19|beruntung

77 12 0
                                    

@Sephaaa_

"Jangan mudah percaya dengan orang"

-Antsrev Rintik-

•••

Antsrev menghela nafas lega, karena tidak terjadi apa - apa pada Liana. Antsrev sangat tidak tenang selama perjalanan.

Penerror itu memang sangat tidak bisa di percaya. Membuat Antsrev kesal dan ingin segera melacak nomor - nomor itu.

Kini Antsrev berada di kantor nya, kantor yang sekarang di bawah kemimpinan nya. Dia menyuruh asisten pribadi nya untuk melacak setiap nomor yang menerror nya.

Pesan dari nomor yang berbeda. Penerror itu mengirim pesan.

Unknow
Ingin melacak nomor saya? Tidak akan bisa nona. Saya akan terus mengawasi mu dari jauh.

Shit! Siapa dia. Apakah itu suruhan Liana? Ah ti-. Antsrev menggigit bibir bawah nya. Jari - jari nya mengetuk meja pribadi nya.

Tidak - tidak Liana tidak akan mengulangi kesalahan nya lagi. Liana sudah meminta maaf pada nya tidak mungkin lagi.

Tidak! Buang jauh - jauh pikiran buruk itu. Tidak mungkin Liana, dan untuk apa jika Liana melakukan itu.

Itu tidak mungkin!.

Pintu terketuk. Membuat Antsrev berdehem keras. Si pengetuk itu masuk dan menatap Antsrev dengan tersenyum.

"Selamat malam Antsrev. Baru balik?" Tanya nya.

"Langsung" ucap Antsrev sedikit menekan kata - kata nya.

"Sopan dong, gak inget Gw ini keluarga Qwimerta" ucap nya sambil menekan kata Akhir.

"Langsung silahkan bicara nona key" ucap Antsrev dengan nada datar nya.

"Gw tau Lo lagi di terror" ucap Key.

Antsrev menatap Key heran. Kenapa Key bisa tahu? Padahal hanya dia dan sekertaris nya saja yang tahu.

Atau dia bekerja sama dengan pencundang itu? Tidak mungkin. Key Findy Qwimerta adalah sahabat nya di Amerika.

"Jangan mikir aneh - aneh. Gw tau tadi nguping" ucap Key.

Membuat Antsrev memutar bola mata nya malas.

"Gw bisa bantu Lo" ucap Key.

Antsrev menatap Key bertanya.

"Tapi, Gw butuh info Lo tentang Jingga anak SMA baru Lo. Dan Gw bakal segera pindah ke sana" ucap Key.

Key.... Apakah dia mempunyai hubungan dengan Jingga?. Jingga seperti anak baik - baik yang tidak memiliki masalah sedikit pun.

Jingga seperti anak pendiam. Tapi entah, Antsrev tak tahu pasti.

"Inget!, Jangan sampe Lo suruh anak buah. Pake tangan Lo dan mata Lo sendiri!"

"Oke" ucap Antsrev.

•••

Lelah, seharian ini membuat nya lelah. Setelah pulang dari pantai tadi, Antsrev langsung pergi mengecek Liana dan langsung pergi ke kantor nya tanpa istirahat sama sekali.

Kini dia duduk di pojok cafe kopi classic, dekat cendela yang terbuat dari kaca. Membuat Antsrev bisa memandang ke arah luar.

Ke arah hujan yang menetes satu demi satu. Membasahi jalan, dan mengubah udara menjadi sangat dingin. Menusuk kulit semua orang.

Antsrev RintikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang