Dangervile menghampiri Shena dan kedua temannya yang sedang membaca novel di Perpustakaan.
"Sheyeng. Cewek ndut itu siapa namanya?" bisik Arga membuat Reygan menatapnya tajam.
"Dayra?"
"Oke, doain yah semoga berhasil."
"Aamiin," sahut Shena, meski dirinya sendiri bingung lalu memilih melanjutkan bacaannya yang sempat terganggu.
Cowok receh itu beralih mendekati Dayra yang tengah menikmati snack sambil membolak balikan halaman komik yang gambarnya dirasa menarik.
"Hari ini cerah yah? Sama kayak nama kamu, Day." Dayra mendongak dan menatap Arga dengan bingung. "Lo gombalin gue?"
"Yah kayaknya gue tertarik deh sama lo. Cantik, putih, berisi. Berisi pipinya maksud gue. Gimana? Lo mau kan jadi pacar gue?"
"Bisa aja. Lo ganteng, gak malu kalo diajak reuni atau kondangan. Terus keliatannya tajir juga, lumayan kan buat jajan. Oke gue terima." jawaban Dayra sontak membuat Dangervile dan kedua temannya terkejut, pasalnya Arga itu fakboy dan keduanya baru saja bertemu beberapa menit yang lalu.
"Segampang itu lo nerima cowok yang bahkan lo sendiri gak tau asal usulnya," sahut Anya tak habis pikir namun tidak mendapat tanggapan dari yang bersangkutan.
"Makasih Dayang nanti malem kita ngedate oke? Gue jemput jam lapan."
"Lo manggil gue apa barusan? Dayang? OMG lo pikir gue dayang sumbi apa?!"
"Kamu jangan marah dulu dong, Dayang itu panggilan kesayangan dari aku buat kamu, artinya Dayra sayang," jelas Arga membuat pipi gembul gadis itu bersemu merah.
"Ikut gue!" Shena terkejut, tiba tiba saja Reygan menarik tangannnya dan membawanya entah kemana.
"Kemana Kak?" tanyanya namun tidak mendapat jawaban.
Halaman belakang sekolah tempat tujuan cowok misterius itu. Dia menyuruh Shena duduk di bangku taman sedangkan Reygan sendiri jongkok membuat keduanya saling berhadapan.
Shena bingung harus apa, dilhatnya Reygan yang begitu gugup dan gelisah, entah apa yang ada di pikiran cowok itu.
"Gatau kenapa gue bisa senyaman ini setiap lagi sama lo, padahal kita baru kenal." Reygan menghembuskan nafas sebelum melanjutkan kembali ucapannya, "Ada kebenaran yang perlu lo tau."
"Apa?" tanya Shena harap cemas menunggu kelanjutannya.
"Gue suka sama lo." sungguh Shena bingung harus bereaksi seperti apa setelah mendengar pengakuan cowok itu
"Jujur aja awalnya gue cuma tertarik sama fisik lo, tapi makin sini gue sadar kalo semua yang ada pada diri lo itu spesial hingga pada akhirnya hati gue berlabuh. Makasih Shen udah buat gue melupakan masa lalu. Gue harap lo orang yang tepat buat ngejaga hati gue," ungkapnya panjang kali lebar.
"Kak Rey barusan nembak aku?" tanya gadis itu memastikan, pasalnya dia tidak tahu harus merespon apa selain bertanya.
"Bukan, tadi gue hanya mengutarakan perasaan. Gak mungkin lah seorang Aksareygan nembak cewek kayak gitu," jelasnya mencairkan suasana agar tidak terlalu canggung.
"Lo sendiri ada rasa gak sama gue?" tanya Reygan menunggu jawaban Shena penuh harap.
"A—aku Iya."
"Iya apa?"
"Sama kayak kamu,"
"Emang aku kenapa?" goda Reygan berhasil membuat gadis itu kesal.
"Mmh gatau, udah ah aku mau ke kelas dulu," alibinya namun lengannya segera dicekal membuatnya jengah.
"Gue belum beres ngomong. Kita temenan kan?" Shena mengangguk cepat. "Kalo gitu berenti panggil gue Kakak."
"Kenapa?"
"Emangnya gue Kakak lo?"
Shena menggeleng pelan, "Bukan."
"Yaudah call me Rey aja."
"Kata Kakak aku jangan manggil orang yang lebih tua dengan sebutan nama, kayak yang gak ada akhlak," jelasnya.
"Tapi gue belum tua, masih ganteng gini juga." Kalo Arga yang ngomong begitu sudah dipastikan akan Rey hujat. Tapi ini Shena, orang yang disayangnya, tidak mungkin kan Reygan berbuat demikian.
*****
"Barusan lo lagi ngobrol apa sama Reygan?" tanya Arsen yang tiba tiba muncul entah darimana saat Shena hendak menuju ke kelasnya.
"Gak ada urusan nya sama Kak Arsen," ujarnya bernada ketus.
"Semenjak lo dekat sama Reygan, lo jadi berubah Shen. Gue yakin dia pasti udah bawa pengaruh buruk buat lo."
"Udah gue bilang jangan pernah nething sama Reygan Kak?! Lo gak tau kebenaran nya!"
"Rendahin suara lo, ngomong yang sopan! Gue ketua OSIS sekaligus kakak kelas. Kita juga saling suka kalo lo lupa," ucapnya nyaring mengundang banyak perhatian para murid yang berada di sekitar, termasuk Dangervile yang tidak sengaja lewat.
"Ya ampun harus gue tegasin berapa kali sih kalo gue tuh gak pernah suka sama Kak Arsen yang udah gue anggap kayak Kakak sendiri. Karena kebenarannya gue suka sama Kak Reygan!" memang terdengar jahat bagi Arsen menerima kenyataan yang keluar langsung dari mulut gadis yang sangat dicintainya.
"Ada orang yang lebih pantas buat dapetin Kak Arsen, dan orang itu bukan gue. Please liat sekitar dan lebih peka. Maafin kata kata gue barusan, tapi ini yang terbaik buat Kakak," ucapnya sambil menyeka matanya yang sempat menitikan cairan bening.
_______________________
Kalian tim mana nih??
#Reyna or #Arshena

KAMU SEDANG MEMBACA
DANGERVILE [Revisi]
Teen FictionBerawal dari sebuah misi yang mengharuskan Sheira ikut terlibat dalam sandiwara yang berhubungan dengan seorang badboy di sekolahnya. Dia Aksareygan, leader of Dangervile, cowok yang terkenal dengan image buruknya dan ditakuti banyak orang. Tanpa Re...