Chapter 6 🌿

186 18 0
                                    

Author POV

Sesampainya di depan kelas 12 IPA 1 Tasya segera membuka pintu dan nampaklah pemandangan kelas yang menurutnya sangat berantakan.gimana enggak,sebagian besar penghuninya pada rame sendiri misalnya kaya nyanyi nyanyi di depan kelas,pada ngerumpi,main game,bahkan ada yang nari nari diatas meja dan pada pacaran.ya yang lumayan si ada yang baca buku tapi bukunya bukan buku pelajaran tapi novel.gimana kalas mau maju coba kalau kaya gini terus.

Tanpa permisi terlebih dahulu Bella langsung masuk dan duduk di kursi guru sambil memainkan Hpnya.sedangkan Tasya hanya bisa menghela napas sabar dan berjalan memasuki kelas.ia mengamati keadaaan kelas yang masih sama seperti tadi,tidak ada yang menyadari kehadiran Tasya dan Bella disana.

Pandangannya terhenti pada seorang laki laki yang menjabat menjadi ketua kelas di tempatnya saat ini dan sekaligus menjadi ketua OSIS di OHS',siapa lagi kalau bukan Rian si cowok dingin.Tanpa ba-bi-bu Tasya berjalan ke tempat laki laki itu duduk,dapat dilihat bahwa ia sedang asyik dengan bukunya sambil mendengarkan lagu dari headset nya.saat sudah sampai di hadapannya Tasya hanya berdiri dan tidak mengatakan sepatah katapun.Rian yang merasa di sampingnya ada orang pun mendongak dan menaikkan sebelah alisnya

'ngapain ni anak kesini??'batin Rian bingung.

"Hari ini kelas kalian ulangan"kata Tasya dingin.hal itu membuat lawan bicaranya bingung karena tadi dia kan belum ngomong apa apa.

kalian pasti juga pada bingung kan?!aku kasih tau ya kalau Tasya itu bisa baca pikiran atau istilah kerennya mind reader dan soal kemampuannya itu tidak ada seseorang pun yang mengetahuinya termasuk kakaknya sendiri.ok,back ke topik..

"Oo ok"kata Rian dengan nada yang sama sama datarnya dan berjalan menuju depan kelas. sesampainya di sana ia membuka suara.

"Hari ini ulangan duduk di tempat masing masing!!!"kata Rian tegas yang membuat semua pandangan penghuni kelas mengarah ke padanya dan seketika setelah Rian mengatakan hal tersebut terdengarlah suara keluhan keluhan yang keluar dari mulut setiap siswa.

"Kok dadakan sih,kan gue belum belajar"kata David

"Bukanya lo dari dulu nggak pernah belajar kalau ada ulangan ya vid"ejek derren

" jangankan ulangan harian,ulangan kenaikan kelas aja dia nggak belajar"tambah kevin

"Heh ngaca dong,emang lo belajar?" kata david membela diri

"Belajarlah ,masak seorang kevin nggak belajar,yang ada nilai gue nanti jelek" kata kevin

"Emangnya lo peduli ama nilai,orang sehari sebelum ulangan lo main ps di rumah gue" kata david menyudutkan kevin

"Iya juga ya...tapi itukan sore" jawab kevin

"Iya sore, sore sampe malem maksudnya"kata david membenarkan

" udah udah.....gue kasih tau ya,kalian berdua kalau belajar artinya dapet mukjizat"kata derren

"Biarin gue nggak pernah belajar dan kalau gue belajar gue dapet mukjizat, daripada lo tu tiap ada ulangan gak mau ngasih jawaban ke gue,dasar nggak setia kawan banget, mentang mentang Sono pinter!!"sindir David .

"Ya iyalah gue emang pinter gak kaya lo yang pikirannya cuma pacaran aja"Kata Derren tak kalah sengit.

"Hm,iya iya apa dayanya gue yang hanya pinternya pas...EH GINI GINI GUE JUGA PINTER KALI,buktinya gue selau menjabat sebagai peringkat 3"kara David dengan nada sombongnya.

"Eleh rengking 3 aja sombong,gue aja yang rengking 2 diem aja"sindir Derren lagi.

yaelah ni bocah dua perasaan dari tadi pada ribut terus dah.

Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang