8: 평생 일하다 (bekerja untuk hidup)

1.7K 188 10
                                    

Yeonjun dan Kai pulang bersama setelah selesai makan malam dengan keluarga soobin awalnya Dady namjoon menawarkan untuk mengantar mereka pulang namun mereka menolak dengan halus karena Kai yang beralasan meminta Yeonjun untuk menemaninya ke sesuatu tempat.

“Kenapa wajahmu terlihat kesal?” tanya Yeonjun di selingi tawanya yang khas karena jujur saja saat ini wajah Kai terlihat sangat lucu.

Kai yang di tertawakan Yeonjun membuatnya merasa lebih kesal dari sebelumnya, “kenapa menertawakanku sih?” tanyanya dengan bibirnya yang sengaja ia cemberutkan.

Tangan Yeonjun seketika terulur memegang kedua pipi Kai yang membuatnya sangat gemas saat ini, “ututu mianhaeyo.” Kai mengangguk setelahnya karena jika tidak memaafkan Yeonjun pipinya pasti akan di remas-remas lebih lama padahal sudah tahu kai itu paling tidak suka jika Yeonjun menegang kedua pipinya yang mulus dan tak ternoda sedikitpun.

Disaat kedua berjalan beriringan di tengah ramainya kota di malam hari tanpa di duga mereka bertemu Taehyun namun yang membuat Yeonjun merasa aneh karena keadaan taehyun yang saat ini terlihat kelelahan sepertinya lelaki itu baru selesai bekerja paruh waktu.

“Kami tak menyangka bertemu denganmu,” ucap Kai namun Taehyun hanya mengangguk dan sedikit tersenyum sekedar untuk sapaan lalu setelahnya pamit pulang.

“Bukankah dia sedikit aneh.” Yeonjun seketika menoleh menatap Kai ketika Taehyun telah pergi dari hadapan mereka berdua.

“Maksudmu taehyun?” tanya Yeonjun yang tentu saja mendapat anggukan dari Kai.

Sesuai janji Yeonjun akhirnya mengantarkan Kai untuk membeli sepatu di sebuah toko bahkan dengan baik hatinya Yeonjun telah bersedia menunggu Kai memilih-milih selama berjam-jam lamanya meskipun ya dalam hatinya tetap mengakses begitu banyak umpatan pada Kai.

***


Setelah pulang sekolah Taehyun tak langsung pulang karena niatnya hari ini mencari perkerjaan paruh waktu karena Taehyun belum lama di pecat dari pekerjaan sebelumnya hanya karena bos nya saat ini benar-benar tak menyukainya terlebih anak dari bosnya yang selalu mendekatinya setiap ia bekerja sehingga dalam sangkaan sang bos ialah yang menggoda anak dari bosnya itu.

Taehyun mencari dan tak pernah menyerah ia sampai rela masuk cafe sana sini bahkan masuk baru hanya untuk menanyakan sebuah pekerjaan. Hal ini ia lakukan untuk membantu kakaknya karena saat ini yang akan menjadi tulang punggung keluarga adalah dirinya bukan kakaknya lagi apalagi ayahnya.

Dengan kerja keras yang tidak akan menghianati hasil akhirnya Taehyun dapat bekerja di sebuah bar yang baru di buka sebagai pelayan. Ia tentu saja mensyukuri itu.

Setelah banyaknya tenaga serta peluh yang mengucur karena membawa minuman beralkohol kesana kemari di bar pukul 9 ia izin untuk pulang lebih awal besok di sekolah akan ada ulangan harian sehingga ia harus belajar untung saja bos nya saat ini sangat baik padanya bahkan lelaki yang terpaut usia 8 tahun dengannya itu memberikan sedikit upah yang katanya untuk uang sakunya hari ini padahal ia baru saja bekerja dan bahkan sudah meminta ijin pulang duluan disaat yang tidak seharusnya karena biasanya pekerja di perbolehkan pulang setelah pukul sebelas malam bagi pekerja paruh waktu seperti dirinya.

Hembusan angin yang menerpa tubuhnya di tengah malam kota Seoul semakin membuatnya teringat akan sang kakak yang saat ini berada di rumah hingga Taehyun tak menyangka bertemu Yeonjun dan Kai.

Jujur saja Taehyun saat ini merasa kecil ia semakin merasa tak pantas untuk Yeonjun perasaannya semakin kacau karena keberadaan kai yang sangat mencolok dan selalu berada disisi Yeonjun seakan memberikan tanda bahwa Yeonjun tak akan ada untuknya.

“Kami tak menyangka bertemu denganmu,” ucap Kai yang lalu diangguki Taehyun yang memang Taehyun pun tak menyangka dipikiran nya sedang kacau dapat bertemu dengan Yeonjun yang semakin membuat pikirannya semakin kacau.

Karena tak ingin terus berlama-lama Taehyun akhirnya pamit untuk pulang.

“Bukankah dia sedikit aneh.” Taehyun tentu saja mendengar ucapan kai namun ia tak peduli dan menghiraukan nya saat ini biarlah orang berkata apa yang terpenting kehidupannya tak kembali semakin memburuk dari sebelumnya.

Selama empat kilo meter Taehyun berjalan sendirian karena saat ini ia tak bisa menghabiskan uangnya dengan menaiki bus. Hingga setelah sampai di rumah taehyun tentu saja kelelahan bukan main.

Clek.

Baru saja Taehyun membuka pintu lalu kakinya masuk melangkah memasuki rumah ia sudah di hadang oleh ayahnya. “Berikan aku uang!” kata ayahnya lalu menyodorkan telapak tangannya yang tentu saja Taehyun berikan.

Setelahnya sang ayah lalu pergi dari rumah tak lupa dengan di akhiri bantingan pintu yang bahkan suara dapat terdengar dengan keras sampai ke penjuru flat rumahnya yang memang luasnya tak seberapa.

Taehyun tahu uang yang ia berikan pasti akan di pakai ayahnya untuk mabuk-mabukan.

“Taehyun-ah kau sudah pulang?” datanglah seorang lelaki yang mengunakan kursi roda berjalan mendekati Taehyun.

Taehyun tersenyum lalu menghampiri kakaknya, “hyung hari ini aku dapat pekerjaan baru untung saja sekarang bos nya sangat baik padaku,” sang kakak tentu saja tersenyum senang mendengar hal itu karena jujur saja dalam hatinya ia selalu merasa bersalah pada taehyun karena harus membawa beban yang sangat berat setelah kecelakaan yang menimpanya. Jika saja kakinya tidak lumpuh tentu saja saat ini pasti ia masih bekerja dan akan membiayai sekolah Taehyun.

Hyung cepatlah ke kamar dan tidur kau harus banyak beristirahat,” suruh Taehyun yang kemudian di turuti sang kakak.

Kang Changbin merupakan tulang punggung keluarga setelah ibu mereka meninggal lalu merubah sang ayah yang menjadi seorang yang sering mabuk-mabukan bahkan kadang kala sering memukulnya ketika tak di berikan uang sepeserpun.

Changbin bahkan harus rela membagi waktu antara berkuliah, kegiatan eskul dan dengan pekerjaannya. Di tengah banyaknya tugas perkuliahan yang menumpuk apalagi dengan beberapa kegiatan eskul yang ia ikuti tak membuatnya malas untuk bekerja karena semuanya untuk Taehyun.

Namun, kecelakaan yang menimpanya membuat Changbin harus rela kehilangan kemampuannya untuk berjalan bahkan saat ini ia tak bisa bekerja kembali atau melalukan banyak kegiatan. Ia belum terbiasa sehingga ia selalu berharap agar dengan cepat membiasakan tubuhnya. Ia tak ingin merepotkan taehyun saat ini.

.

.

.

.

.

.

Bersambung....

Sweet Heart | SooGyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang