18: 첫 키스 (ciuman pertama)

1.5K 148 21
                                    

Di sebuah cafe bernuansa alam mimpi menjadi tempat pilihan bagi Beomgyu, Jaemin dan juga Eric. Mereka bertiga masing-masing telah memesan minuman serta cemilan.

“Beomgyu ... Mianhae kami berdua tidak datang di perlombaan mu saat itu,” ucap Jaemin setelah cukup lama mereka bertiga terdiam.

“Kami mencarimu setelahnya tapi kau malah menghilang,” kini Eric yang berbicara.

Beomgyu masih terdiam belum menanggapi jujur saja rasa kecewanya saat dulu masih membekas dan sulit untuk dilupakan. Di masa itu Beomgyu benar-benar membutuhkan para sahabatnya namun nyatanya Jaemin dan Eric seakan pergi menjauhinya dan tak peduli dengan Beomgyu yang hancur saat itu.

“Aku memaafkan kalian berdua, dengan ini kalian tidak perlu merasa bersalah lagi padaku. Kalian bisa pulang sekarang.” Beomgyu tersenyum ketika mengatakannya.

Eric menggeleng lalu berkata, “kami tidak mau kehilangan kau lagi gyu, kita bisa memulai kembali. Kesalahan yang lalu biarlah berlalu.”

“Begitu ya,” ucap Beomgyu lirih.

“Saat itu pikiranku juga sama kacau nya Gyu, aku terus di serang ke tidak pastian dalam diriku ketika banyak orang yang mulai membicarakanmu dan itu sebabnya aku mulai menjauh darimu. Aku baru menyadarinya ketika aku merasa benar-benar kehilanganmu. Mianhae.” Jaemin menunduk menutupi wajahnya yang saat ini telah basah oleh air matanya.

Eric mencoba menenangkan Jaemin, bahkan Beomgyu juga ikut menangis.

“Kami janji tidak akan meninggalkanmu lagi,”  kata Eric menepuk bahu Beomgyu lalu pamit pergi karena ia mendapat sebuah pesan dari pelatihnya dengan membawa Jaemin yang masih sesegukan menangis.

Tinggallah Beomgyu duduk sendiri di cafe itu, menghela napas lemah Beomgyu kemudian mencoba menghapus air matanya.

Handphone Beomgyu kemudian bergetar sebuah pesan dari Soobin yang menanyakan keberadaannya. Beomgyu pun membalasnya dengan cepat.

Tak butuh lama Soobin sudah datang, beomgyu kemudian mengajak Soobin untuk ikut menikmati hidangan yang tersedia di mejanya karena Eric dan jaemin sudah pulang tanpa menikmati terlebih dahulu pesanan mereka.

“Yang tadi itu sahabatmu?” tanya Soobin sambil meminum susu almond yang sengaja beomgyu pesan kan untuk Soobin.

Beomgyu mengangguk sebagai jawaban.

“Beom, kau tak berniat untuk meninggalkanku kan demi mereka?” tanya Soobin menatap Beomgyu serius.

“Maksudmu apa? Kenapa membawa-bawa mereka.”

“Aku hanya bercanda haha lagian aku tahu kau takkan meninggalkanku kan? Kau tak bisa hidup tanpaku,” ucap Soobin dengan percaya dirinya.

“Percaya diri sekali.”

“Ayo pulang, aku akan mengantarkanmu,” ajak Soobin dan Beomgyu pun mengikuti tak lupa Soobin terlebih dahulu membayar pesanan mereka.

Beomgyu pun segera naik mobil Soobin, lalu setelahnya Soobin menjalankan mobilnya membelah jalanan.

“Jangan lupa besok ulangan kimia, belajarlah yang rajin setelah sampai di rumah,” ucap Soobin memberitahu Beomgyu yang saat ini menikmati jalanan di sore hari.

Selama 45 menit akhirnya mereka sampai di depan rumah Beomgyu, Beomgyu pun beranjak dari mobil Soobin namun, baru saja ia membuka pintu mobil Soobin menahan lengannya.

“Ada apa?” tanya Beomgyu yang kebingungan dengan sikap Soobin dan tatapan Soobin Saat ini.

“Beomgyu. Bolehkah ...”

“Bolehkah aku menciummu?”

Beomgyu seketika terdiam, pipinya terasa panas saat ini. Sungguh ia tak mengerti dengan Soobin yang akhir-akhir ini selalu membuatnya salah tingkah.

“Bolehkah?” tanya Soobin kembali ketika Beomgyu sama sekali belum menjawabnya.

Beomgyu menggigit bibir nya lalu menunduk malu setelah menganggukan kepalanya memberi tanda bahwa ia mengijinkan Soobin untuk menciumnya.

Dengan senang Soobin mulai mendekati Beomgyu, wajahnya kini berada sangat dekat sekali dengan wajah Beomgyu bahkan helaan napas Beomgyu pun dapat ia rasakan dengan jelas.

Beomgyu sudah menutup matanya begitupun dengan Soobin.

Bibir Soobin kini menempel.

merasakan kulit pipi Beomgyu yang halus.

Lalu setelahnya terlepas. Tak lama mata Beomgyu terbuka menatap Soobin yang saat ini tersenyum manis padanya.

Beomgyu hampir serangan jantung mengira Soobin akan mencium bibirnya nyatanya Soobin hanya mencium pipinya saja.

Mianhae aku gemas sekali dengan pipimu, sehingga aku tidak tahan lagi ingin menciumnya,” ucap Soobin juga tak kalah malunya saat ini.

“Kalau begitu aku akan segera masuk,” ucap Beomgyu kemudian keluar dari mobil Soobin, ia pun mulai melangkah untuk masuk rumah.

“Beomgyu, jangan lupa dengan nasehatku ya,” teriak Soobin dalam mobil.

Beomgyu berbalik kemudian tersenyum lebar lalu berkata, “Iya tubi.”

“Tubi?” teriak Soobin sekali lagi.

“Tuan Soobin maksudku.” Setelah mengatakan itu Beomgyu kemudian berlari masuk ke rumahnya.

Sedang Soobin yang masih berada di dalam mobil tersenyum senang ketika Beomgyu saat ini sudah memiliki panggilan manis untuk dirinya.

“Tubi? panggilan yang bagus. Apa sebaiknya aku juga memanggilnya dengan nama panggilan yang lebih lucu.” Soobin mulai ber pikir-pikir lalu setelahnya melajukan mobilnya untuk pulang.

***

Yeonjun saat ini merasa gelisah ketika tidak mendapati kabar dari Taehyun. Biasanya lelaki itu akan memberinya pesan bila tak bisa berangkat bekerja namun nyatanya saat ini tidak ada satupun pesan yang Yeonjun dapatkan dari Taehyun.

Bahkan pesan yang Yeonjun kirimkan pun sama sekali tak di balas di baca pun tidak. Telpon pun juga sama sekali tak diangkat.

“Dia sebenarnya kenapa?” tanya Yeonjun dalam hatinya sambil membersihkan meja-meja di cafe.

Yeonjun yang berniat untuk mendatangi rumah Taehyun pun seketika harus pupus mengingat Taehyun tak pernah memberi tahu dimana letak yang sebenarnya rumah lelaki itu. Yeonjun hanya tahu gangnya saja itupun katanya masih cukup jauh sampai di rumah Taehyun.

Sungguh saat ini Yeonjun khawatir.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet Heart | SooGyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang