20 - Charge Iman

42 10 5
                                        

Seperti yang sudah di janjikan kemarin, hari ini Reygan datang ke rumah Dayra untuk menjemput gadis itu. Sebenarnya Shena ingin sekali memberitahu Reygan jika rumah ini bukanlah rumahnya, namun dia takut Reygan akan salah faham. Mungkin lain kali saja jika waktunya tepat.

"Shenaa?! Cepetan kesini!" teriak Dayra, suaranya menggelegar membuat Shena berdecak malas dengan kelakuan temannya yang selalu rempong itu

"Ada ap-Kak Rey?! Ya ampun kok mukanya bisa banyak luka gitu sih? Kakak habis berantem? Atau dikeroyokin sama orang jahat? Lukanya harus cepet diobatin biar gak infeksi." Shena terlihat begity khawatir membuat Reygan terkekeh senang merasa diperhatikan

"Lo disini temenin Kak Rey, biar gue yang ambil kotak P3K," kata Dayra peka

"Boleh peluk?" tanya Reygan meminta persetujuan gadis itu, Shena menganggyk meski awalnya sempat ragu dan agak terkejut

Reygan langsung memeluk Shena yang seketika mampu membuatnya tenang hingga matanya terpejam menikmati aroma vanila yang berasal dari tubuhnya.

"Ada apa?" tanya Shena lirih seraya mengusap punggung lelaki yang berada dalam pelukannya

"Gu-"

"Gapapa kalo Kak Rey belum siap cerita,"

"Omeygot! Mata suci Day ternodai," teriak Dayra membuat keduanya terkejut lantas refleks melepaskan pelukannya

"Ups sorry udah ganggu. Nih kotak obatnya, silahkan dilanjut bermesraannya," ujar Dayra cekikikan

"Aku bikinin minuman yah biar Kak Rey tenang." Shena hendak beranjang dari tempat duduknya, namun urung karna Reygan menahan lengannya

"Gak usah. Stay here with me."

Akhirnya Shena memilih mengobati dengan telaten goresan di tangan kekar Reygan serta luka di wajah. Meski banyak memar dan luka yang menghiasi wajahnya, namun hal tersebut tidak mengurangi kadar ketampanan seorang Reygan, yang ada malah semakin menambah aura badboy nya.

"Sakit?" Reygan menggeleng, luka di fisik nya ini tidak seberapa dibandingkan luka di hatinya

"Ayo," ajak cowok itu beranjak setelah selesai diobati

"Ayo kemana?"

"Katanya mau ngajak gue jalan,"

"Batalin aja," ujar Shena membuat heran, padahal kemarin gadis itu sempat merengek agar Reygan menepati janjinya

"Kenapa?"

"Kak Rey nya lagi sakit, next time aja," jelasnya

"Sekarang," tegas Reygan yang tidak dapat diganggu gugat.

#####

"Jadi ini tempat yang lo maksud? Gue kira lo mau ngajak makan atau nonton," ucap Reygan masih tidak menyangka

"Manstream itu mah. Kebetulan banget kan Kak Rey lagi dalam keadaan gini jadi kayaknya ini tempat yang pas," ujarnya terkekeh

"Mmh Kak Rey gak keberatan kan aku ajak kesini?" tanya Shena memastikan yang dibalas cowok itu dengan gelengan

Reygan dan Shena pun memasuki sebuah bangunan luas berwarna biru muda, disana mereka di sambut oleh beberapa anak di bawah umurnya. Lantas keduanya pergi ke halaman belakang yang dipenuhi banyaknya tanaman hijau membuat suasana sejuk dan tenang.

"Assalamu'alaikum semuanya," ucap Shena dan dibalas Ustadz Adnan, Pak Hamzah, Naykila dan dua orang santriwati lainnya yang tengah mengobrol

"Mari silahkan duduk,"

"Siapa?" bisik Naykila penasaran

"Kenalin Kay Reygan, temennya Shena. Oh iya Kak ini Ustadz Adnan dan Kak Kila mereka guru aku,"

Reygan menyalami mereka dengan sopan. Meskipun seorang badboy, Reygan pemuda yang memiliki tatakrama jika berhadapan dengan orang tua, kecuali orang tersebut membuatnya murka.

"Ada yang mau ditanyain gak?" Shena menyenggol lengan cowok itu

"Bosen hidup, cape. Gimana?" kata Reygan membuat Ustadz Adnan mengernyit tak paham

"Ya ampun Kak Rey kalo nanya itu yang jelas dong," seru Shena sambil tertawa kecil

"Hm gue-eh saya ngerasa bosen dengan rutinitas di setiap harinya. Dari bangun tidur, sekolah, makan, belajar, main, berantem, rebahan, tidur lagi. kegiatan itu terus menerus berulang yang membedakannya tiap hari pasti ada aja masalah sama cobaan yang buat saya cape buat menghadapinya,"

"Itu tandanya kamu kurang bersyukur. Di luar sana banyak yang ingin berada di posisi kamu. Mereka yang ingin tidur nyenyak dengan tempat layak, mereka yang ingin bersekolah tapi gak mampu, juga mereka yang cobaannya lebih berat dari Reygan. Nah harusnya kita ngerasa malu sama mereka karna selalu semangat ngejalanin hidup dan senantiasa bersyukur. Sedangkan kita yang hidupnya enak masih suka banyak ngeluh," jelas Ustadz Adnan membuat Reygan merenungi setiap perkataannya. Bahasa yang disampaikan beliau memang mudah dipahami dan terkesan tidak menggurui maka dari Itu Shena sering sharing dengannya

"Terus kalo ngerasa hambar dalam ngejalanin hidup, kenapa yah?"

"Berarti tandanya Reygan belum kenal sama Allah. Selain itu kamu juga perlu paham tujuan manusia di diciptakan itu untuk apa, coba saya tanya apa tujuan, fungsi dan tugas manusia hidup di dunia?"

"Tujuan hidup bagi saya yaitu sukses? Kalo fungsinya membahagiakan orang di sekitar dan tugas saya mencintai serta melindungi Shena," jawab Reygan. Shena mengumpat di dalam hatinya karena malu

"Kalian pacaran?" tanya Naykila memastikan

"Eng-nggak kok Kak,"

"Bukan enggak, tapi belum," elaknya

"Sukses di dunia gak akan abadi lantas untuk apa kita buang waktu hanya untuk mengejarnya? Untuk itu kita harus bisa nyeimbangin dengan tau tujuan hidup di dunia yaitu untuk beribadah kepada Allah swt. Sedangkan fungsinya sebagai khalifah yang artinya pemimpin lalu tugas kita dakwah dengan cara saling mengingatkan dalam hal kebaikan."

"Jadi selama ini gue salah?" gumam Reygan kepada dirinya hingga tidak ada yang bisa mendengar

"Kak Kila, Shena mau setor hafalan surah Al-Kahfi nya dong."

"Am hasibta anna as hābal kahfi warraqīmi kānu min āyātina 'ajabā. Iz awal fityatu ilal kahfi fa qālu rabbanā ātinā mil ladungka rahmataw wa hayyi' lanā min amrinā rasyadā.."

"Ayee udah hafal sepuluh ayat," sorak Shena begitu bahagia

"Alhamdulillah," seru Naykila turut senang

"Gak nyangka calon pacar aku bagus pinter ngaji, gak salah milih emang," kata Reygan. Sedari tadi dia mendengarkan lantunan ayat suci Al Qur'an yang disenandungkan oleh Shena dan hatinya merasa tersentuh

"Aku masih harus banyak belajar,"

"Kayaknya aku juga harus belajar," sahut cowok itu membuat Shena sumringah

"Bagus. Aku harap suatu saat nanti Kak Rey hijrah dengan niat karena Allah."

"Iya sayang," ucap Reygan seraya mengacak gemas rambut Shena

"Aku juga sayang sama Kak Rey mangkanya aku ajak kesini." entah mengapa Reygan sangat bahagia mendengar kalimat aku sayang sama Kak Rey











_________________________

Follow ig mereka yaa!!!

@aksareygan
@sheira.tansa
@alin.velov
@janiedwya (author:v)





DANGERVILE [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang