50: 헤어졌다 (putus)

855 78 2
                                    

Beomgyu tahu pamanya pasti sangat terkejut ketika ia meminta waktu untuk sendiri, dia pasti khawatir. Tapi jujur saja Beomgyu pun juga belum bisa menerima kenyataan bahwa kehidupannya akan di penuhi dengan kegelapan.

Ia butuh waktu untuk menerima, bisa saja beomgyu berteriak menangis dan meraung-raung untuk mengeluarkan seluruh emosinya namun ia tak bisa. Itu percuma, hanya membuang waktu saja.

Clek

Seseorang membuka pintu lalu masuk.

“SUDAH KU KATAKAN AKU BUTUH WAKTU SENDIRI,” teriak Beomgyu tersulut emosi lalu terdiam setelahnya karena tersadar ia berbicara dengan suara tinggi.

Mianhae Gyu, aku hanya menemuimu untuk yang terakhir kalinya mungkin. Minggu depan aku berencana pindah kembali ke Daegu dan sepertinya aku tidak akan kembali kesini, Jaemin juga datang kemari tapi ia tak tega melihat keadaanmu,” ucap Eric pelan.

“Oh jadi Eric.”

“Gyu, aku tahu kau kuat. Kau pasti bisa, aku yakin itu dan kau harus ingat selalu ada orang-orang yang menyayangimu yang senantiasa selalu bersamamu.”

Beomgyu tahu.

Beomgyu sangat tahu, ia memiliki banyak orang yang menyayanginya tapi sampai kapan ia akan terus bergantung pada mereka? Merepotkan banyak orang. Sekalipun mereka membantunya dengan tulus tapi,

Beomgyu tetap merasa tak enak.

Sudah cukup lama ia terus melibatkan banyak orang dengan semua masalah yang terus menimpanya.

Ia lelah dengan semua tamparan keras dari kenyataan. Meski ia juga senang jika tak ada itu tidak mungkin pula ia dapat bertemu dengan Soobin dan juga yang lainnya.

Jadi, untuk sementara waktu Beomgyu hanya butuh waktu untuk sendiri. Untuk merenung, memikirkan dan menerima apapun yang terjadi kali ini.

Gomawo Eric, ku harap kau disana menikmatinya.”

“Emmm pasti.”

Dtttt...

Drttt...

“Handphone mu Gyu,” ucap Eric ketika ia melihat di meja nakas dekat Beomgyu.

“Dari siapa?”

Eric mengambilmya, ia melihat nama Soobin tubi pada layar handphone Beomgyu. Ia tentu saja tahu itu Soobin kekasihnya Beomgyu karena ia pernah melihat sebelumnya waktu di mobilnya Beomgyu menerima telpom entah kapan kejadiannya.

“Soobin,” jawab Eric.

“Tolong buka kan untukku.”

Eric mengangguk kemudian menerima telpon itu lalu memberikan handphonenya pada pemiliknya.

Gyu. Aku sangat sangat merindukanmu hehe, bagaimana kabarmu?” ucap Soobin, yang terdengar dari suaranya seperti sangat bahagia sekali.

Beomgyu masih terdiam.

Gyu?

Ini Gyu kan?

“Soobin,” ucap Beomgyu dengan nada pelan.

Iya Gyu?

“Kita akhiri saja ya. Gomawo.”

Setelah mengatakan itu Beomgyu segera menyerahkan kembali handphonenya pada Eric untuk di simpan kembali, meski masih terdengar dari telpon Soobin yang meminta penjelasan dan terus meminta maaf entah untuk apa.

Setelah telpon di tutup. Eric hanya memandang Beomgyu yang masih terdiam, ia tahu seperti apa Beomgyu itu. Beomgyu kadang kala tak bisa mengeluarkan seluruh emosinya yang akhirnya akan diam bahkan tak berbicara sama sekali.

Sweet Heart | SooGyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang