Chapter 17🌿

120 13 0
                                    

Remang remang cahaya masuk ke celah jendela yang tertutup tirai. Membuat seorang gadis yang sedang tertidur dengan tumpukan buku Dolrand sebagai alasnya sedikit terusik.

Padahal dia baru saja tidur 1 jam yang lalu karena menyelesaikan misinya dan mengurus pasien darurat secara bersamaan dan untungnya ia sudah menyelesaikan misi yang sudah membuatnya harus mendekam di daerah ini. Kalian pasti tau lah bagaimana Chloe menyelesaikan misinya dan bagaimana keadaan penghianat penghianat tersebut. Yang pastinya mereka pergi ke alam baka dengan keadaan yang mengenaskan entah itu mati tertembak ataupun mati dalam keadaan tubuh termutilasi.

Hari ini adalah hari ke-5 Chloe menjadi relawan dan hari terakhir ia menjalankan misi karena ia sudah menyelesaikannya tadi malam. Dan karena misi sialan itu Chloe harus membusuk di IGD sebab mendapatkan hadiah sift malam oleh Archell. Karena memergoki Chloe pergi dari malam sebelumnya hingga menjelang pukul 12 malam, dan baru pulang pukul 00.45. Kalaupun itu bukan misi, Chloe ma ogah rela relain gak tidur 2 hari buat menyelesaikan misi dari Lyra untuk mencari penghianat bersama dengan Sean.

Karena hal itu pula tengah malam saat ia ingin istirahat tiba tiba Archell datang dan langsung menyeretnya ke IGD padahal ia sudah sangat lelah dan ingin berbaring di kasur yang sebenarnya tidak terlalu empuk.

Dan baru saja ia memejamkan matanya setelah sekian lama. Hal itu dikacaukan lagi oleh orang yang menurutnya lebih menyebalkan dibandingkan dengan Lyra.

"Heh ngapain kamu disini cepat ke IGD"katanya sambil menepuk nepuk buku Dolrand dengan keras tapi sang pelaku tidak menunjukkan tanda tanda untuk bangun.

"Dokter Asya bangun!!" Katanya kali ini disertai dengan mengundang badan Chloe namun tetap membutnya tidak bergeming sedikitpun. Oh iya lupa, nama samaran Chloe disini adalah Afsheena Asya Aether dan dipanggil dengan nama Asya.

"AFSHEENA ASYA AETHER BANGUN ADA OPERASI!!!" Teriak Archell disertai dengan gebrakan meja yang langsung membuat Chloe terperanjat kaget dan menatap sang pelaku dengan tatapan membunuhnya

"Apa?!"kata Chloe dengan nada ketus.

"Ada operasi"

"Kenapa harus saya?!"Chloe menjawab dengan nada yang super duper dingin.

"Ini operasi besar" kata Archell sambil menghela napas dan menatap Chloe lekat lekat.

"Ada dokter lain"Chloe masih acuh dan mengelak yang membuat Archell lagi lagi menghela napas gusar.

"Tidak bisa!! Mereka baru pertama kali menjadi relawan dan saya yakin mereka belum pernah melakukannya"

"So?? Apa karena saya sering menjadi relawan lalu anda yakin saya bisa" Chloe mengangkat alisnya sebelah sambil tersenyum mengejek.

"Oh ayolah di tempat tepat seperti inilah kita berperang, bahkan kita harus melakukan sesuatu yang bukan profesi kita" Archell memutar bola matanya jengah ternyata membujuk Chloe itu sangat susah. huft...meyebalkan

"Memang apa masalahnya??" Chloe mulai tertarik.

"Ada pasien yang mengharuskan kita menanamkan VAD pada livernya" Archell memulai penjelasannya tapi tanpa etika Chloe memotongnya.

"Lalu apa masalahnya??itu mudah" cibir Chloe yang langsung dihadiahi dengan tatapan tajam.

Chloe menggerakkan tangannya yang seakan akan mengusir"baiklah baiklah lanjutkan"

Sebentar sebentar kalian pasti bertanya tanya kenapa pasien itu bisa melakukan penanaman VAD, padahal alat yang akan ditanamkan di livernya itu sangat mahal bahkan sampai puluhan juta. Itu karena rumah sakit ini memberikan semua itu secara gratis bahkan semua perawatan pun gratis. Tentu saja hal itu tidak lepas dari pengaruh si dokter Archell sialan itu. Ok sekarang back ke topik ...

Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang