Sedangkan seorang gadis yang sedang rebahan di sebuah kursi dengan kaki yang menjuntai ke bawah mendesah kesal untuk kesekian kalinya. Hal itu membuat orang yang sendari tadi duduk memperhatikannya merasa kesal akan tingkahnya.
"Napa sih dari tadi kek gitu terus, habis di putusin lo?! " Katanya dengan nada yang gak slow sedangkan orang yang dimaksud hanya menunjukkan tatapan tajamnya. Hal itu membuat Sean yang sendari tadi duduk duduk santai di ruangan kerja Chloe merasakan panggilan dari malaikat maut.
"Napa sih??" Tanya nya seakan akan tak menyadari aura membunuh tersebut, padahal mah dalam hati dah dag dig dug kaya ketemu doi.
"Bosen gue,gak ada kerjaan, kek kaum rebahan"katanya dengan mata yang terpejam sambil mengayun ayunkan kedua kakinya.
Hingga tiba tiba sebuah tangan menyentuh keningnya membuat ia seketika membuka mata. Alhasil terpampang wajah seorang pria yang tengah tersenyum tipis sambil sesekali mengusap keningnya, dengan wajah bingung Chloe menaikkan sebelah alisnya. Sean yang melihat ekspresi dari atasan sekaligus sahabatnya itu sejenak menghentikan aktifitas mengelusnya dan menatap Chloe mencerna, dan detik berikutnya ia tersenyum sambil mengelus kembali kening,eh atau lebih tepatnya surai Chloe dengan disertai senyumannya.
"Yaudah ayo" katanya sambil menarik Chloe untuk duduk dan memposisikan Chloe menghadap dirinya.
"Kemana?"
"Jalan jalan" Sean berkata sambil menarik kembali Chloe keluar ruangan yang terkesan mengerikan akibat banyaknya senjata yang ada di sana tanpa menunggu dan meminta persetujuan dari sang empunya tangan.
🍁🍁🍁
Alhasil karena ajakan atau lebih tepatnya paksaan Sean, disinilah akhirnya Chloe terdampar, di sebuah mall yang merupakan salah satu aset kekayaan perusahaan terkaya ke dua di dunia.
"Hm, mau ngapain kita sekarang??" Kata Sean berpikir sedangkan tangannya masih ngengenggam tangan Chloe.
"Mana gue tau kan lo yang ngajak" jawabnya sinis sambil menatap Sean dari ekor matanya tajam.
"Lah kan gue ngajak gara gara liat lo bosen, ketimbang kaya gitu tadi mending kita jalan jalan " fix, Sean mulai sewot gak mau kalah.
"Siapa yang minta, gue gak minta tu" perkataan Chloe tadi membuat perempatan seketika muncul di dahi Sean karena kesal.
"Lo?! Clau!!" Sean menghentikan langkahnya alhasil Chloe juga ikut menghentikan langkahnya. Merasa terpanggil Chloe menatap Sean yang sudah mulai kesal.
"Apa??" Sedangkan orang yang ditanya hanya diam tanpa berkata kata. Hal itu membuat Chloe tersenyum sinis penuh kemenangan. Lalu melangkah kembali meninggalkan Sean yang entah kapan telah melepas genggaman tangan mereka.
"Bakka" umpat Chloe yang terdengar di telinga Sean.
"Clau bahasanya!!" Peringat Sean yang sudah kembali menyusul Chloe.
Chloe menoleh ke arah Sean dengan tampang pura pura polos "apa?? Ah yang lo maksud ini bakkaSean" kata Chloe diselingi dengan smirknya yang seketika membuat nya mendapatkan jitakan keras di kepala.
"Clau,language!!!" Sean mulai geram. Sedangkan sang empunya dahi hanya menatap laki laki itu diam dengan tatapan membunuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile
Teen FictionMenceritakan tentang para remaja yang dikelilingi harta dan kepopuleran. Tapi bukan berarti hidup mereka bahagia seperti yang lain. Ada dari mereka yang hidup dalam kesendirian, kebohongan, keambisiusan, ketakutan, kesedihan, kehampaan, penyesalan...