36 | TIGA

58 4 2
                                    

@sephaaa_

"Menyelesaikan Tiga"

—Antsrev Rintik—

•••

Gadis cantik itu berjalan santai di temani dengan laki - laki yang setia menunggu nya. Semua penjuru koridor menatap mereka berbinar, mencibir, iri.

Dengan berani bahkan gadis cantik itu berjalan di koridor senior nya. Menemui seseorang di kelas senior, dengan sangat berani dia membuka pintu kelas senior nya.

Semua menatap nya, terutama gadis yang sekarang menunduk duduk di pojok dengan di kerumuni yang lain.

"Berhenti, minggir!" perintah tak terbantah kan itu membuat senior nya itu menepi.

Gadis cantik yang tertunduk itu meremas rok nya dengan keras, menahan tangis nya yang sedari tadi ia tahan.

"Tara" suara dingin itu membuat sang pemilik nama mendongak, menatap Antsrev dan Gaskar bergantian.

Wajah Tara sangat depresi, ketakutan, aneh, dan kesakitan. Sorot mata nya sangat kosong, menatap dengan aneh Antsrev dan Gaskar.

"Apa? Mau bully gue juga?" tanya Tara dengan nada remeh nya.

"Silahkan" ucap nya pasrah tertawa remeh.

"Keluar semua" perintah itu masih tak membuat mereka bergerak.

"KELUAR!" bentak Antsrev menatap mereka semua tajam.

Mereka berlari keluar, menutup pintu dengan rapat. Padahal mereka semua melihat itu dari jendela, mengintip mencari informasi.

Antsrev berjongkok, mensejajar kan dirinya pada Tara begitu pun dengan Gaskar yang ikut berjongkok.

"Cara mengatasi masalah bukan dengan pasrah" ucap Antsrev.

Antsrev mendudukan dirinya di sebelah Tara.

"Dulu, kamu adalah saya." ucap nya membuat Tara menatap nya.

"Saya dulu sering putus asa, depresi. Orang yang saya sayang meninggal, dan kamu tau rasanya seperti apa."

Tara menyimak nya, menatap wajah Antsrev yang menatap langit - langit kelas nya, menghela nafas.

"Saya bahkan, menbenci Mama saya sendiri. Hanya karena masalah yang belum tentu benar"

"Masalah saya memang rumit, kamu tahu? Saya mengingat jika Mama saya yang membunuh Papa saya"

Ucapan itu membuat Tara mendongak dengan tersentak, terkejut dengan kenyataan.

"Tapi, saya tak tahu pasti. Ini masih ingatan saya, ingatan yang tidak jelas aslinya"

"Saya memiliki penyakit amnesia, lupa semua kenangan masa kecil saya."

"Aneh bukan? Saya mencoba untuk mengingat. Tapi yang saya ingat, hanya kejadian saat—"

Antsrev meneguk ludah nya susah, memejamkan mata nya mencoba tenang.

"Kejadian saat Papa saya di tembak oleh seseorang, di hari ulang tahun saya sendiri."

"Sejak itu saya trauma dengan hari ulang tahun dan petasan atau benda yang berbunyi seperti pistol."

"Selama saya berada di luar negeri, saya hidup dengan tenang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antsrev RintikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang