12 - Markas Davil

36 13 0
                                    

Sepulang sekolah, Reygan mengajak Shena mengunjungi markas Dangervile. Tujuannya agar gadis itu lebih mengenal tentang dirinya, terutama semua temannya.

Shena mengamati sekelilingnya, tempat ini jauh lebih besar dan menyeramkan bila dibandingkan dengan markas Ruthless

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shena mengamati sekelilingnya, tempat ini jauh lebih besar dan menyeramkan bila dibandingkan dengan markas Ruthless. Banyaknya pepohonan rindang yang mengitari bangunan dengan aksen grafiti membuat suasana tambah mencekam.

Reygan membuka jaket kulitnya lalu menyampirkan di tubuh mungil Shena yang terlihat kebesaran membuat gadis itu semakin menggemaskan. Shena merasakan kembali hangatnya perlakuan manis lelaki yang menjadi cinta pertamanya sejak delapan tahun yang lalu.

"Gausah takut. Ada gue," kata Reygan peka, pasalnya gadis itu jadi lebih banyak diam begitu sampai tempat ini.

"Tempatnya nyeremin, mereka juga," tunjuknya ke arah sekumpulan manusia yang tengah bersenang senang dengan minuman juga beberapa wanita sexy.

"Kalo gue nyeremin gak?" tanya Reygan meminta pendapatnya

"Kalo Kak Rey bukan nyeremin sih, tapi lebih tepatnya nyebelin."

"Kok gitu?"

"Yaa abis hobinya ngegombal mulu," jawabnya membuat cowok itu tertawa renyah. "Kan gombalnya cuma sama kamu doang."

"Tuh kan mulai." Shena mulai merasakan panas menjalar di kedua pipinya. Yah Reygan memang pandai mencairkan suasana sehingga gadis itu bisa mengalihkan rasa takutnya.

"Masuk sekarang?" tanya Reygan setelah dirasa gadis itu cukup siap, Shena mengangguk yakin meski hatinya sangat ragu.

"Peluk gue aja biar gak takut."

"Bilang aja mau modus," tebak Shena membuatnya kembali tertawa.

"Liat tuh daks si bos bawa siapa?" kata salah satu di antara mereka begitu menyadari kehadiran keduanya membuat yang lain turut menoleh.

"Him boyfriend maybe."

"Wess cewek baru, Rey?" tanya cowok berbandana merah dengan motif tengkorak yang di ikat dilehernya.

"Eh kok ngumpet si neng, sans aja kita mah gak gigit kok," sahut yang lainnya sambil cekikikan efek mabuk.

"Bener bener gak habis pikir gue. Mana janji lo yang katanya mau serius sama Shena? Terus ini apa maksudnya bawa cewek lagi?!" tau kan siapa yang berani memarahi seorang Reygan? Yah Malvin orangnya.

Reygan tidak menanggapi, dia malah menoleh dan tersenyum penuh arti pada Shena seolah meyakinkannya. "Hai?" sapanya kikuk lantas keluar dari balik punggung Reygan yang menjadi tempat persembunyiannya.

"Shena?!" teriak Malvin, Arga dan Nielsen secara bersamaan, pasalnya mereka bertiga terkejut karna tidak menyangka.

"Wagilaa gue gak lagi salah liat kan? Ceweknya si bos cakep amat dah."

DANGERVILE [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang