1: 너의 도착 (kedatanganmu)

5.9K 371 43
                                    

Suasana pagi hari yang cerah menyambut para pelajar yang harus kembali ke dunia sekolah mereka, awal semester baru saja di mulai.

“Aku tak menyangka dapat sekelas denganmu.” Yeonjun menghampiri Soobin dengan senyuman khasnya seperti biasa.

“Ah ... Aku juga tak menyangka kehidupan sekolah ku kali ini akan diganggu olehmu.” Soobin selalu saja berkata demikian pada Yeonjun semata-mata hanya sekedar candaan semata.

Yeonjun dan Soobin sudah berteman sejak lama meskipun selalu berbeda kelas tetapi mereka selalu bersama dan membantu satu sama lain.

Ketika bel berbunyi semua murid langsung saja duduk rapih di bangkunya masing-masing begitupun dengan Soobin dan Yeonjun. Tak lama pula Kim songsaenim datang memasuki kelasnya Soobin ia menatap para anak didiknya terlebih dahulu sebelum tersenyum kemudian.

“Selamat kembali lagi ke sekolah, aku harap setelah liburan kalian tidak bermalas-malasan. Gunakanlah waktu dengan baik, ingat. Kalian saat ini sudah berada di tingkat akhir sudah waktunya untuk lebih memikirkan dengan serius tentang masa depan. Kalian mengerti?”

“Mengerti saem,” jawab para murid dengan serempak.

“Hmmm ... Sebelum memulai pembelajaran, aku akan mengenalkan teman baru kalian.” Seketika suasana kelas sedikit ramai karena banyak sekali yang bertanya-tanya Siapakah murid baru yang akan bergabung dengan kelas mereka.

Seorang lelaki bertubuh mungil nan imut datang memasuki kelas setelah Kim saem mempersilahkan nya masuk.

“Namanya Choi Beomgyu dia pindahan dari daegu. Tolong berikan kesan yang baik padanya, Beomgyu silahkan kau duduk di bangku yang kosong.” Beomgyu mengangguk kecil kemudian duduk di bangku depan yang kebetulan tidak ada yang menempati.

Pembelajaran kemudian dimulai dengan tertib tak ada kericuhan sedikitpun semuanya berjalan baik.

***

“Hei Choi Beomgyu.” Beomgyu menoleh melihat seorang lelaki yang bertubuh sama seperti dirinya memanggilnya.

“Mau ke kantin bersamaku?” Kang Taehyun namanya, Beomgyu bisa melihat dari papan nama yang melekat pada seragam lelaki itu.

Beomgyu mengangguk kecil sebelum akhirnya mengikuti taehyun ke kantin bersama.

Suasana kantin yang ramai membuat Beomgyu menundukan kepalanya, ia terlalu takut dan khawatir secara bersamaan.

“Beomgyu. Carilah tempat duduk yang kosong aku akan membawakan makanannya.” Taehyun kemudian melangkah memasuki antrian sedangkan Beomgyu mencoba mencari meja yang kosong.

Beomgyu kemudian duduk di meja yang kosong sebelum akhirnya Taehyun datang menghampirinya dengan membawakan makanan.

“Bolehkan kami ikut bergabung?” Soobin, Yeonjun dan juga Kai datang menghampiri karena mereka kesulitan mencari meja yang kosong.

“Silahkan,” ucap Taehyun malu-malu.

“Hei, aku Huening Kai.” Kai tersenyum ramah tetapi hanya mendapat tatapan dari Beomgyu.

Soobin sedikit bingung, Beomgyu terlihat gelisah ia selalu menundukan kepala bahkan hanya menyuap sedikit makanan ke mulutnya. Terlihat begitu aneh menurut Soobin.

“Aku Choi Yeonjun, dan ini choi soobin tapi dia bukan saudaraku meski marga kami memang sama, oh marga kita juga sama.” Yeonjun terkikik sendiri menyadari perkataannya yang terdengar bodoh.

Beomgyu berdiri.

Tentu saja membuat ke empat orang yang duduk bersamanya terlihat bingung menatap Beomgyu.

“Kau akan kemana?” tanya Taehyun namun Beomgyu tak menghiraukan ia lalu melangkah pergi

“Ada apa dengannya aneh sekali.” Kali ini kai yang berbicara.

Bruk

Tanpa sengaja Beomgyu menyenggol makanan milik Hyunjin salah satu murid berandalan yang selalu saja berbuat onar seketika suasana kantin terdiam seketika. Orang-orang mulai penasaran adegan apa yang akan terjadi karena mereka tahu betapa berbahayanya seorang Hwang Hyunjin.

“Kau berani sekali menjatuhkan makananku.” Hyunjin memandang remeh Beomgyu yang hanya menunduk sepertinya pemandangan lantai lebih menarik daripada harus melihat wajah Hyunjin.

“Apa kau tak berniat minta maaf padaku?” Suara Hyunjin terdengar keras memenuhi kantin.

Beomgyu menoleh menatap Hyunjin ia meneguk ludahnya sedikit takut jujur saja reaksi Hyunjin membuatnya kembali mengenang masa-masa paling buruk dalam hidupnya.

“Kenapa kau diam saja?! Apa kau bisu? Tak bisa berbucara begitu?!”Hyunjin mendorong Beomgyu yang masih terdiam sampai Beomgyu terjatuh membentur meja. Banyak orang disana yang hanya menonton tak berniat menolong Beomgyu sama sekali karena mereka tak ingin berurusan lebih lanjut dengan Hyunjin.

Hyunjin kembali menyerang Beomgyu ia hampir saja akan memukul rahang Beomgyu sebelum seseorang menahan lengannya.

“Ia tak sengaja kau tak berhak sampai memukulnya. Atas namanya aku meminta maaf padamu, kau puas?”

Beomgyu tak menyangka Yeonjun menolongnya setelah mendapatkan sikap yang buruk darinya, ia tak mengerti mengapa Yeonjun mau menolong orang seperti dirinya.

“Mau sok jadi pahlawan, kau?!”

Pertengkaran antara Hyunjin dan Yeonjun membuat kegaduhan di kantin sampai-sampai para guru pun mulai berdatangan untuk melerai mereka berdua hingga keduanya harus di bawa ke ruang BK begitupun juga dengan Beomgyu.

Ketika Yeonjun, Hyunjin dan Beomgyu sudah di bawa pihak guru BK. Soobin masih terdiam dengan lengannya yang masih di tahan oleh Kai, ketika Beomgyu akan di pukul tadi sebenarnya ia secara spontan berdiri berniat untuk menolong Beomgyu sebelum Kai menahan lengannya dan menggelengkan kepala menatap Soobin.

Tak disangka Yeonjun lah yang akhirnya menolong Beomgyu entah mengapa Soobin merasa kesal padahal sebelumnya ia tak pernah sekesal ini pada Yeonjun, lelaki itu adalah teman baiknya meskipun sering sekali mereka bertengkar tapi Soobin tak pernah merasa begitu teramat kesal pada Yeonjun.

Sementara itu di ruang BK. Yeonjun, Hyunjin dan Beomgyu mendapat hukuman menulis sebuah permohonan maaf sebanyak 10 lembar buku.

“Setelah kalian selesai dengan hukumannya, ssaem harap kalian berbaikan dan memikirkan dengan baik-baik perilaku kalian hari ini,” ucap Byun songsaenim selaku guru BK yang menangani mereka.

“Beomgyu kau tidak apa-apa?” tanya Yeonjun menatap luka memar kecil di dahi Beomgyu meski tak terlalu terlihat jelas yang sepertinya akibat benturan dengan meja.

Beomgyu menggeleng lemah masih melanjutkan hukumannya.

“Hei, apa kau bisu?” Hyunjin sedari tadi memperhatikan Beomgyu yang hanya terdiam.

Yeonjun menoleh menatap Hyunjin dengan tajam. “Jaga bicaramu Hwang Hyunjin.”

“Aku hanya bertanya, jika memang ia tidak bisu kenapa ia tak berbicara sama sekali.” Seketika Yeonjun terdiam. benar juga Yeonjun tak pernah melihat atau pun mendengar Beomgyu berbicara atau mungkin karena Beomgyu memang sangat pemalu sehingga tak berani untuk berbicara.

Yeonjun jadi penasaran.

Sweet Heart | SooGyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang