Sembilan Belas

438 89 11
                                    

red strings

Begitu masuk ke dalam apartemen, tubuh Hyunsuk ditarik. Sang empu tersentak kaget, tapi tak terlalu lama begitu tau siapa yang membawanya ke dalam pelukan.




"dari mana?" tanya Jihoon dengan lirih dan khawatir




Hyunsuk membalas pelukan dengan erat, "hanya berjalan-jalan," jawab Hyunsuk.





Jihoon menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Hyunsuk, mencoba menenangkan dirinya sendiri.






"kenapa lama? Aku khawatir,"






Hyunsuk diam sejenak, lalu tersenyum kecil. "maaf, aku kira kau sudah tidur,"








"mana bisa tidur,"




Hyunsuk terkekeh.




Tidak ada percakapan lagi dari masing-masing. Hanya saling menikmati kehangatan dan detak jam yang entah kenapa terdengar nyaring. Kadang-kadang Jihoon akan semakin mengeratkan pelukannya, juga mengecup pelipis kekasihnya.






"maaf," ucap Jihoon pelan.






Hyunsuk tersenyum dan mengangguk kecil.






"aku juga minta maaf," ucap Hyunsuk





.
.
.





"Yo!"





Byounggon memutar bola matanya, menyesali siapa yang pertama kali ia lihat di pagi harinya yang suram itu.





"Woong Hyung menelpon karena kau tidak biasanya bangun siang," Seunghun terkekeh dan ikut duduk di kursi makan berhadapan dengan Byounggon.







"mau menceramahiku lagi?"





"eii, aku ingin minta maaf, Hyung. Toh, Hyung juga tidak begitu marah kan. Aku hanya ingin menyadarkanmu,"







"tutup mulutmu, Seunghun. Aku ingin sarapan dengan tenang,"






Seunghun tertawa lalu membiarkan Byounggon memakan sarapannya dengan tenang.







Atau tidak?







"aku--menyerah soal Midam Hyung,"






Byounggon menoleh cepat, "kau menyukainya?"




Seunghun tertawa, "maaf tidak memberitahu,"





"hah! Kau sendiri juga tidak memberitahuku tentang orang yang kau sukai!"







"baik-baik, sekarang kita impas oke!?"





Byounggon mendengus kesal, lalu menatap manik sahabatnya itu. "lalu, kau akan mengungkapkannya?"





Seunghun mengangguk, "karena jika tidak, aku tidak akan tenang," ujarnya.







Byounggon diam, lalu kembali fokus dengan sarapannya. Seunghun menyadari pergantian mood mereka. Ia memperhatikan Byounggon yang mencoba makan dengan lahap.





"semalam aku bertemu Hyunsuk,"




Byounggon diam. Nyaris menjatuhkan sumpitnya.






"menangis," lanjut Seunghun





Byounggon tetap diam. Seunghun memperhatikan raut wajah sahabatnya, kaget dan khawatir.





"seperti yang kau duga, Jihoon banyak memikirkan apa yang kukatakan,"




Byounggon menurunkan sumpitnya, menatap kosong lauk pauk di hadapannya.



"apa aku benar-benar salah, Hyung?"




Tak ada jawaban. Byounggon dengan segera merapikan sarapannya, mencoba untuk tidak peduli dengan Seunghun yang terlihat bingung dan bersalah.






Byounggon menghela napas, "jika kau merasa itu tidak salah, maka jangan pernah berkata itu salah," ucapnya sambil menepuk pucuk kepala Seunghun.




.
.
.





"Noa-san!"



Noa terkekeh begitu masuk ke dalam apartemennya--yang sekarang bukan miliknya lagi--dan menemukan Mashiho juga Junkyu melahap makan siang mereka di depan tv.






"dia benar-benar tinggal, huh?" tanya Noa sambil menunjuk Junkyu yang mencebik kesal.






Raesung terkekeh dan berjalan pelan mendekati Junkyu, mengambil sumpit pada tangannya untuk melahap samgyeopsal makan siang ia dan Mashiho.








"tau begini kita datang lebih cepat, Noa. Biar bisa makan bersama," ujar Raesung lalu menaruh plastik yang berisi makanan di hadapan Junkyu yang hanya bisa menatap dengan bengong.






"itu potongan terakhirku--"






.
.
.





"hyunsuk hyung? Kukira kau sudah tidak akan berhubungan lagi dengannya?" tanya Junkyu sambil menatap Raesung dengan bingung.









"kalau tidak begitu aku tidak bisa move on," jawab Raesung pelan.







"MOVE ON!? KAU MAU MOVE ON KE SIAPA!?" Junkyu dengan bibir embernya.








Noa dan Mashiho yang sedang mencuci piring menoleh karena teriakan Junkyu. Kalau tidak ingat ini bukan apartemennya, mungkin saja Junkyu sudah sesak napas sekarang dikarenakan cekikan Raesung.









"bajingan gila," umpat Raesung dengan pelan membelakangi Noa, Mashiho dan menatap Junkyu dengan tatapan membunuh.









Junkyu tertawa renyah. Sukses menjahili sahabat jahiliyahnya ini.








"kau sudah membuka hatimu untuk Noa?" tanya Junkyu dengan tatapan penuh arti ke Raesung.








Raesung diam sejenak, lalu mengangguk pelan.






"kalian asik mengobrol apa?" tanya Noa setelah menyelesaikan cuci piring.







"Raesung--"








Ting tong






Raesung tersenyum lega sementara Junkyu memanyunkan bibirnya dan berjalan mendekati pintu. Matanya berbinar begitu melihat siapa yang datang mengunjungi mereka. Dengan secepat kilat ia membuka pintu...









"bayiku!!!"






membuat Doyoung dan Yedam tersentak kaget di depan pintu.







red strings





Bahagia adalah liat momen gonhunwoong seharian di isac❤️❤️❤️

Gonwoong clingy banget gemes, jd ngebayangin kalo t13 debut dan mereka ke isac terus gonsuk ketemu, gonsuk se-clingy itu ga ya :"

Sebuah harapan yang selalu aku semogakan :)

Btw, kangen aku?

[✔️] red strings ; silverboysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang