49: 파괴 (hancur)

734 80 5
                                    

Kai hanya melihat dari kejauhan Hoseok yang memegang bunga, lelaki itu terlihat sangat terpukul. Kai akui itu, pasti sangat menyakitkan mengetahui hal yang mengejutkan seperti ini.

Kai pun juga terkejut. Tentu saja, ternyata memang benar ia dan Hoseok memang tidak ditakdirkan untuk bersama, harusnya Kai sadar itu sedari dulu. Bukannya terus berharap dan terus menyakiti dirinya sendiri.

Perlahan kai mulai meninggalkan Hoseok sendiri, sepertinya lelaki itu memang harus ditinggalkan sendiri pada saat ini, apalagi sore ini kai pun juga harus melihat tempat pertunangan ayahnya dan juga paman Beomgyu.

Ia sudah memesan taksi online, tak berapa lama sudah datang.

***

Tempatnya sudah didekorasi dengan indah, Jungkook dan taehyung pun juga sangat senang karena sesuai dengan keinginan mereka.

“Kai kau habis dari mana saja?” tanya Beomgyu ketika melihat Kai baru saja datang.

“Membeli buku,” jawab Kai sambil menunjukkan bungkusan belanja bukunya.

Beomgyu mengangguk kemudian duduk kembali sembari melihat betapa bahagia pamannya saat ini, ia sangat senang akhirnya pamannya dapat menemukan orang pilihannya.

“Kai, bisakah temani aku keluar? Aku ingin beli minuman pororo di minimarket depan.” rengek Beomgyu membuat kai tentu saja menyetujuinya.

Merekapun keluar bersama, Beomgyu ini memang sangat suka sekali dengan minuman pororo. Kebetulan minimarketnya tidak terlalu jauh, ada di sebrang jalan.

Semuanya terlalu cepat, begitupun dengan cepatnya Beomgyu mendorong tubuh Kai menjauh darinya.

Tit..........

BRAK,

tubuh Kai yang terjatuh pada sisi jalan.Dalam mata kepalanya sendiri ia melihat dengan jelas ketika tubuh mungil itu dihantam oleh mobil yang melaju kencang tadi.

“BEOMGYU-YA!” teriak Kai yang lalu dengan cepat berdiri. Berlari kencang menghampiri tubuh Beomgyu yang sudah sangat menyedihkan untuk dilihat.

Dengan cepat tangannya meraih kepala Beomgyu meletakannya pada bahunya, sesekali tangannya mengelus kedua pipi Beomgyu. “Beomgyu, bangunlah.”

“Beomgyu, Beomgyu, ku mohon Beomgyu.” Kedua tangan Kai sudah bergetar tak karuan tidak peduli lagi kini baju serta tangannya berlumuran darah Beomgyu.

Banyak orang mulai mendekati mereka, ambulan pun juga sudah ditelpon hanya tinggal menunggu. Sementara pengendara mobil tadi sudah lari meninggalkan tubuh Beomgyu ketika baru saja menghantamnya.

“Beomgyu sadarlah,” bisik Kai mendekati telinga Beomgyu namun Beomgyu masih tak bergerak sedikit pun.

Dan lagi Kai menangis namun kali ini ia menangis karena Beomgyu, seseorang yang sudah teramat berarti olehnya ketika dulu sempat ia merasa tak suka.

Wiu.. wiu.. wiu..

Tak lama ambulan datang, para petugas segera membawa tubuh Beomgyu dengan brangkar lalu memasukkannya pada mobil ambulan, Kai juga ikut masuk.

Mobil polisi juga turut datang karena mendapat laporan tabrak lari.

Tangan Kai masih bergetar, darah Beomgyu masih menenpel pada tanggannya meski sudah mengering. Sesekali ia juga melirik Beomgyu yang sudah mendapat pertolongan pertama.

Nafas kai juga tidak teratur, pikirannya tentu saja sangat kacau ia bahkan juga lupa menghubungi ayahnya dan juga Taehyung.

Ketika sudah sampai di rumah sakit, semuanya langsung bergerak cepat menuju Instalasi gawat darurat. Kai juga di persilahkan duduk di ruang tunggu karena tidak boleh memasuki ruangan.

Sweet Heart | SooGyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang