Berawal dari sebuah misi yang mengharuskan Sheira ikut terlibat dalam sandiwara yang berhubungan dengan seorang badboy di sekolahnya. Dia Aksareygan, leader of Dangervile, cowok yang terkenal dengan image buruknya dan ditakuti banyak orang.
Tanpa Re...
"Eh itu Kak Rey kan yah?" tanya Anya memastikan penglihatannya.
"Astaghfirullah kayaknya dia mau nyamperin kita deh, mana pawangnya lagi ada lagi," ujar Dayra was was.
Benar dugaan mereka, Reygan datang menghampiri keduanya. Tidak seperti biasanya cowok jangkung itu berjalan seorang diri tanpa Dangervile yang biasa mendampinginya kemanapun dan kapanpun.
"Kemana Shena? Gue gak liat dia dari pagi, dihubungin juga gak aktif," tanya Reygan bernada dingin beda halnya dengan kemarin lusa saat berbicara di telepon dengan Shena membuat Dayra teringat dan menahan tawanya.
"Shena absen hari ini."
"Kenapa, sakit?"
"Maybe. Kita juga belum dapet kabar," jelas Anya.
"Ciyee Kak Rey nyariin Shena, kangen yah?" goda Dayra membuat lelaki itu gelagapan.
"Mangkanya kalo suka jangan kelamaan di gantung," sindirnya namun tidak mendapat gubrisan, Reygan malah pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
*****
"Gue perhatiin dari tadi si Rey mondar mandir mulu kek setrikaan," kata Arga lalu menyeruput secangkir kopi hitam.
"Gegara Shena nya gak sekolah ditambah gak ada kabar," jawab Malvin menyindir membuat mereka cekikikan.
"Kau harus selow.. Tetap selow.. Mending selow..Kudu selow.. Santuy..Santuy..Jodoh gak akan kemana! Ka—"
"Capruk woy berisik! Rey daripada lo galau kek cewek mending ntar balik sekolah lo samperin ke rumah Shena sekalian bawain apa kek," saran Nielsen.
Reygan terlihat seperti berpikir lalu tak lama ia bangun dari duduknya dan menepuk pundak Nielsen, "Thanks Niel," ucapnya lalu melenggang pergi.
"Wess sesat lo Niel udah bikin Rey mabal, gak nyangka akutuh punya temen kayak kamu," kata Arga dramatis.
Yah Reygan memang bolos sekolah di jam isirahat kedua, dia berniat mengunjungi rumah Shena untuk memastikan keadaan gadis itu.
"Den Regan teh mau kemana? Ini belum waktunya pulang," kata Pak Satpam sekolah yang bertugas menjaga gerbang dan keamanan sekolah.
"Saya gak bawa tas itu artinya gak pulang. Ijin keluar bentar, ada urusan," jelasnya.
"Tapi ntar kalo Bapak dimarahin gimana?"
"Biar saya yang urus." Reygan mengeluarkan dua lembar uang berwarna biru dari saku jaketnya membuat satpam itu antusias melihatnya lantas bergegas membukakan pintu gerbang.
Reygan melajukan motor sport-nya menuju rumah Dayra karena yang Reygan tau rumah Shena berlokasi disana.
Sebelumnya Reygan mampir terlebih dahulu ke toko kue coklat lalu beralih ke toko bunga, dipilihnya sebuket bunga mawar cantik berwarna merah muda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cowok berjaket bomber itu melanjutkan perjalanannya dengan senyum yang terus mengembang, dia sudah tidak sabar bertemu Shena. Namun sesampainya di tempat, rumah tersebut terlihat sepi tak berpenghuni. Jelaslah karena sang pemilik sedang bekerja si luar kota sementara anaknya sedang sekolah.
Reygan menghubungi kembali nomor Shena, jawabannya masih tetap sama 'nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, mohon tunggu beberapa saat lagi'
Lelaki itu meremas buket bunga di genggamannya dan melemparnya ke sembarang arah, dia tidak tahu harus mencari gadis itu kemana.