6|Panti asuhan

92 11 1
                                    

@Sephaaa_

"Suka pada pandangan pertama itu wajar, tapi cinta pada pandangan pertama itu baru gak wajar"

-Antsrev Rintik-

°°°

Hari ini, hari yang paling di hindari oleh antsrev. Hari dimana ia di lahir kan. Bagi semua orang hari ulang tahun adalah hari yang membahagiakan, tidak untuk antsrev.

Hari ini adalah hari yang paling menyedihkan dan menyakitkan.

Hari minggu, antsrev sudah memakai pakaian rapi, dia menuruni tangga menatap 3 orang yang tampak bahagia. Berbincang dengan tertawa bahagia.

Dia menatap liana yang tertawa. Seakan dia melupakan hari di mana dia membunuh orang. Antsrev turun dengan amarah yang tertahan.

Dia melewati mereka, tidak menatap nya sekali pun.

"Rintik!" panggil liana.

Antsrev tak menghiraukan nya. Terus berjalan.

"Antsrev!" panggil liana.

Antsrev berhenti.

"Mau kemana? Gak makan dulu?" tanya liana.

"Mama masak makanan ke sukaan kak antsrev" ucap cahaya.

"Sini nak makan bareng" ajak elle.

Antsrev berbalik menatap 3 orang itu dengan wajah datar nya. Dan kali ini antsrev memutuskan untuk membenci cahaya dan elle.

"Urus saja pesta kalian." ucap nya berlalu pergi.

Menangis? Antsrev tak selemah itu untuk menangis. Dia pergi memasuki mobil nya dan menuju gerbang. Bodyguard membuka nya dengan segera.

Dia mengendarai nya dengan penuh amarah. Dengan kecepatan di atas rata - rata. Ia sampai di pemakaman. Memakai hijab.

Membuka pintu. Sudah bertahun - tahun dia tak datang kemari. Dia sangat merindukan seseorang yang berharga di hidup nya ini.

Dia masuk ke pemakaman, mencari letak makam andre ayah nya. Ya ayah nya yang dulu selalu bersama nya. Ayah nya yang membuat diri nya bahagia dan tersenyum.

Dia menemukan nya. Dia menatap makan itu dengan mata sendu. Rindu dengan keberadaan ayah nya.

"Pa, apa kabar?" tanya antsrev yang duduk di dekat makam andre.

"Baik kan? Huft. Rintik gak baik, pa. Tapi rintik bakal berusaha baik - baik. Rintik gak bakal cengeng kaya dulu. Papa jangan khawatir. Rintik gak bakal berubah di depan papa." racau antsrev mengeluarkan air mata yang lama ia simpan.

"Andai rintik bisa meluk papa. Hiks hiks. Rintik bisa ngobrol bareng papa hiks, bisa main game sama papa, bisa cium papa, bisa main hujan bareng hiks hiks...."

Dia menjeda perkataan nya.

"Rintik gak bakal benci mama, gak bakal nyakitin mama, bakal sayang sama mama. Hiks hiks." ucap rintik memeluk batu nisan bertuliskan nama Saundre Andika Predio.

Antsrev RintikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang