Sepuluh

552 112 32
                                    

red strings





Raesung membuka selimutnya dengan tiba-tiba membuat Noa reflek dan hampir saja menjatuhkan ponselnya.










Noa mengerjapkan matanya, menatap Raesung dengan bingung. Sambil sesekali menyahuti ucapan Mashiho, matanya menatap setiap pergerakan yang dilakukan oleh pemuda di depannya.











Raesung berangkat dari tidurnya. Berdiri dan berjalan mendekati Noa.












Noa menatap dengan bingung. Raesung yang berdiri menatap Noa yang duduk sehingga pemuda Jepang itu harus mendongakan kepala.











"Mashi, aku tutup ya," ucapnya kepada Mashiho di seberang sana dan langsung menutup percakapan mereka.











"Ada apa?" tanyanya kepada Raesung yang hanya menatapnya tanpa bicara apa-apa.










Raesung diam. Kemudian mengambil ponsel dan dompetnya.









"Ayo makan," ujarnya singkat lalu keluar dari kamarnya.










Noa tersenyum kecil kemudian berdiri dari duduknya untuk menyusul Raesung pergi.








.
.
.






Doyoung ingin merutuki dirinya sendiri. Lihatlah apa yang dia lakukan sekarang. Duduk bersebrangan dengan, umm, mantan kekasihnya.









Yedam.









Yedam mengusap tengkuknya. Menatap Doyoung yang menyeruput minumannya.









Canggung.








Tentu.










"Doy--"









"Bagaimana Junkyu Hyung? Dia baik-baik saja kan hari itu?" tanya Doyoung mencoba untuk setenang mungkin.










Yedam mengerutkan dahi. Menatap serius Doyoung yang tidak menatapnya sama sekali.









Yedam menolak untuk menjawab, membuat Doyoung bingung dan menengok ke arahnya.









Matanya bertemu dengan milik Yedam. Doyoung langsung mengalihkan pandangan dan kembali menyeruput minumnya.









"Kau tidak merindukanku?" Tanya Yedam









Doyoung diam. Memilih untuk melirik ponselnya dan menyeruput minumnya.








"Ah, kupikir kau mengiyakan ajakanku karena kau merindukanku," ucap Yedam dengan kekecewaan pada kata-katanya.












Doyoung tetap diam. Memilih diam dari pada harus menjawab isi kepala atau isi hatinya.









Bohong jika Doyoung tidak rindu. Nyatanya, benar ia mengiyakan ajakan Yedam karena rindu.









Tapi, ia ingin egois sesekali.









Yedam menghela napas. Dadanya sesak melihat Doyoung seperti ini dengannya.








[✔️] red strings ; silverboysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang