Main casts: Yoo Jeongyeon
Joshua Hong(SVT)***
PLAK...
Tangan Jeongyeon melayang menampar pria dihadapannya. Penglihatannya sudah sedikit kabur karena air mata yang menumpuk.
"KAU PIKIR HUBUNGAN KITA CUMA PERMAINAN?" bentaknya. Pria itu, Kim Jongin. Yang sudah dua tahun berstatus kekasihnya.
"IYA! LALU KENAPA?!APA KAU MAU MENAMPARKU LAGI?SILAHKAN!" Pria tan itu ikut tersulut emosi.
PLAK...
Jeongyeon benar-benar menamparnya lagi. Pria brengsek seperti Jongin pantas mendapatkannya."Kenapa kau melakukan ini semua, Jongin? Kenapa kau mengkhianatiku?"
"Itu simpel saja, Jeongyeon. Aku sudah tak mencintaimu. Kau tak menarik lagi dimataku. Lelaki suka wanita lemah, Jeongyeon. Agar bisa mereka lindungi. Sedangkan kau? Lima preman bahkan pernah tumbang menghadapimu."
"Tapi kenapa harus Nayoung? Sahabatku sendiri?" tanya Jeongyeon lirih.
"Tanyalah pada sahabatmu itu." Jongin mendorong bahu Jeongyeon. Wanita itu mengalihkan pandangannya pada Nayoung.
"Kenapa kau melakukan ini semua padaku?"
Nayoung tersenyum sinis, "Bukankah ini juga yang kau lakukan padaku saat aku berkencan dengan Jimin?"
Jeongyeon menatap Nayoung tak percaya, "Demi Tuhan! Itu hanya sebuah kesalah pahaman, Nayoung!"
"Kau pikir aku percaya? Sedangkan aku dengar dari mulut Jimin sendiri jika kau menggodanya!" bentak Nayoung membuat Jeongyeon tersentak. Sebenarnya berapa lama Nayoung mengenalnya? Dia harusnya tahu, jika Jeongyeon tak mungkin menggoda seorang lelaki. Apalagi pacar sahabatnya sendiri.
"Sudahlah, ayo pergi, Oppa." Nayoung menggandeng tangan Jongin. Melangkah menjauh dari sana, meninggalkan Jeongyeon yang menangis sesenggukan.
***
Jeongyeon duduk di taman, tatapannya masih kosong. Ia berulang kali menarik nafas panjang. Menenangkan dirinya sendiri.
Tiba-tiba sebuah bola berhenti di kakinya. Jeongyeon menegak, kemudian menunduk untuk mengambil bola itu. Tak lama kemudian, ada seorang anak kecil yang mendekatinya.
Jeongyeon mendongak. Lantas tersenyum saat melihat wajah lucu bocah ini. Ia sangat menyukai anak kecil.
"Samuel!"
Seorang pria dewasa mendekat.
"Mianheyo..." ujarnya dengan senyum yang teramat manis. Jeongyeon menggeleng, "Tidak. Samuel tak melakukan kesalahan apapun."
"Maaf lancang. Tapi matamu sembab, kenapa?"
"Engh..."
Si kecil Samuel mengguncang tangan Joshua,"Hyung, Sam pengen es krim. Noona juga ikut ya? Biar nggak sedih lagi."
***
Akhirnya mereka bertiga sekarang duduk di salah satu kedai es krim yang tak jauh dari sana.
"Sudah lebih baik?" Joshua menatap wanita dihadapannya sambil memasukkan sesendok es krim stroberi ke mulutnya.
Jeongyeon tersenyum manis, mengangguk. "Jauh lebih baik."
Jeongyeon menceritakan semuanya pada Joshua. Entahlah, kenapa dia bisa percaya dan nyaman pada seseorang secepat ini.
Jeongyeon memakan es krimnya sambil memperhatikan wajah manis Joshua. Pria ini sangat manis. Wajahnya sekilas mengingatkan Jeongyeon pada anak kucing.
"Aku tahu aku tampan," kata Joshua melihat Jeongyeon memperhatikannya. Wanita itu tersenyum malu-malu, "Kau lebih ke manis, ketimbang tampan."
Joshua tersenyum, "Banyak yang mengatakan seperti itu."
Mereka keluar dari kedai itu setelah selesai memakan es krim dan membayar. Joshua yang membayarkannya. Awalnya Jeongyeon menolak, tapi pria itu memaksa.
Mereka berjalan berdampingan. Samuel ditengah, dengan Jeongyeon dan Joshua di samping kanan kirinya. Mereka terlihat seperti keluarga kecil dengan visual luar biasa.
"Jeong, ku antarkan pulang ya?"
Jeongyeon menggeleng, "Tak usah. Aku akan naik bus."
"Ayolah..." kata Joshua setengah merengek. Ia menatap Jeongyeon dengan wajah imutnya. Membuat wanita itu tak tega untuk menolaknya.
***
"Disini, Shua." Joshua menghentikan laju mobilnya didepan sebuah rumah bergaya minimalis. Jeongyeon membuka pintu, "Terimakasih, Shua. Mau mampir?"
Joshua tak menjawab. Ia membuka pintu, turun, memutari mobil sehingga sampai dihadapan Jeongyeon. Joshua merangkul wanita itu. Membuat Jeongyeon gelagapan. Perasaan terpesona itu kembali dia tepis. Hatinya masih terlalu sakit.
"Kau tahu? Aku jatuh cinta sejak pertama kali aku melihatmu."
Jeongyeon menatapnya terkejut, "Tapi--"
Joshua tersenyum, "Aku tahu kau masih trauma karena pria itu, Jeongyeon. Berikan aku waktu, untuk meyakinkanmu jika aku berbeda dengannya." ujarnya. Kemudian mengecup kening Jeongyeon dengan lembut.
Yah...untung saja Samuel sedang tertidur di kursi penumpang belakang. Jadi dia tak harus menyaksikan adegan mesra yang belum pantas ia saksikan.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongyeon Short Story
FanfictionHanya beberapa cerita pendek bertokoh Yoo Jeongyeon TWICE.