Wolfie

2K 133 21
                                    

Main Cast: Yoo Jeongyeon
                     Hwang Minhyun (NUEST)

Warning! Ada adegan yang sedikit nyerempet.

***

Yoo Jeongyeon adalah seorang mahasiswa jurusan kedokteran, yang kemampuan otaknya tak perlu diragukan lagi. Jeongyeon berasal dari keluarga yang biasa saja, dan penampilannya juga biasa saja. Tak ada yang menarik darinya jika dilihat dari penampilan.

Jeongyeon memasuki perpustakaan. Ia melempar senyum pada Ha Sungwoon, sang penjaga perpustakaan kampus yang masih muda dan lumayan akrab dengannya, kemudian mengisi daftar hadir, lalu melangkah menuju salah satu rak.

"Eh, Jeongyeon. Nayeon kemana, Jeong?" tanya Namjoon, pria yang juga berkuliah di bidang kedokteran. Namjoon itu bukan hanya cerdas. Dia jenius.

"Masih ada kelas." jawab Jeongyeon. Kemudian mereka sibuk memilih-milih buku. Namjoon lebih dulu mendapatkannya, kemudian melangkahkan kakinya menuju meja Ha Sungwoon. Pria itu ingin meminjam buku.

Sementara Jeongyeon mengambil salah satu buku tentang jantung, ia berjalan menuju meja baca. Kemudian mulai membaca buku itu.

***

Hwang Minhyun sedikit tersentak ketika mencium bau harum yang sangat kuat masuk ke perpustakaan. Jiwa Alpha nya tergugah, serigalanya mengaum.

Mate! Minhyun! Mate! Pekik Steve, serigalanya.

Aku tahu, Minhyun menjawab melalui midlink. Ternyata menuruti perkataan ibunya untuk  berkuliah sambil mencari mate ke kampus sang paman adalah hal yang benar. Ia memejamkan mata, menghirup dalam aroma mawar itu hingga terasa memenuhi rongga dadanya. Kepalanya terasa pening. Dua foxie eyes nya membuka, dengan keadaan menggelap.

Minhyun sontak mendongak ketika aroma itu semakin kuat. Artinya mate nya berada sangat dekat dengannya. Yang ia tangkap adalah seorang wanita cantik yang lumayan tinggi sedang berjalan, dan berhenti di salah satu meja baca yang tak jauh dari meja baca yang kini ia tempati.

Dia sangat cantik! Dia sangat cantik!

Serigalanya kembali histeris melihat visual mate mereka.

Tandai dia Minhyun! Dia sangat cantik! Pasti banyak yang menginginkannya!

Minhyun merutuk. Sejak kapan Steve secerewet ini? Ia juga ingin menandai gadis itu, sungguh. Yang ia inginkan saat ini adalah menerjang dan menerkam gadis itu saat ini juga.

Tapi sekali lagi, Minhyun masih waras. Dia memilih memutus midlink dengan Steve, agar ia lebih mudah menahan diri. Tapi pada kenyataannya, tak ada yang lebih mudah. Suhu tubuhnya semakin memanas. Sampai akhirnya, pria tampan itu jatuh tertidur.

***

Jeongyeon perlahan membuka matanya, mengerjab-kerjabkannya perlahan. Kemudian terkejut ketika menyadari ia tertidur di perpustakaan. Ia tersentak, beranjak dari kursi yang ia duduki, melangkah cepat ke arah pintu. Lampu perpustakaan tidak pernah dimatikan, oleh karena itu Jeongyeon bisa berjalan cepat tanpa menabrak benda. Ia mencoba membukanya, ia mengumpat ketika menyadari dirinya terkunci.

"Sial! Sial! Sial! Bagaimana mungkin aku bisa tertidur saat membaca buku? Dan apa Sungwoon tidak mengecek dulu sebelum menguncinya?"  gerutunya.

Disisi lain Minhyun yang juga telah terbangun mengumpat dalam hati ketika aroma harum itu masih tercium. Sial, ia terkunci bukan untuk terjebak bersama mate nya sendiri.

"Hei, kau juga terkunci?" Jeongyeon mendekati Minhyun. Wajahnya berubah khawatir melihat wajah Minhyun memerah dengan nafas tersengal.

"Kau sakit?" tanyanya khawatir. Minhyun menggeleng, "A-ku tak papa. Menjauhlah," katanya dengan suara sangat serak. Pertahanan dirinya tinggal setipis benang. Kepalanya pening karena feromon Jeongyeon dan Steve yang mengaum.

Tapi bagaimanapun juga, Jeongyeon adalah seorang calon dokter. Jiwa tenaga medisnya keluar melihat keadaan Minhyun. Satu tangannya terangkat, menyentuh dahi Minhyun.

Pria itu menggeram, begitu merasakan tangan Jeongyeon yang lembut menyentuh dahinya. Dorongan untuk menandai wanita dihadapannya ini semakin kuat, dan Minhyun tak kuat menahannya. Ia mencekal lengan Jeongyeon, membuat wanita itu terkejut. Minhyun bangkit, meraih pinggang Jeongyeon, mendekatkan tubuh mereka berdua.

"Aku sudah memperingatkanmu, sayang." ujarnya dengan suara serak. Matanya menatap tajam wajah cantik wanita dihadapannya.

"Aku akan menandaimu malam ini, Mate."

Mate? Soul mate? Jadi Minhyun adalah werewolf? Batin Jeongyeon. Ia tak sempat berpikir ketika Minhyun menubrukan bibir mereka berdua, mencium Jeongyeon dengan cara yang tidak pernah wanita itu bayangkan.

Malam itu, Yoo Jeongyeon resmi menjadi milik Alpha Hwang Minhyun.

***



Jeongyeon Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang