[✔️] red strings ; silverboys

Delapan Belas

red strings

"Hyunsuk?"

Hyunsuk menoleh dan langsung menghapus air matanya begitu tahu siapa yang memanggilnya. Ia tersenyum kecil sementara orang yang memanggilnya berjalan mendekat.

"kau menangis? Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya

Hyunsuk menggeleng, "mencari udara segar," jawab Hyunsuk pelan

"udara segar? Demi Tuhan ini musim semi, Suk,"

Ia mendudukan diri di samping Hyunsuk, menghirup udara dingin sebanyak mungkin.

Hyunsuk sedikit heran, tapi kemudian abai dengan itu dan ikut menghirup udara dingin serta merapatkan jaketnya.

"Seunghun, kau ada masalah?" tanya Hyunsuk

Seunghun menoleh, lalu hanya mengendikan bahu.

"mungkin," jawabnya

Hyunsuk terkekeh. Sangat terbiasa dengan sikap random sahabatnya ini.

"kau sendiri? Kenapa malam-malam pukul 9 mencari udara sambil menangis? Kau berkelahi dengan Jihoon?" tanya Seunghun hati-hati. Walau bagaimana pun, jika jawabannya adalah iya pasti dikarenakan informasi dari Seunghun.

Hyunsuk menggeleng, "dia hanya mendiamkanku sejak kemarin," jawab Hyunsuk.

Seunghun diam. Tuh, kan. Dia jadi merasa bersalah.

"aku tidak tahu apa salahku, Hun. Kenapa dia tidak mau mengatakannya kepadaku?" kesal Hyunsuk

Seunghun menghela napas, membatin di dalam hati bahwa semua adalah salahnya.

"karena dia mencintaimu. Ada salah atau tidak, dia pasti tidak ingin kau terluka dengan jawaban apapun,"

Hyunsuk menoleh, menatap Seunghun dengan bingung. Seunghun ikut menoleh, menatap Hyunsuk dengan senyum kecil.

"kau adalah orang yang baik, Suk. Aku mungkin tahu masalah kalian, tapi aku tidak bisa bilang apapun. Itu harus diselesaikan oleh kalian,"

"tapi, aku ingin mengatakan ini,"

"dia sedang kebingungan. Gapai dia, Suk. Jangan paksa dia untuk menjawab pertanyaanmu, tapi gapai ia dengan perlahan. Dia perlu berpikir, dan kau hanya harus menunggu untuk mendengarkan,"

"semua hubungan itu butuh proses,"

Hyunsuk tersenyum, ia mengangguk.

"kau sangat bijak, Hun. Kenapa belum punya kekasih sampai sekarang?"

"oh, sungguh. Aku sangat membencimu, Suk,"

.
.
.

Byounggon menatap langit-langit kamar. Memikirkan ucapan Woong dan Seunghun juga kejadian di mana ia tiba-tiba memeluk Hyunsuk.