Ada hati yang termanis dan penuh cinta..Tentu saja kan kubalas seisi jiwa..🎵
Shena menghampiri Reygan lalu duduk disampingnya membuat lelaki itu menghentikan nyanyiannya dan menoleh.
"Kok berenti? Ganggu yah?" Reygan hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Btw aku suka cowok yang bisa main gitar."
"Kenapa?"
"Keren aja," jelasnya.
"Berarti lo suka dong sama gue," pernyataan Reyhan sukses membuatnya gelagapan. "Eh?"
"Mau gue ajarin gak?"
"Wah mau banget," jawab Shena antusias.
Reygan pun mulai mengajari Shena, bermula dari memberitahunya cara memegang gitar dengan posisi yang benar, cara menekan fret dan memetik senar.
Sesekali Reygan modus menjahili gadis polos itu membuat keduanya lebih banyak tertawa dibanding kegiatan belajar mengajar gitar.
*****
"Lo baper gak sama Kak Rey?" tanya Dayra menggoda sahabatnya itu.
"Nggak tuh b aja. Reygan bukan tipe gue," jawab Shena sekenanya.
"Tipe lo kan Kak Arsen, iya gak?" seru Anya namun langsung ditepisnya. "Sok tau, kata siapa? Gue suka kok sama Kak Rey. Dia orangnya seru juga, udah gitu ganteng lagi. Fyi aja nih actually Kak Rey itu first love gue."
Tidak sampai disitu, Shena memperlihatkan roomchat nya bersama Reygan untuk meyakinkan sang sahabat, Anya. "See? Gue diajakin pulang bareng sama."
"Jangan bercanda Shen, Kak Rey itu bahaya."
"Gue kenal Kak Rey dari kecil dan persepsi semua orang tentang dia itu gak benar. Kak Rey aslinya baik, seru, hangat tapi sikapnya berubah semenjak accident itu. Jadi tugas gue sekarang kembalikan Kak Reygan yang dulu."
"Good luck babe," sambut Dayra memeluknya. "Gue percaya lo pasti bisa, tapi tetep harus beware yah," pesan Anya mengingatkan.
Semoga saja Shena dapat move on dari Arsen dengan cara mencoba membuka hatinya untuk Reygan, cinta pertamanya saat kecil.
*****
Saat di perjalanan menuju pulang, Reygan mengajak Shena makan terlebih dahulu di rumah makan padang. Kini keduanya tengah menikmati hidangan.
"Udah kenyang, buat Kak Rey aja." Shena mendorong pelan piringnya yang masih bersisa banyak.
"Habiskan. Lo baru makan dikit."
"Dari kecil aku susah makan nasi gatau kenapa. Biasanya kalo makan suka di suapin sama Kakak baru bisa habis, tapi itu juga lama jadi ha—" Shena membekap mulutnya sendiri. Sialan! Dia lupa harus menjaga image nya, bisa-bisa Reygan ilfeel padanya.
Apa yang diceritakan oleh gadis itu mengingatkan Reygan pada seseorang. "Gue suapin yah?"
"Eh gak usah, malu," katanya masih membekap mulutnya dengan tangan.
Reygan tidak memaksa, dia mengerti apa yang dilakukannya itu akan membuat Shena merasa canggung, apalagi keduanya baru saja mengenal. Akhirnya Reygan melanjutkan makannya sedangkan gadis itu asyik memainkan ponsel.
Setelah selesai, mereka memutuskan untuk pulang. Maksudnya Reygan mengantarkan gadis yang di bonceng nya ini pulang ke rumah dengan aman.
"Maaf," ucap Shena, dapat dilihat raut wajahnya yang merasa bersalah lewat kaca spion. "Its okey."
"Kak Rey kenapa gak marah? Biasanya kalo aku makan gak habis pasti dimarahin sama Kakak," tanyanya meminta penjelasan.
"Kalo gue jadi Kakak lo mana tega marahin makhluk semenggemaskan ini," ucapnya mencairkan suasana agar gadis itu tidak lagi bersedih, dan benar terbukti karena raut wajah Shena mulai berubah seperti sedang menahan sesuatu.
"Kalo baper jangan ditahan. Gue siap kok tanggung jawab," kata Reygan mendapat pukulan kecil di pundaknya membuat cowok itu terkekeh.
Namun tiba-tiba saja hujan turun sangat deras tanpa adanya aba-aba terlebih dahulu, untung saja keduanya sudah sampai di gerbang rumah Dayra, namun tetap saja keduanya kebasahan.
"Masuk dulu yah, aku bikinin teh anget."
"Ada siapa di dalam?"
"Gak ada siapa siapa, Kakak aku lagi kerja," alibinya. Padahal rumah ini milik Dayra, karena orang tuanya sedang bekerja di luar kota jadi tempat ini dijadikan salah satu sarana pendukung misi yang sedang direncanakan.
"Kalo gitu gue disini aja," kata cowok itu lantas dulu di bangku teras.
"Lho kenapa?" Reygan menggeleng, tidak mungkin kan dia mengatakan yang sebenarnya kalau dirinya takut khilaf?
"Yaudah aku masuk dulu bawain handuk sama minuman. Inget Kak Rey tunggu disini, jangan pergi dulu." Shena hendak berjalan namun baru saja beberapa langkah, kakinya tidak sengaja tersandung pada kaki bangku hingga membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh tepat di pangkuan Reygan.
Mata mereka saling beradu, kali ini tatapan keduanya sangat dalam dan penuh arti, berbeda halnya seperi saat pertama kali bertemu dengan posisi yang sama persis seperti sekarang.
Sebelumnya Reygan tidak pernah melihat mata hazel seindah milik Shena, cowok itu seperti kehilangan kesadaran hingga wajahnya perlahan maju mendekat. Sedangkan Shena sendiri hanya diam tidak menghindar. Gadis itu malah terhipnotis dengan paras seorang Reygan, apalagi dengan keadaannya yang basah semakin menambah kadar ketampanannya.
Kini jarak keduanya hanya menyisakan beberapa inci. Reygan terus saja memajukan wajahnya secara perlahan namun pasti hingga...
Sstt
Diluar dugaan. Reygan malah meniup mata indah Shena bukan menciumnya, membuat gadis itu tersadar lalu bangkit dari posisinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DANGERVILE [Revisi]
Teen FictionBerawal dari sebuah misi yang mengharuskan Sheira ikut terlibat dalam sandiwara yang berhubungan dengan seorang badboy di sekolahnya. Dia Aksareygan, leader of Dangervile, cowok yang terkenal dengan image buruknya dan ditakuti banyak orang. Tanpa Re...