Chapter 4🌿

252 19 0
                                    

Jika kau memiliki perasaan untuk seseorang,maka akan ada orang lain yang akan menangis.seseorang akan dikorbankan dan terluka,jadi apakah itu arti sebuah cinta......

Valentina Bella Octavius

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Bella pov

Setelah sampai di basement mall,gue ,Rea,dan Cicil,segera masuk dan membahas akan apa kita disini.ya kali kita disini muter muter gak jelas kaya orang hilang,mau ditaruh dimana muka gue yang cantik bak Dewi Yunani ini nanti.

"Mau kemana nih??"cicil membuka percakapan.

"Gimana kalau nonton aja?"usul Rea

"Nonton apa??jangan horor ya!!Lo berdua kan tau kalau gue gak suka sama yang namanya begituan"

"Ah, horor aja ya?!gue tuh mau nonton chaky,Train to Busan, Anabelle,The Nun, Insidious,It,The...."perkataan Rea terputus oleh perkataan Cicil

"Gue gak mau,gue gak suka sama film kaya gitu"rengek Cicil sambil menutup mukanya.

"Ah gak seru lu Cil,gimana Bell lu mau gak? Train to Busan 2 aja deh!!ada oppa oppa koreanya loh"tawar Rea sambil menarik turunkan alisnya.

"Em gimana ya,gue sih mau mau aja,tapi gue kasihan sama dia tuh"gue menunjuk Cicil menggunakan dagu.

"Nah sip"kata Rea sambil mengacungkan ke dua jempolnya.

"Iih gimana sih Bella,katanya gak suka horor,mentang mentang ada oppa oppa koreanya main setuju aja"Cicil menghilangkan tangannya di depan dada berlagak ngambek.

"Gimana kalau Disney aja,bagus tuh"saran cicil

"Ogah ah,mbosenin"tolak Rea

"Yah,padahal gue lagi pengin lihat Disney"kata cicil

"Kalau yang lucu lucu gimana Cil??"tanya Rea yang seketika langsung membuat mata cicil berbinar.

"Mau dong, tapi apa??"kata Cicil.

"Chaky sama Anabelle"kata Rea yang membuat Cicil membelalakkan matanya.

"Ati ati nanti matanya copot lagi kaya korban mutilasi tapi ditambah sedikit, nanti kepala lo ditebas,terus organ dalam Lo di keluarin,dicincang cincang,dimasak,terus dimakan deh."kata rea bercanda.

" Iih...Rea ngeselin deh masak cicil yang cantik melebihi Ariana grande ini disamain sama korban mutilasi"kata Cicil sambil menyimpangkan kedua tangannya didepan dada.

"Ya kan emang mirip"-Rea

"Iih Rea DA....."gue melerai perdebatan tubuh bocah.Malu gue diliatin banyak orang karena mereka triak-triak

"Stop,udah kita ke timezone aja." Gue menarik tangan Cicil dan Rea karena mereka terus mengumpat dan bertengkar.

Gue sih fine fine aja kalau pada ributnya ini pelan pelan, lah ini sambil triak-triak,gimana nggak malu coba?Gue pun melepas pegangan ditangan mereka dan berjalan sambil nunduk dengan sekali kali mengumpat.

"BELLA TUNGGUIN KITA WOY" teriak Cicil dan Rea bersamaan sambil berlari ke arah dimana gue berada

"Bukan temen gue,bukan temen gue"gumam gue sambil terus berjalan. Hingga Rea menepuk bahu gue.

"Lu kok ninggalin kita sih"sungut Rea saat sampai di hadapan gue

"Lah kalian sih malu maluin"ucap gue yang membuat mereka berdua mengerucutkan bibirnya,Rea dan Cicil pun hanya mendengus pasrah

Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang