25 - Couple Goals

17 6 0
                                        

"Lo anak osis bagian kominfo kan?" Reygan membawa Juan ke sudut ruangan sepi yang tak banyak murid yang berlalu lalang

"I-iya Rey ada apa?" tanya lelaki itu gugup

"Sebarin—" Reygan membisikan sesuatu ke telinganya.

"Sorry gue gak bisa. Ini diluar dari urusan sekolah, bisa bisa gue kena semprot paketos," kata Juan seraya mengangkat kedua tangannya.

"Jadi lo lebih takut sama Arsen sialan dibanding gue?" ancamnya membuat Juan meringis ketakutan.

"Enggak gitu.." Juan bingung harus dihadapkan dengan situasi pelik seperti ini, ia sangat dilema karena kedua pilihan tersebut akan ada konsekuensinya.

"Yaudah kerjakan!" tegas Reygan sembari mendorongnya, untung saja cowok itu bisa menyeimbangkan tubuhnya sehingga tidak jatuh tersungkur.

*****

"Beneran?"

"Iya, jadi waktu itu aku pernah ikut nobar ke tribun terus jadi suka deh,"

"Suka sama futsal apa sama aku nih?"

kedua sejoli yang tengah berjalan menyusuri koridor kelas sambil berbincang ria membuat mereka menjadi pusat perhatian semua murid.

"Ini lho guys couple barunya. Congrats yah kaliaan," ucap siswi berbandana merah cekikikan bersama segerombolan squad nya. "Ciee yang udah resmi, jangan lupa PJ nya biar longlast!" seru temannya yang lain menggoda.

"Selamat." ucap Arsen yang baru saja datang sembari menjabat tangan keduanya.

"Makasih Kak," balas Sheira tersenyum kikuk sementara Reygan merasa senang dalam hatinya karena sudah berhasil mengalahkan cowok belagu dihadapannya ini.

"Gue kira jodohnya lo tuh Arsen, eh ternyata sama leadernya Dangervile. Its okay kalian couple goals kok," seru Juan lalu merangkul pundak Arsen dan berlalu.

"Kenapa mereka bisa tau?" bisik Sheira heran dibalas gelengan oleh Reygan yang tersenyum penuh arti.

"Yaudah aku masuk dulu yah," pamitnya saat sudah sampai di depan kelas.

"Belajar yang bener Ra, kan nantinya kamu yang bakal jadi guru buat anak kita," ujar Reygan menggoda gadis itu seraya mengacak rambutnya.

"Kamu juga jangan bolos pelajaran terus udah kelas dua belas, harus mulai fokus belajar buat ujian," balas Sheira yang hanya dibalasnya dengan anggukan kecil.

*****

"Apwah?! lo udah jadian dan gue gak tau??!!" teriak Melisa menggelegar seisi ruangan kelas membuatnya jadi pusat perhatian para murid.

"Yaampun lo itu gak intro yah Lis, udah tau punya suara kek toa pake teriak segala. Mana teriaknya deket kuping gue lagi," sahut Anya jengah.

"Anya mah ngomenin mulu hidup gue, gak sekalian aja di subcribe?" cibir Melisa membuat Sheira tertawa akan kelakuan keduanya.

"Hahaa iya deh maaf, kan biar surprise," cicit Sheira .

"Surprise apaan? Gue tuh notaben-nya sahabat terdebes lo, jadi gak terima yah kalo jadi orang kesekian yang tau lo udah resmi pacaran Kak Reygan," gerutu Melisa sok sok-an ngambek.

"Nih anak jadi baperan Ra gegara kurang belaian cowoknya," seru Anya senang membuat temannya itu tambah kesal.

"Iya iya sorry." Sheira membentuk peace jarinya.

"Oke gue maapin asalkan istirahat nanti traktir basooo," balas Melisa membuat kedua temannya menggelengkan kepala.

"Oh iya Ra kalo si Reygan nakal atau kurang ajar sama lo wajib lapor ke kita oke? Biar gue benyek benyek tuh muka kecenya biar gak ada satupun cewek yang naksir," kata Anya membuatnya terkekeh, tidak mungkin Reygan melakukan itu padanya.

Dilain tempat, Reygan pun tengah diisengi ole teman temannya perihal resminya hubungan ia dan Sheira.

"Seriusan Rey lo udah dor dor Shena lagi?"
Reygan mengangguk.

"Terus diterima?" tanya Arga untuk yang kesekian kalinya dan dibalas anggukan kembali.

"Kok bisa?"

"Apasih yang nggak buat cogan kek gue," balasnya begitu percaya dirinya, tapi apa yang dikatakannya memang benar juga sih.

"Kalo gitu lo kudu ngadain party besar besaran bos ntar malam," seru Yosep disetujui yang lainnya.

*****

Reygan menyerahkan tiga kembar uang berwarna merah pada Shena yang mengernyit tak faham.

"Apa?"

"Buat traktir temen temen kamu. Kalo kurang bilang,"

"Gak usah, gak perlu dan gak mau. Aku ada uang kok buat bayarin mereka," elaknya

"Udah pake aja, uangnya disimpen buat beli skincare," kata Reygan membuat gadis itu takjub akan kepekaan pacarnya ini

"Beneran kamu kasih uang ini buat aku? Ntar dikiranya aku matre," kata Sheira ragu.

"Denger Ra. Apa yang jadi milik aku berarti juga milik kamu," ucapnya lembut membuat Sheira tersipu malu.

Reygan jadi menyesali perbuatannya yang sudah menyuruh Juan menyebarluaskan berita mengenai resminya hubungan ia dengan Sheira. Sudah dipastikan berita tersebut akan cepat tersebar dimana mana hingga ke telinga para musuh Dangervile. Hal ini tentu akan membahayakan gadisnya.

"Kalo misalkan lagi gaada aku jangan pernah pergi sendirian, oke?"

"Kenapa?"

"Takut diculik. Habis pacarnya aku gemesin ntar ada yang bungkus terus dibawa pulang gimana?" Sheira mencebikan bibirnya mendengar penuturan Reygan.

"Kan ada Reygan yang bakalan selalu jagain aku," balasnya

"Gak selamanya aku bisa sama kamu, tidur juga gak sama aku kan?" jelas Reygan menggoda membuatnya mendelik malas.

"Ish jadi nyambung jadi kesitu."

"Yaudah inget pesan aku barusan."

*****

"Siapa lo beraninya sebarin berita gak penting!" gertak Arsen pada Juan yang menelan salivanya susah payah.

"Gu-gue disuruh Reygan, Sen. Dia ngancam gue kalo gak mau nurutin perintahnya," jelas Juan

"Sialan!" Arsen tidak bisa menyalahkan Juan kalo begitu kenyataannya, dia orang yang bijak dan bisa mengerti.










DANGERVILE [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang