Empat Belas

484 90 21
                                    

red strings







Seunghun termenung di kamarnya, menatap langit-langit kamar.











Ia memikirkan Jihoon yang pulang begitu saja setelah Seunghun mengangguk lemah atas pertanyaan Jihoon tentang Byounggon yang menyukai Hyunsuk.










Mau bagaimana lagi, toh, jika Seunghun enggan menjawab, Jihoon akan memaksa, ataupun jika dia berbohong Jihoon pasti akan langsung tahu. Tidak ada gunanya Seunghun berbohong kepada Jihoon.












Tapi tetap saja, Seunghun tak tega melihat punggung jatuh adiknya itu. Hah, Seunghun bisa apa, itu urusan cinta mereka, urusan cinta dirinya sendiri saja Seunghun tidak bisa mengurusnya.











Dia jadi ingat bagaimana Midam menarik tangan Woong tadi, membuat hatinya sedikit ngilu. Pada akhirnya Seunghun tahu dia tidak akan punya tempat di hati pemuda manis bermarga Lee itu.












"malang sekali nasibmu, Hun," ucapnya sambil mengusap kepalanya sendiri.










.
.
.









"Jihoon ke mana saja?" Hyunsuk menatap Jihoon dengan khawatir ketika kekasihnya itu pulang pukul sebelas malam.











Jihoon hanya tersenyum. Hatinya sedikit nyeri, entah kenapa. Padahal Hyunsuk mengkhawatirkannya, peduli padanya.













Jihoon memeluk Hyunsuk, erat. Menghirup aroma kesukaannya pada diri Hyunsuk. Begitu manis dan menenangkan.










"Jihoon?"











Jihoon enggan menjawab. Entah karena memang tidak ingin, atau karena takut ia akan meluapkan pikirannya.












Takut? Tentu.












Jihoon takut jika dalam ruang hati Hyunsuk, entah di mana, tersembunyi perasaan suka terhadap Byounggon. Jihoon sangat takut.












"kau lelah? Mau langsung tidur?" tanya Hyunsuk












Jihoon hanya menggumam, masih betah dengan pelukannya. Ah, apakah Jihoon masih bisa merasakan kehangatan ini nantinya?












"ayo," ajak Hyunsuk dan menuntun Jihoon menuju kamarnya.










.
.
.









Hyunsuk menghela napas lega setelah Jihoon bilang dia akan tidur secepat mungkin. Yah, walaupun sedikit ragu apakah benar kekasihnya itu akan segera tidur, tapi setidaknya Jihoon sudah berjanji.












Hyunsuk menatap langit kamarnya. Mengulang kembali apa yang ia lakukan hari ini. Sarapan bersama Jihoon, pergi belanja bersama Jihoon, pergi ke toko buku bersama Jihoon, bertemu--













Hyunsuk menghentikan roda ingatannya pada pertemuan mereka dengan Byounggon. Hyunsuk tersenyum kecil mengingat bahwa ternyata Byounggon baik-baik saja.














"Ah, si tua itu selalu saja mengkhawatirkanku," ucap Hyunsuk lalu entah kenapa ia teringat dengan hal-hal tentang Byounggon yang selalu membuatnya khawatir.











[✔️] red strings ; silverboysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang