kembali tak menyerah.

“Bukan urusanmu, pergilah!” Meski Beomgyu telah mengusir Soobin namun, Soobin sama sekali tak mendengarkan ucapan Beomgyu bahkan ia malah menarik lengan Beomgyu. Membawa Beomgyu kembali ke kelas.

“Jangan membolos. Aku akan terus mencegahmu jika kau mengulanginya kembali,” ucap Beomgyu lalu duduk di bangkunya.

Beomgyu akhirnya tak bisa membolos untuk hari ini.

Min yoongi memasuki kelas lalu menyuruh para murid untuk mengikutinya ke ruang musik karena hari ini pelajaran akan di lakukan di ruang musik.

Yoongi duduk di depan piano, jarinya dengan mahir menekan tuts piano menghasilkan sebuah nada yang indah untuk di dengarkan. Lagu itu mengalun membuat banyak orang terhipnotis dengan nadanya.

Namun tidak bagi Beomgyu.

Lagu itu ...

Lagu yang dimainkan Yoongi saat ini adalah lagu kesukaan ayahnya semasa hidup. Serendipity, bahkan dulu ayahnya lah yang mengajarinya bermain piano bersama sang ibu. Beomgyu juga menyukai lagunya sangat sekali tapi sekarang lagu itu di mainkan Yoongi dan ia benci. Ia tak suka lagu itu di mainkan Yoongi.

Beomgyu hampir saja melangkah mendekati Yoongi lalu mencekik gurunya itu jika saja Soobin tidak menahan lengannya.

“Kau mau apa?” tanya Soobin khawatir takut terjadi sesuatu yang tidak baik melihat sikap Beomgyu yang sedikit aneh.

“Lepaskan.” Beomgyu menghempaskan tangan Soobin yang memegang lengannya.

Dan kejadian itu tentu saja dapat dilihat Kai yang sedang berdiri tak jauh dari Soobin. Dan entah mengapa membuat Kai mengepalkankan kedua tangannya untuk melepaskan pelampiasan serta amarahnya saat ini.

Kai tidak suka dan Kai benci melihatnya.

***

Taehyun berlarian mengejar bus namun akhirnya ia lelah dan duduk di pinggir trotoar. Hari ini ia merasa sial karena tak seperti biasanya taehyun telat bangun tidur lalu mendapat pukulan dari ayahnya karena belum memasak sarapan dan sekarang ia ketinggalan bus sehingga tidak mungkin ia dapat datang ke sekolah tepat waktu.

“KANG TAEHYUN!” teriak seseorang yang ternyata adalah Yeonjun. Taehyun menghela nafas lelah ketika mendapati wajah Yeonjun di pagi hari.

“Kau tidak berangkat sekolah?” tanya Yeonjun pada Taehyun.

“Aku terlambat hari ini, lalu kau?”

Yeonjun seketika memegang tangan Taehyun bahkan menautkan jari jemarinya dengan jemari Taehyun, “ikut aku!” tarik Yeonjun.

“Hei kita mau kemana?” protes Taehyun serta mencoba melepaskan pegangan tangan Yeonjun namun hasilnya nol.

“Ikut saja, kita membolos hari ini.” Taehyun menggelengkan kepalanya tanda tak setuju dengan perkataan Yeonjun saat ini.

“Aku tidak mau,” ucap Taehyun kembali.

“Kau akan menyesal jika tak ikut bersamaku.”

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung....


See youuuuuu

See youuuuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet Heart | SooGyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang