Chapter 23 🌿

76 10 0
                                    

⚠⚠⚠
Chapter ini sengaja isinya flashback doang
Disini kalian bakalan tau siapa sebenernya Ello
Tapi dijamin kalian bakalan suka
Jangan lupa vote ya✨✨✨
Happy Reading🌈🌈

without me knowing you have become one of the most important parts of my life ...

Arka

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Flashback

Melody indah terdengar di sebuah ruangan bercat putih dengan aksen Eropa. Melody itu diciptakan oleh seorang anak laki laki berusia 7 yang sedang duduk di depan pianonya, didampingi oleh sang mama yang setia mengajarinya.

Hidupnya selalu seperti ini selama 2 tahun terakhir. Hari harinya hanya diisi dengan belajar dan berlatih,tidak ada kata lelah dan bosan dalam hati anak itu, entahlah sejak kecil ia tidak bisa merasakannya. Hal itulah yang membuat orang tua nya melakukan segala cara agar dia bisa tumbuh layaknya anak anak biasanya. Mulai dari berobat hingga belajar giat seperti ini.

Mulai dari olahraga, seni, bahkan pelajaran semua diberikan. Tapi tidak ada keluhan yang dilontarkan olehnya.

Hingga suatu hari di saat matahari bersinar dengan hangatnya sebuah suara terdengar di indra pendengaran anak itu.

Tok..tok...tok...

Ia mengalihkan pandangannya dari pianonya ke arah asal suara tersebut.
Hingga nampaklah seorang gadis seumurannya sedang tersenyum manis di balik jendela. Arka hanya menatapnya sekilas dan melanjutkan permainannya.

Hingga membuat gadis itu menunduk kecewa dan pergi entah kemana. Arka kira gadis tersebut tidak akan datang menemuinya lagi, tapi ternyata dugaannya salah. Karena saat ia sedang membaca buku suara ketukan beberapa hari yang lalu terdengar lagi di indra pendengarannya. Tapi tidak dihiraukannya, bahkan Arka tidak menengok untuk sekedar tau siapa orang yang mengetuk kaca jendela rumahnya itu.

Hal itu terus berulang hingga tiga kali, dan tiga kali pula Arka mengabaikan gadis kecil itu dan membiarkannya pulang dengan perasaan kecewa.

Hingga suatu hari saat awan hitam menutupi langit, dan menumpahkan tangisnya yang sudah tak terbendung ditemani oleh melody sedih yang menyayat hati. Sebuah suara terdengar di antara suara hujan dan melody tersebut. Yang membuat Arka mau tidak mau menolehkan kepalanya.

Tok...tok..tok...

Arka menoleh ke asal suara dan mendapati gadis itu tersenyum di tengah derasnya hujan dengan mengenakan jas hujan berwarna biru muda. Tepat di kaca jendela yang basah terkena air,gadis itu menuliskan sesuatu dengan tangannya disana.

'ayo keluar!! Kita main hujan' Tulisan itulah yang terpampang di kaca jendela, disertai dengan senyuman manis gadis kecil itu.

🍁🍁🍁

Di sini lah ke dua anak itu berada bermain di bawah derasnya hujan, dengan mengenakan jas hujan berwarna hampir sama, si gadis dengan jas hujan berwarna biru muda yang menambah kesan cute disertai dengan senyuman yang sedari tadi tidak luntur. Sedangkan Arka mengenakan jas hujan berwarna biru tua yang sangat kontras dengan warna matanya yang biru tua kehitaman layaknya langit malam. Tapi tidak dengan wajahnya yang berkebalikan dengan orang yang selalu menggenggam tangannya dan berlari ke sana ke mari di bawah derasnya air hujan dengan tawa senangnya, ia malah menampakkan wajah tanpa ekspresi.

Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang