Chapter 26🌿

57 7 0
                                    

Suara bel istirahat pertama sudah berbunyi 5 menit yang lalu, seperti biasa tujuan utama murid OHS adalah kantin, sama hal dengan Bella, kali ini semangat hidupnya mulai membara ia sangat senang bisa satu kelas dengan Arka sahabat masa kecilnya dulu.

"llo kantin yuk" ajak Bella yang kini sudah di depan bangku Arka

Mendengar ajakan Bella Arka pun hanya mengangguk mengiyakan.

"Gue nggak diajak bell" timpal evan

"Nggak pergi sendiri sono"

"Ketus banget kalau sama gue, beda sama dia, lembut banget" tunjuk evan pada Arka, sedangkan yang ditunjuk cuma cuek bebek.

"Ya beda lah pake disamain segala, Ello itu spesial dalam hidup gue, nggak kaya lo"

"Trus gue lo anggep apa" tanya Evan degan jari telunjuk menunjuk diri sendiri.

"Angin" jawabnya datar.

"Sadis banget sih lo"

"Bodo amat"

"Udah yuk lloo, diemin aja, nggak usah digubris, emang tu anak nggak jelas" kata Bella sambil menggandeng tangan Arka, berjalan meninggalkan evan, rea, cicil dan easter yang sedari tadi sudah geleng geleng kepala

"Gini nih , kalau tu anak udah berdua kita semua dilupain" Kata Rea geram

"Iya...Katanya nggak pacaran tapi kelakuan lebih mesra dari orang pacaran" kata cicil sambil menyilangkan tangannya di depan dada

"Nasib gue single nih, liat orang mesra bikin gue sebel mulu" kata Rea lagi

"Makanya cari yang baru sono" kata Chicil

"Males" jawab rea datar.

"Udah udah mending kita ke kantin sekarang keburu penuh ntar" saran Easter.

"Yuk lah" jawab rea dan chicil bersamaan

Di sisi lain....Bella dan Arka sudah jalan duluan menuju kantin, di tengah perjalanan.

"Eh llo ikat tali sepatu lo lepas tuh" kata Bella melirik sepatu Arka

"Mana?" tanya Arka menatap Bella

"Itu...liat sendiri kalau ngga percaya mah" kata Bella melirik sepatu Arka

Arka menunduk melihat sepatunya,ternyata benar apa yang dikatakan Bella.ia pun jongkok dengan satu kaki sebagai tumpuan dan mulai membenarkan tali sepatunya.namun tiba tiba

Brukkk

Sesuatu yang keras berhasil mendarat sempurna di punggung Arka.

"arggkhh"

"Gilakk, bell kalau mau naik bilang bilang dong, jangan main tubruk, lo pikir gue kuda apa? main naik naik aja" cerocos Arka menatap Bella kesal dengan nyeri di punggung nya akibat tubrukan kasar Bella.

"Heheheh...ya maap, tapi lo nggak papa kan"

"Ga pa pa apanya, tulang gue mati rasa tolol, mana sakit banget nih punggung nyeri banget"

"Gapapa ntar lama lama juga sembuh, yang sabar ya" kata Bella polos seakan tak merasa bersalah

"Hem iya,gue bisa apa" kata arka mengiyakan padahal mah aslinya sakit sampe ubun"

"Udah cepetan buruan ke kantin entar keburu penuh"perintah Bella dan dituruti oleh arka yang tadinya jongkok kini sudah berdiri tegap

"Peganngan erat, ntar lo jatuh lagi gue yang disalahin"

Dengan spontan Bella pun mengeratkan pegangan nya yang tadinya tangan Bella bertengger di pundak arka kini menjadi di leher Arka

"Aduh bell jangan nyekik gue juga kalik, lepasin lepasin, lo mau gue mati apa" katanya sambil memutar kepala menatap Bella yang ada di samping wajahnya,dekat, sangat dekat, mungkin 10cm lagi arka sudah bisa mencium bibir wanita itu.

Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang